06 Oktober 2025
15:49 WIB
Bapanas Catat Ada 1,45 Juta Ton Beras Turun Mutu Harus Reprocessing
Bapanas mengungkap ada sekitar 1,45 juta ton beras di gudang Bulog yang berasal dari dalam dan luar negeri, telah mengalami turun mutu karena usia simpan lebih dari enam bulan.
Penulis: Erlinda Puspita
Sejumlah pekerja menata karung berisi beras di gudang penyimpanan Perum Bulog Kanwil Aceh, desa Siron, Aceh Besar, Aceh, Senin (5/5/2025). AntaraFoto/Ampelsa
JAKARTA - Direktur Kewaspadaan Pangan Badan Pangan Nasional (Bapanas) Nita Yulianis mengungkapkan sebagian kecil beras yang berada di gudang Perum Bulog turun mutu akibat penyimpanan yang lama.
Beras turun mutu tersebut akan di-reprocessing sebelum pendistribusian ke masyarakat. Ia pun memastikan Bulog akan selalu melakukan pengujian terhadap beras Cadangan Beras Pemerintah (CBP) secara berkala.
Nita menjelaskan, dari hasil rapat koordinasi terkait kualitas dan mutu beras pada Kamis (2/10) lalu, tercatat ada sebanyak 3,84 juta ton beras di gudang Perum Bulog, dan saat ini masih terus dilakukan pengadaan beras di dalam negeri.
Baca Juga: Bulog Sebut Pemeliharaan Beras Rutin Dilakukan Agar Aman Dikonsumsi
Dari jumlah tersebut, Nita merinci ada 29,99 ribu ton beras, terdiri dari 3 ribu ton beras dari dalam negeri, dan 26,89 ribu ton beras impor, telah mengalami penurunan mutu.
"Sebanyak 29,99 ribu ton beras yang terdiri dari 3 ribu ton beras dalam negeri dan 26,89 ribu ton beras luar negeri, tergolong telah turun mutu. Dan sebanyak 1,45 juta ton atau setara 37,95% dari total stok tersebut memiliki usia simpan di atas 6 bulan," kata Nita dalam rapat koordinasi inflasi daerah, Senin (6/10).
Beras yang telah melewati usia simpan di atas 6 bulan tersebut perlu melewati reprocessing untuk memperbaiki mutu beras.
"Beras yang mengalami turun mutu akan dilakukan reprocessing dalam rangka memperbaiki mutu beras tersebut ketika akan disalurkan," imbuh Nita.
Untuk mencegah penurunan mutu beras terjadi kembali, Nita menyampaikan bahwa Perum Bulog ke depan akan terus melakukan pengujian kualitas CBP secara berkala. Ini penting agar beras yang disalurkan ke masyarakat dipastikan layak konsumsi, baik di sisi sensori atau fisik maupun keamanan pangan.
Baca Juga: Pakar: Beras Turun Mutu Capai 100 Ribu Ton Berpotensi Rugikan RI Rp1,2 T
Sebelumnya, Kepala Bapanas Arief Prasetyo Adi meminta seluruh jajaran Bulog untuk memeriksa ke seluruh gudang-gudang Bulog, agar memastikan tak ada beras berkualitas buruk maupun kurang baik yang tersalurkan ke masyarakat, baik dalam bentuk beras Stabilisasi Pasokan dan Harga Pangan (SPHP) maupun bantuan pangan.
"Kalau di gudang itu pasti ada stok lama, pasti ada stok baru, pasti ada yang perlu di treatment. Tapi, kalau sampai ke customer harus bagus. Harus aman juga. Badan Pangan juga kirim tim ke Bulog untuk cek secara random. Apalagi gudangnya ada 1.580 sekian," kata Arief dalam keterangan resmi, Kamis (2/10).