c

Selamat

Senin, 17 November 2025

EKONOMI

30 Januari 2023

10:28 WIB

Mentan Dorong Bupati dan Petani Gunakan KUR

Menteri Pertanian Syahrul Yasin Limpo mendukung petani di daerah untuk menggunakan skema kredit usaha rakyat (KUR).

Penulis: Khairul Kahfi

Mentan Dorong Bupati dan Petani Gunakan KUR
Mentan Dorong Bupati dan Petani Gunakan KUR
Ilustrasi. Mentan Syahrul Yasin Limpo. Antara Foto/Aprillio Akbar

KONAWE SELATAN – Menteri Pertanian Syahrul Yasin Limpo mendukung petani di daerah untuk menggunakan skema kredit usaha rakyat (KUR) dalam mengakomodasi kegiatan produksi tani. Apalagi, selama ini dana KUR yang dilaporkan macet hanya berkisar 0,03%.

“Kemarin saya pakai (KUR) Rp85 triliun yang gagal 0,6% (non performing loan/NPL). Dan sekarang Alhamdulillah kita pakai Rp113 triliun. Pak Bupati, Pak Sekda mau pakai berapa? Ayok, (dalam) 1 hektare itu menghasilkan Rp30 juta,” ujarnya dalam keterangan pers yang diterima, Jakarta, Minggu (29/1). 

Hal ini disampaikan ketika dirinya melakukan penanaman sorgum pada lahan terintegrasi ayam buras di Desa Alebo, Kecamatan Konda, Kabupaten Konawe Selatan, Sulawesi Tenggara. Penanaman ini digelar dengan menggunakan varietas numbu serta Benih yang berasal dari Badan Standarisasi Instrumen Pertanian (BSIP) Kementan.

Menurutnya, sorgum merupakan komoditas strategis yang memiliki peluang besar baik dari sisi ekonomi maupun kebutuhan pengganti tepung berbasis gandum. 

Di samping itu, SYL berharap Bupati dan para petani sama-sama mendorong penggunaan Kredit Usaha Rakyat (KUR) sebagai upaya bersama dalam meningkatkan usaha tani melalui bunga yang sangat rendah.

"Sorgum sangat menguntungkan kita karena gandum bersoal, dimana 90% lebih kita impor," sebutnya.

Baca Juga: Salah Sasaran Startup Pertanian

Dia melanjutkan, Konawe Selatan merupakan wilayah subur yang memiliki ragam komoditas unggulan. Termasuk komoditas sorgum yang bisa ditanam  tanpa harus menggunakan air yang cukup banyak. Sorgum juga menjadi penting karena mulai dari komoditas sampai daun bisa diolah menjadi pakan ternak.

"Kenapa lahan yang ada di Sulawesi Tenggara ini lahan yang sangat subur? Karena pertanian Sultra itu langsung berkontribusi kepada rakyat dan dinikmati langsung oleh rakyat. Inilah kesempatan kita mengembangkan sorgum. Sorgum itu (dapat) menyubstitusi gandum yang selama ini kita makan banyak sekali," katanya.

Selain itu, SYL mengatakan bahwa sorgum merupakan tanaman yang paling mudah tumbuh karena bisa tahan terhadap panas dan tahan terhadap hujan. 

Sorgum juga tidak memerlukan air banyak karena dengan sendirinya ia akan tumbuh dan mekar secara baik.

Mentan menerangkan, tanaman sorgum juga cukup tahan panas dan hujan yang tidak memerlukan perawatan saksama, seperti jagung dan padi. “Sehingga begitu selesai ditanam Insyaallah tinggal di jenguk-jenguk sedikit dia jadi. Dia tidak butuh air yang banyak dll sebagainya," katanya.

Baca Juga: Mekanisasi Pertanian Jadi Tumpuan Hadapi Krisis Pangan Global 2023

Di tempat yang sama, Direktur Jenderal Tanaman Pangan Kementan Suwandi menjelaskan, tanaman sorgum merupakan tanaman yang relatif mudah dibudidayakan karena hanya membutuhkan sedikit air. 

Bahkan saat ini, BSIP Kementan berhasil mengembangkan beberapa varietas unggul seperti numbu, kawali, pahat, samurai-1, samurai-2, super-1, super-2, suri-4, Bioguma, Soper.

"Kini sorgum sudah ditanam di wilayah NTT, NTB, Jatim, Jateng, Lampung, Sultra dan lainnya. Semuanya tumbuh dengan baik," kata Suwandi.

Di samping itu, lanjutnya, pemerintah juga sudah menyiapkan alat olah tanam seperti penyosoh dan penepung. Dengan hasil olahan ini, diharapkan ke depan petani bisa memproduksi beras sorgum, tepung untuk kue basah, kue kering, cendol dan lainnya.

"Manfaat lain adalah daun untuk pakan, batang untuk pakan dan bioetanol. Bahkan Sorgum Varietas biotrop di jombang, batangnya diolah menjadi gula merah, gula putih, gula cair," jelasnya.


KOMENTAR

Silahkan login untuk memberikan komentarLoginatauDaftar