c

Selamat

Senin, 17 November 2025

EKONOMI

20 Februari 2024

11:11 WIB

Mendag: Tak Masalah, Stok Beras Bulog Banyak Untuk Ramadan

Mendag Zulkifli Hasan pemerintah memiliki stok beras untuk periode Ramadan dan Idulfitri. Saat ini pemerintah memiliki stok sebanyak 1,4 juta ton beras.

Editor: Fin Harini

Mendag: Tak Masalah, Stok Beras Bulog Banyak Untuk Ramadan
Mendag: Tak Masalah, Stok Beras Bulog Banyak Untuk Ramadan
Pekerja mengemas karung beras di gudang Bulog Pasirhalang, Sukaraja, Kabupaten Sukabumi, Jawa Barat, Selasa (5/12/2023). Antara Foto/Henry Purba

SEMARANG - Menteri Perdagangan (Mendag) Zulkifli Hasan memastikan bahwa Indonesia memiliki persediaan beras cukup banyak untuk periode Ramadan dan Idulfitri 2024.

"Beras tidak ada masalah. Berasnya banyak, cuma alternatif beras Bulog," ujar Zulhas, sapaannya, saat melakukan kunjungan di Pasar Bulu, Semarang, Jawa Tengah, Selasa (20/2), dikutip dari Antara.

Saat ini, pemerintah memiliki stok sebanyak 1,4 juta ton beras. Menurutnya, jumlah tersebut akan ditambah lagi dengan masuknya beras impor sehingga total menjadi 2 juta ton beras.

Beras-beras tersebut merupakan program Stabilisasi Pasokan dan Harga Pangan (SPHP) yang digelontorkan pemerintah melalui Perum Bulog ke pasar tradisional maupun ritel modern.

Harga yang dipatok untuk beras SPHP pada zona 1 sebesar Rp10.900 per kilogram, zona 2 Rp11.500 per kilogram, dan zona 3 Rp11.800 per kilogram. Beras ini cukup diminati lantaran mudah didapat di pasar tradisional, ritel modern, outlet Perum Bulog, dan pemerintah daerah.

Baca Juga: Bapanas Pastikan Bantuan Pangan Beras 10 Kg Berlanjut Hingga Juni

Dia menekankan bahwa stok beras untuk SPHP tidak mengalami kelangkaan. Namun, harga beras premium lantaran suplainya berkurang.

"Jadi tidak masalah berasnya, hanya yang biasa beras apa namanya, beras premium ada yang biasa Cianjur, ada yang biasa Demak, ada yang biasa apa, kan itu biasanya sungkan beralih. Kita anjurkan untuk beralih karena beras Bulog tidak kalah bagus sebetulnya," katanya.

Sebelumnya, Senin (19/2), Zulhas menyatakan pemerintah akan mempercepat penyaluran beras SPHP ke pasar rakyat dan ritel modern guna menjaga stabilitas harga komoditas tersebut. Langkah ini menjadi solusi untuk mengatasi kenaikan harga beras premium di ritel modern.

"Masyarakat tidak perlu khawatir, jadi kalau beras premium mengalami kenaikan, masyarakat bisa membeli beras SPHP yang tersedianya di pasar rakyat dan ritel modern," tambah Zulhas.

Mendag mengatakan, saat ini pasokan beras premium tidak sebanyak kondisi normal karena adanya gangguan fenomena cuaca El Nino yang mengakibatkan mundurnya masa tanam dan panen.

"Suplai lokal beras premium tidak sebanyak dulu karena El Nino sehingga harganya naik. Sekarang ada beras Bulog SPHP yang menjadi alternatif. Gangguan suplai ke pasar harus ditanggulangi agar tidak melambat," jelas Zulkifli.

Sebelumnya, Mendag Zulkifli Hasan didampingi Direktur Jenderal Perdagangan Luar Negeri Budi Santoso meninjau Transmart Cempaka Putih dan Pasar Rawasari, dan ritel modern Transmart di pusat perbelanjaan Mall Kota Kasablanka, Jakarta.

Dari hasil peninjauan tersebut, beberapa ritel modern enggan mengambil beras premium karena harga jual telah mencapai kisaran Rp72.000 hingga Rp80.000 per 5 kilogram, sementara HET sebesar Rp 69.500 per 5 kilogram.

Situasi ini membuat sebagian besar ritel modern memilih untuk tidak menjual beras premium karena harus membeli dari pemasok dengan harga di atas HET.

Baca Juga: KSP: Presiden Ingin HET Beras Tetap Dipertahankan

Terpisah, Direktur Utama Perum Bulog Bayu Krisnamurthi menegaskan bahwa pihaknya berkomitmen siap memenuhi kebutuhan beras masyarakat Indonesia hingga puasa Ramadan dan Lebaran 1445 Hijriah.

"Bulog memiliki ketersediaan stok beras yang mencukupi untuk memenuhi kebutuhan masyarakat, khususnya menjelang bulan puasa dan Lebaran,” kata Bayu di Jakarta, Senin (19/2).

Bayu menekankan bahwa Bulog secara rutin menggelontorkan beras ke berbagai saluran distribusi, baik untuk Program Bantuan Pangan Beras maupun SPHP untuk memenuhi kebutuhan masyarakat.


KOMENTAR

Silahkan login untuk memberikan komentarLoginatauDaftar