12 September 2025
21:00 WIB
Menko Pangan Beberkan Hasil Investigasi Udang Tercemar Radioaktif
Menko Pangan Zulhas membuat satgas investigasi udang tercemar radioaktif. Beberapa langkah dalam investigasi yang dilakukan salah satunya memetakan kawasan tercemar.
Penulis: Fin Harini
Editor: Fin Harini
Menteri Koordinator Bidang Pangan, Zulkifli Hasan (kiri) dan Menteri Perdagangan Budi Santoso (kanan) dalam jumpa pers di Jakarta, Jumat (12/9). ValidNewsID/Erlinda PW
JAKARTA - Menteri Koordinator Bidang Pangan, Zulkifli Hasan (Zulhas) mengungkapkan pemerintah saat ini telah membentuk satuan tugas (satgas) untuk mengusut terkait udang beku Indonesia yang diduga terkontaminasi bahan radioaktif Cesium-137 (Cs-137) oleh pemerintah Amerika Serikat (AS). Hingga saat ini, pemerintah pun telah melakukan sejumlah langkah dalam proses investigasi.
Salah satunya, satgas memetakan dan menutup kawasan yang diduga menjadi sumber pencemaran udang tersebut.
“Telah dikumpulkan data informasi mengenai sumber Cs-137 di kawasan industri Cikande, utamanya yaitu PT PMT (PT Peter Metal Technology Indonesia), sudah dilokalisir dan segera dilakukan dekontaminasi di wilayah terdampak,” kata Zulhas dalam konferensi pers di Kantor Kemenko Pangan, Jakarta, Jumat (12/9).
Bersamaan proses investigasi, Zulhas juga mengaku telah dilakukan pemeriksaan kesehatan oleh Kementerian Kesehatan (Kemenkes) pada masyarakat yang yang berpotensi terdampak kontaminasi radioaktif ini. Investigasi ini kata dia, dilakukan secara hati-hati dengan pendekatan ilmiah sesuai standar internasional dan keamanan pangan.
Baca Juga: Isu Udang Terkontaminasi, Mendag Jamin Ekspor Udang ke AS Lancar
“Jadi negara-negara tujuan ekspor tidak usah khawatir. Keamanan pangan menjadi prioritas utama kita (Indonesia),” tegas Zulhas.
Ia juga menegaskan bahwa permasalahan udang ini menjadi perhatian penting pemerintah, lantaran komoditas udang merupakan salah satu komoditas industri Indonesia yang mampu menampung tenaga kerja cukup banyak. Bahkan komoditas ini diklaim berkontribusi besar terhadap ekspor Indonesia.
“Pemerintah sangat berkomitmen melindungi nelayan, pekerja dan pelaku usaha terhadap dampak isu ini,” imbuh Zulhas.
KKP mencatat, udang menjadi komoditas primadona ekspor perikanan Indonesia, dengan AS menjadi pasar utama. Pada 2024, ekspor udang Indonesia ke AS mencapai 63,7% dari total ekspor udang.
Pada periode tersebut, nilai ekspor udang Indonesia mencapai US$1,68 miliar dengan volume 214,58 ribu ton. Capaian ekspor tersebut menempatkan Indonesia di peringkat ke-5 eksportir udang terbesar dunia dengan pangsa pasar 6,0%.
Baca Juga: Udang Indonesia Diduga Terpapar Zat Bahaya, Mendag Tak Ingin Ini Terulang
Lebih lanjut, Zulhas mengaku tudingan udang beku tercemar radioaktif ini turut merugikan Indonesia. Pasalnya dalam proses investigasi, pemerintah turut menemukan 14 kontainer di Pelabuhan Tanjung Priok asal luar negeri yang juga terindikasi terpapar Cs-137.
“Di saat bersamaan pemerintah kita menemukan ada 14 kontainer ini yang di Pelabuhan Tanjung Priok dan akan segera kita ekspor yang berasal dari Filipina terdeteksi paparan Cs-137. Nah ini yang akan segera kita re-ekspor atau dikirim kembali,” ungkap dia.
Imbas temuan ini, pemerintah pun mengaku akan memperketat barang-barang impor yang mengandung limbah, terutama scrap logam.