24 Juni 2025
17:29 WIB
Menteri Investasi Pede Investor Asing Masih Minat Tanam Modal di Indonesia
Kementerian Investasi dan Hilirisasi/BKPM meyakini investor asing masih memiliki minat tinggi untuk berinvestasi di Indonesia. Hal ini tidak terpengaruh dengan banyaknya konflik antarnegara saat ini.
Penulis: Erlinda Puspita
Editor: Khairul Kahfi
Menteri Investasi dan Hilirisasi/Kepala BKPM Rosan Perkasa Roeslani dalam acara penandatanganan MoU dengan Pemerintah Kota Batam, Jakarta, Selasa (24/6). Validnews/Erlinda PW
JAKARTA - Menteri Investasi dan Hilirisasi/Kepala BKPM mengklaim, minat investor asing untuk berinvestasi di Indonesia saat ini masih tinggi, meski kondisi global tengah dihadapkan berbagai konflik geopolitik dan ketidakpastian. Kondisi global saat ini menurutnya belum memengaruhi kondisi investasi di Indonesia.
"Kalau saya sih melihatnya, karena dilihat dari appetite (keinginan) maupun para investor kita tetap sama ya, tetap tinggi," jelas Rosan saat ditemui di kantor Kementerian Investasi/BKPM, Jakarta, Selasa (24/6).
Menurut Rosan, tingginya minat investasi di Indonesia tecermin dari masih tingginya keinginan investor untuk berinvestasi di kawasan Asia, seperti Singapura, China, Malaysia, dan Jepang.
"Karena kalau kita lihat nature dari para investor kita, terutama yang FDI (PMA) itu kan terkonsentrasinya lebih banyak di negara Asia, seperti Singapura, kemungkinan ya China, Hongkong, Malaysia, Jepang, Korea. Jadi komitmennya (investasi) tetap sama, tetap tinggi," imbuh Rosan.
Baca Juga: BKPM: Insentif Jadi Strategi Penambal Gaet Investor Sektor Otomotif
Bahkan, dia menilai, saat ini dampak eskalasi berbagai konflik negara di tingkat global belum berpengaruh signifikan terhadap investasi di Indonesia.
"Saya melihat sih dampaknya boleh dibilang hampir, kalau ke kami ya, kita lihat kalau dari sisi FDI boleh dibilang belum kita lihat ya sampai saat ini. Tapi semua masih berjalan, investasi yang masuk juga kita lihat sampai enam bulan ini sangat baik-baik, sangat positif, semua oke berjalan dengan baik," jelasnya.
Dari laporan Kementerian Investasi dan Hilirisasi/BKPM, realisasi investasi kuartal I/2025 di Indonesia tercatat Rp465,2 triliun atau naik 15,9% (yoy) dibandingkan kuartal I/2024 yang senilai Rp401,5 triliun.
Menurut Rosan, capaian realisasi tersebut masih sesuai dengan target yang dicanangkan tahun ini, yakni Rp1.905,6 triliun. Artinya, selama kuartal I/2025 porsi realisasi investasi di Indonesia sudah hampir seperempat target, tepatnya 24,4%.
Baca Juga: Realisasi Investasi Kuartal I/2025 Naik 15,9%
Dari catatan Validnews, realisasi investasi tersebut terdiri dari Rp230,4 triliun Penanaman Modal Asing (PMA) dan Rp234,8 triliun Penanaman Modal Dalam Negeri (PMDN).
Dari dalam negeri, investasi terbesar diperoleh dari luar Pulau Jawa sebesar Rp235,9 triliun atau setara 50,9% dari total realisasi investasi kuartal I/2025. Sementara dari Pulau Jawa sebesar Rp229,3 triliun atau 49,3%.
Lebih rinci, dari total realisasi investasi kuartal I/2025 tersebut, mayoritas disumbang dari sektor pariwisata, yakni 8,8% atau senilai Rp41 triliun.
Kontribusi tersebut, Kementerian Investasi-Hilirisasi/BKPM identifikasi lebih besar daripada sektor perkebunan dan kehutanan yang hanya menyumbang realisasi investasi Rp31,13 triliun dan migas sebesar Rp6,55 triliun.