c

Selamat

Rabu, 5 November 2025

EKONOMI

10 Oktober 2025

10:46 WIB

Mentan Klaim Swasembada Pangan 2-3 Bulan Ke Depan, RI Tak Impor Beras Lagi

Mentan memproyeksi RI tak perlu impor beras lagi. Produksi beras tahun ini mencapai 34 juta ton, naik dibandingkan 2024 saat produksi turun menjadi 30,6 juta ton akibat fenomena el nino.

Penulis: Ahmad Farhan Faris

<p id="isPasted">Mentan Klaim Swasembada Pangan 2-3 Bulan Ke Depan, RI Tak Impor Beras Lagi</p>
<p id="isPasted">Mentan Klaim Swasembada Pangan 2-3 Bulan Ke Depan, RI Tak Impor Beras Lagi</p>

Ilustrasi gabah yang telah diolah mesin penggiling. Validnews/Hasta Adhistra.

JAKARTA - Menteri Pertanian, Andi Amran Sulaiman mengatakan target dari Presiden Prabowo Subianto untuk swasembada pangan akan segera terwujud pada tahun 2025 ini. Kemungkinan, kata dia, swasembada pangan dalam waktu 2 bulan sampai 3 bulan ke depan akan terealisasi.

“Alhamdulillah, hari ini mudah-mudahan tidak ada aral melintang, 2 bulan ke depan, kurang lebih 3 bulan, Insya Allah Indonesia tidak impor lagi. Mudah-mudahan tidak ada iklim ekstrem, kita swasembada,” kata Amran di Kompleks Istana Kepresidenan, Jakarta pada Kamis (9/10).

Pada kesempatan itu, Amran menceritakan kembali target swasembada yang diberikan Presiden Prabowo ketika pertama kali dilantik menjadi Menteri Pertanian dalam Kabinet Merah Putih periode 2024-2029. Menurutnya, Presiden Prabowo memberi target 4 tahun harus swasembada pangan, khususnya beras.

“Setelah 21 hari ada perubahan sedikit, target 4 tahun menjadi 3 tahun. Setelah 45 hari ada perubahan sedikit lagi, dari target 3 tahun menjadi 1 tahun,” ujarnya.

Amran mengungkapkan produksi beras per hari ini 9 Oktober 2025, sebagaimana sesuai Badan Pusat Statistik (BPS) mencapai 33,1 juta ton. Ia mengklaim angka tersebut lebih tinggi dibandingkan produksi tahun 2024.

Baca Juga: Produksi Beras 2024 Diprediksi Turun 0,76 Juta Ton

“Januari sampai dengan November perkiraan produksi kita yaitu 34 juta ton di akhir tahun, dibandingkan tahun lalu produksi kita 30 juta ton,” ungkapnya.

Sebagai informasi, mengutip data BPS, produksi beras pada 2024 mencapai 30,62 juta ton, turun sebanyak 480,04 ribu ton atau 1,54% dibandingkan produksi beras di 2023 yang sebesar 31,10 juta ton.

Penurunan produksi tersebut karena adanya fenomena El Nino yang menyebabkan musim kering berkepanjangan dan mundurnya masa tanam hingga panen. Akibatnya, Indonesia harus mengimpor 4.519.420,6 ton beras, naik dibandingkan impor pada 2023 sebesar 3.062.857,6 ton.

Produksi beras tidak merata sepanjang tahun. Pada awal dan akhir tahun akan terjadi paceklik panen sedangkan puncak panen terjadi pada Maret-Mei dan Agustus-Oktober.

Baca Juga: Bapanas Catat Ada 1,45 Juta Ton Beras Turun Mutu Harus Reprocessing

Nilai Tukar Petani
Selain itu, Amran juga menyebut nilai tukar petani (NTP) juga mengalami kenaikan seiring meningkatnya produksi beras. Menurutnya, target Kementerian Keuangan kepada Kementerian Pertanian itu sebesar 110%.

“Alhamdulillah, hari ini NTP 124,36%. Jadi di atas target. NTP kita, kesejahteraan petani naik. Begitu juga produksi kita, target dari DPR Komisi IV dan Kementerian Keuangan yaitu 32 juta ton, Alhamdulillah sekarang sudah 30,31 juta ton. Insya Allah akhir tahun nanti itu minimal 34 juta ton. Ini kabar baik untuk petani Indonesia,” pungkasnya.


KOMENTAR

Silahkan login untuk memberikan komentarLoginatauDaftar