09 Desember 2023
08:10 WIB
Penulis: Yoseph Krishna
Editor: Fin Harini
JAKARTA - Menteri Perhubungan Budi Karya Sumadi menyebut keberadaan Bandara Dhoho di Kediri, Jawa Timur, berpeluang besar melayani penerbangan umrah dan haji. Kemenhub pun telah menerbitkan izin penerbangan umrah dan haji di bandara tersebut.
"Sekitar bandara ini juga memiliki fasilitas penunjang, seperti hotel dan yang lainnya," kata lewat keterangan tertulis yang diterima di Jakarta, Jumat (8/12).
Sebagai informasi, Jawa Timur merupakan salah satu provinsi asal jemaah haji paling banyak. Pada 2022, jumlah jemaah haji asal Jawa Timur mencapai 16.048 orang atau kedua terbanyak di Indonesia.
Jawa Timur juga memiliki jemaah haji tunggu terbanyak, yakni mencapai 1.107.347 orang. Karena itu, pemerintah memberikan kuota tambahan pada musim haji 1445 H/2024 M sebanyak 3.897 orang. Tambahan ini berasal dari tambahan kuota yang diperoleh Indonesia dari Kerajaan Arab Saudi sebanyak 20.000 orang.
Baca Juga: Bank Muamalat Tawarkan Pembiayaan Umrah Bagi Jemaah Haji Daftar Tunggu
Budi Karya meminta peran aktif pemerintah daerah di Kediri guna mempromosikan keberadaan Bandara Dhoho yang akan memberi dampak terhadap pertumbuhan ekonomi di wilayah tersebut.
Budi Karya menambahkan, Jawa Timur merupakan provinsi dengan jumlah penduduk terbesar kedua di Indonesia. Sehingga, dibutuhkan infrastruktur bandara yang terletak di sisi selatan.
"Apa yang dibangun ini sangat signifikan dengan runway 3.300 meter dan lebar 45 meter, dapat didarati segala jenis pesawat," jelas Menhub.
Bandara Dhoho saat ini memiliki kapasitas terminal 1,5 juta per tahun. Setelah pembangunan tahap 2 rampung, kapasitas diproyeksikan meningkat hingga 4,5 juta penumpang per tahun dan kapasitas ultimate mencapai 10 juta penumpang per tahun. Nantinya, bandara tersebut akan dikelola oleh PT Angkasa Pura I.
Proyek Bandara Dhoho sendiri digarap dengan skema Kerja Sama Pemerintah dan Badan Usaha (KPBU) unsolicited, yakni pemrakarsa dan pendanaan dipimpin oleh pihak swasta atau non-APBN.
Karena itu, Menhub melayangkan apresiasi kepada PT Surya Dhoho Investama (SDHI) yang notabene merupakan anak usaha dari PT Gudang Garam atas investasi pembangunan Bandara Dhoho Kediri. Tak tanggung-tanggung, SDHI mengucurkan sekitar Rp13 triliun untuk pembangunan bandara tersebut.
"Ini adalah satu contoh bahwa Indonesia memiliki pihak swasta yang punya komitmen untuk membangun konektivitas di Indonesia. Ini juga bisa jadi contoh swasta yang lain untuk berinvestasi di bandara," imbuh Budi Karya.
Baca Juga: Rasionalisasi, Kemenag Turunkan Usulan Biaya Haji Jadi Rp94,3 Juta
Kemenhub telah melakukan proses kalibrasi Bandara Dhoho jelang beroperasi secara komersial pada awal 2024 mendatang. Budi Karya menerangkan kalibrasi itu merupakan tahap awal dari assesment suatu bandara yang akan dilanjutkan dengan sejumlah tahapan lain terkait keselamatan dan keamanan penerbangan.
Setelah kalibrasi, Menhub mengatakan pra-operasi Bandara Dhoho akan dilakukan pekan depan lewat pengujian take off landing sejumlah armada pesawat.
"Setelah seluruh assessment selesai, kami akan mengeluarkan rekomendasi yang akan ditindaklanjuti oleh pihak pengelola bandara," ujarnya.
Setelah semua rekomendasi ditindaklanjuti, langkah selanjutnya ialah pengajuan dari pihak maskapai untuk melayani penerbangan dari dan menuju Bandara Dhoho. Kemudian, Kementerian Perhubungan akan menetapkan maskapai serta rutenya.
"Kami targetkan bisa beroperasi secara komersial akhir Januari atau awal Februari 2024," pungkasnya.