23 Oktober 2025
19:50 WIB
Menperin: AI Kunci Industri 4.0, Tak Perlu Khawatir Hilangkan Lapangan Kerja
Menperin Agus mengatakan, penerapan AI berperan terhadap pertumbuhan dan inovasi pada sektor industri manufaktur, sekaligus krusial meningkatkan efisiensi, produktivitas, dan daya saing.
Penulis: Ahmad Farhan Faris
Kemenperin dan Komdigi meninjau kesiapan industri manufaktur mengadopsi teknologi AI di Kota Batam, Provinsi Kepulauan Riau. Antara/HO-Kementerian Komunikasi dan Digital
JAKARTA - Menperin Agus Gumiwang Kartasasmita mengatakan, penerapan Akal Imitasi (Artificial Intelligence/AI) berperan terhadap pertumbuhan dan inovasi pada sektor industri manufaktur, sekaligus krusial meningkatkan efisiensi, produktivitas, dan daya saing.
Dengan memanfaatkan AI secara strategis, industri manufaktur di Indonesia tidak hanya menjadi pengguna teknologi, tetapi diharapkan bisa menjadi pencipta solusi cerdas. Sehingga berpotensi menempatkan Indonesia sebagai pusat inovasi manufaktur canggih di Asia Tenggara dan dunia.
“Dengan kata lain, AI bukan hanya sekedar teknologi pelengkap, tapi merupakan kunci yang membuka peluang baru bagi pertumbuhan ekonomi berbasis inovasi dan teknologi tinggi melalui industri manufaktur,” kata Agus di Jakarta, Kamis (23/10).
Baca Juga: Kemenperin Gandeng Jepang Majukan Industri Mold And Dies
Agus menekankan, AI sudah tidak bisa lagi dianggap sebagai tren, namun harus menjadi hal yang dibutuhkan semua elemen, terutama pelaku industri manufaktur dengan menghadirkan teknologi 4.0.
“Transformasi industri menuju industri yang lebih berteknologi 4.0 itu banyak membawa manfaat. Yang paling penting itu adalah efisien dari proses produksi,” ujarnya.
Untuk itu, Kemenperin terus mendorong kolaborasi lintas sektor yang melibatkan pemerintah, dunia usaha, asosiasi industri, lembaga pendidikan vokasi, dan berbagai mitra internasional.
“Pengembangan SDM Industri menjadi faktor kunci dalam keberhasilan transformasi digital. Kami optimis tenaga kerja industri Indonesia memiliki potensi untuk menguasai kompetensi digital dan teknologi masa depan,” jelasnya.
Selain itu, Kemenperin telah menginisiasi dua program utama untuk mendukung ekosistem AI nasional seperti Pembangunan DCC Satelit Pusat Industri Digital Indonesia 4.0 (PIDI 4.0), dan Pengembangan kurikulum Industri 4.0 berbasis AI pada unit pendidikan vokasi.
“Program ini berperan memberikan akses jaringan layanan one-stop solution yang lebih luas agar mampu dijangkau ke berbagai wilayah dan merata di seluruh Indonesia,” ucapnya.
Baca Juga: Kemenperin: Generasi Muda Ikut Pendidikan Vokasi Industri Naik 21,33% Di 2025
Agus mengungkapkan, kedua program tersebut telah melibatkan sekitar 7.000 siswa SMK dan 11.142 mahasiswa politeknik. Kemenperin berkomitmen mempersiapkan generasi industri masa depan berdaya saing dan siap menghadapi tantangan transformasi digital.
“Anak-anak muda tidak perlu khawatir dengan kehadiran AI akan semakin memperkecil ruang tenaga kerja di Indonesia, itu sama sekali tidak perlu dikhawatirkan. Kehadiran AI justru degan selaras terciptanya pertumbuhan ekonomi yang tinggi, itu akan semakin banyak membuka peluang kerja,” imbuhnya.
Tiga Fokus Tranformasi DIgital
Di samping itu, Agus menyampaikan ada tiga hal utama untuk mengembangkan potensi ekonomi nasional dalam transformasi digital seperti kercerdasan buatan (AI). Seperti penguatan kompetensi dan kapasitas talenta digital di seluruh jenjang industri, penerapan manajemen perubahan, dan perumusan strategi proses bisnis yang adaptif.
Ketiganya menjadi bukti bahwa keberhasilan implementasi AI dipengaruhi kesiapan faktor manusia dan proses bisnis.
“Melalui berbagai langkah strategis, Kemenperin berupaya untuk memperkuat kapasitas talenta bangsa melalui pengembangan Sumber Daya Manusia (SDM) Industri agar mampu beradaptasi dengan teknologi digital. Penguasaan AI menjadi salah satu kunci dalam pengembangan industri manufaktur yang mandiri dan berdaya saing global,” terangnya.
Baca Juga: Menperin: Pertumbuhan Industri Tak Merata, Pendidikan-Kesehatan Jadi PR Utama
Selanjutnya, Agus menyebut Kemenperin telah mengeluarkan KepMenperin 1009/2021 tentang Pengembangan SDM Industri Berdaya Saing Global mencakup vokasi industri berbasis dual system, pembentukan Center of Excellence, pembangunan Pusat Industri Digital Indonesia 4.0, pengembangan inkubator bisnis terintegrasi, pendirian Development Center infrastruktur kompetensi, serta program 'Digital ASN Talent Pool'.
“Keputusan ini menjadi wujud keseriusan Kemenperin dalam menciptakan talenta industri yang adaptif terhadap perkembangan dan penguasaan teknologi sesuai kebutuhan industri secara global,” pungkasnya.