14 Februari 2024
20:20 WIB
Penulis: Fitriana Monica Sari
JAKARTA - Isu soal potensi merger PT GoTo Gojek Tokopedia Tbk (GOTO) dan Grab Holdings Ltd (GRAB) dengan kapitalisasi pasar bernilai jumbo masih ramai diperbincangkan.
Investment Consultant PT Reliance Sekuritas Indonesia Tbk Reza
"Ini berdampak positif untuk pengembangan ekosistem e-commerce di Indonesia yang saling terintegrasi," ujar Reza kepada Validnews, Rabu (14/2).
Lebih lanjut, dia menuturkan, bisa jadi pangsa pasarnya bukan hanya di Indonesia, tapi minimal bisa menjangkau ASEAN.
Sementara itu, kepada Validnews, Rabu (14/2), Research Analyst Mirae Asset Sekuritas Indonesia Christopher Rusli enggan memberikan tanggapan atas rumor yang beredar.
"Untuk ini saya belum ada tanggapan ya soalnya masih rumor," kata Christopher.
Baca Juga: Viral Isu Merger GOTO-Grab, Bursa Bakal Minta Penjelasan
Christopher menuturkan, dampak positif dari aksi merger dua raksasa teknologi itu harus dilihat lagi. Pasalnya, kompetisi di one day service (ODS) terbilang luas.
"Masih harus kita lihat-lihat lagi ya (dampak positif merger) soalnya competition di ODS lumayan luas ya. Pemain di luar Indonesia juga cukup banyak yang competitive," jelas dia.
Di tengah isu merger ini, saham GOTO pada perdagangan Senin (12/2) dan Selasa (13/2), ditutup menguat ke level Rp86 per saham.
Tanggapan GOTO dan Grab
Secara terpisah, Head of Corporate Communications GoTo Sinta Setyaningsih menyatakan tidak akan mengomentari rumor yang beredar di pasar.
Ia mengungkapkan bahwa hingga saat ini tidak ada diskusi terkait hal tersebut.
"Dapat kami tegaskan, GoTo saat ini memiliki fundamental dan posisi keuangan yang semakin solid. Kami telah berhasil mencapai target Adjusted EBITDA positif di Kuartal IV/2023. Arus kas kami juga semakin kuat dengan adanya revenue berupa fee dari Tokopedia secara kuartalan," katanya kepada Validnews, Senin (12/2).
Ia menambahkan, fokus GoTo ke depan adalah untuk tumbuh secara sehat dan meraih profitabilitas dengan mendorong pengembangan bisnis dan inovasi dari unit bisnis on demand service dan fintech.
Senada, Chief Communications Officer Grab Indonesia Mayang Schreiber juga menegaskan tidak akan berkomentar terkait rumor beredar.
"Kami tidak berkomentar mengenai rumor atau spekulasi yang beredar," ungkap Mayang kepada Validnews, Selasa (13/2).