12 Februari 2024
15:13 WIB
Penulis: Fitriana Monica Sari
JAKARTA - Belakangan, beredar isu soal potensi merger PT GoTo Gojek Tokopedia Tbk (GOTO) dan Grab Holdings Ltd (GRAB) dengan kapitalisasi pasar bernilai jumbo atau diperkirakan menembus Rp304,66 triliun.
Menanggapi hal tersebut, PT Bursa Efek Indonesia (BEI) bakal meminta penjelasan kepada PT GoTo Gojek Tokopedia Tbk (GOTO) terkait dengan isu merger dengan Grab Holdings Ltd. (GRAB).
Direktur Penilaian Perusahaan BEI I Gede Nyoman Yetna mengatakan, BEI akan mengirimkan permintaan penjelasan terkait dengan isu merger dua raksasa teknologi itu.
"Kalau yang rumor dan lain-lain, tentu kami akan follow up dalam bentuk permintaan penjelasan. Saya tidak komentar merger yang belum disampaikan," kata Nyoman saat ditemui di BEI, Senin (12/2).
Lebih lanjut, Nyoman menuturkan, sampai dengan saat ini, keterbukaan informasi terakhir dari GOTO hanya terkait dengan divestasi saham Tokopedia ke Tiktok sebesar 75%.
Baca Juga: Akademisi Nilai GoTo Tak Berpotensi Monopoli Pasar Digital
Sementara itu, di tengah isu merger ini, saham GOTO pada penutupan perdagangan sesi I, Senin (12/2), naik tipis 1,19% atau 1 poin ke level Rp85 per saham. Sepanjang hari ini, saham GOTO berada di kisaran level Rp85 hingga Rp90 per saham.
Grab dan Gojek sendiri belum ingin bicara banyak pada isu yang berkembang soal merger. Validnews sudah mengajukan pertanyaan kepada kedua perusahaan, namun hingga berita ini tayang belum ada tanggapan dari keduanya.
Dilansir dari laman Bloomberg, perusahaan ride-hailing terbesar di Asia Tenggara, Grab dan GoTo telah memulai kembali perundingan untuk melakukan merger.
Baca Juga: Saham GOTO Memerah di Tengah Aksi Korporasi Besar
Hal ini disebut sebagai kombinasi potensial yang bertujuan untuk menghentikan kerugian bertahun-tahun di kedua perusahaan akibat persaingan ketat antara keduanya.
Sumber Bloomberg juga menyebutkan bahwa merger keduanya masih dalam tahap diskusi awal.
Kendati demikian, kombinasi keduanya memiliki potensi besar karena melayani berbagai kebutuhan transportasi hingga pengantaran makanan bagi 650 juta orang dalam kawasan.
Dihubungi terpisah, Head of Corporate Communications, GoTo Sinta Setyaningsih menyatakan tidak akan mengomentari rumor yang beredar di pasar. Ia mengungkapkan, saat ini tidak ada diskusi terkait hal tersebut.
"Dapat kami tegaskan, GoTo saat ini memiliki fundamental dan posisi keuangan yang semakin solid. Kami telah berhasil mencapai target Adjusted EBITDA positif di Q4 2023. Arus kas kami juga semakin kuat dengan adanya revenue berupa fee dari Tokopedia secara kuartalan," katanya kepada Validnews, Senin (12/2).
"Fokus GoTo ke depan adalah untuk tumbuh secara sehat dan meraih profitabilitas dengan mendorong pengembangan bisnis dan inovasi dari unit bisnis on demand service dan fintech," sambung Sinta.