c

Selamat

Rabu, 5 November 2025

EKONOMI

18 Oktober 2025

09:23 WIB

Menakar Potensi Indonesia Kuasai Pasar Fesyen Muslim Internasional

Terdapat beberapa modal yang dimiliki Indonesia untuk menjadi penguasa pasar modest fashion dunia.

Penulis: Ahmad Farhan Faris

<p id="isPasted">Menakar Potensi Indonesia Kuasai Pasar Fesyen Muslim Internasional</p>
<p id="isPasted">Menakar Potensi Indonesia Kuasai Pasar Fesyen Muslim Internasional</p>

Para model peragaan busana yang tampil pada Indonesia International Modest Fashion Festival (IN2MOTIONFEST) 2025 di Jakarta, beberapa waktu lalu. Sumber: Kemenperin

JAKARTA - Menteri Perindustrian (Menperin), Agus Gumiwang Kartasasmita mengatakan potensi Indonesia untuk menguasai pasar fesyen muslim internasional sangat besar.

Ia menilai, kreativitas para desainer, kekayaan alam dan budaya, inovasi desain yang khas, jumlah penduduk muslim yang besar, serta konsisten membawa pertumbuhan positif, bisa menjadi modal Indonesia sebagai pemain utama dalam industri modest fashion dunia.

“Indonesia dinilai memiliki potensi besar untuk mendominasi pasar fesyen muslim internasional,” kata Agus melalui keterangannya pada Jumat (17/10).

Untuk itu, pemerintah menggandeng berbagai pemangku kepentingan agar manfaat dan dampak positif industri modest fashion nasional semakin luas pasarnya, serta memperkuat jejaring ekosistem industri nasional.

Baca Juga: Kemenperin Sempurnakan Roadmap Pengembangan IKM Fashion Muslim

Sementara itu, Direktur Jenderal Industri Kecil, Menengah, dan Aneka (IKMA) Kementerian Perindustrian, Reni Yanita mengatakan pasar ekonomi Islam global, termasuk sektor modest fashion memiliki prospek pertumbuhan yang sangat menjanjikan.

Berdasarkan State of Global Islamic Economy Report (SGIER) 2024/2025, kata Reni, tahun 2023 pengeluaran konsumen muslim di enam sektor utama mencapai US$2,43 triliun, dan diproyeksikan meningkat sebesar 5,3% menjadi US$3,36 triliun pada tahun 2028.

“Potensi Indonesia tidak hanya sebagai pasar, tetapi juga sebagai produsen dan pelaku utama industri modest fashion global,” kata Reni saat acara Indonesia International Modest Fashion Festival (IN2MOTIONFEST) 2025 di Jakarta.

Karena itu, Reni mengajak seluruh pemangku kepentingan mulai dari asosiasi industri, pelaku usaha, desainer, akademisi, influencer, hingga marketplace untuk berperan aktif mewujudkan industri modest fashion yang berkelanjutan dan berdaya saing tinggi.

“Kami optimistis, keterlibatan berbagai pihak akan mempercepat perkembangan industri fesyen muslim di Indonesia dan mengangkat potensi kain wastra nusantara agar dapat menembus pasar internasional,” imbuhnya.

Untuk memperkuat pertumbuhan industri fesyen muslim nasional agar semakin kompetitif di pasar ekspor, Reni mendorong pelaku usaha untuk terus mengembangkan produk agar mampu bersaing di pasar domestik maupun global.

Potensi pengembangan ini tercermin dari data Badan Pusat Statistik (BPS) tahun 2024, yang mencatat terdapat 594 ribu unit industri kecil pakaian jadi dengan serapan tenaga kerja mencapai 1,2 juta orang.

Sementara itu, nilai ekspor modest fashion Indonesia ke negara-negara anggota Organization of Islamic Cooperation (OIC) pada tahun 2023 mencapai US$990 juta, meningkat 83% dibandingkan tahun sebelumnya yang sebesar US$540 juta.

“Capaian ini menempatkan Indonesia di peringkat ketujuh sebagai negara dengan nilai ekspor tertinggi ke negara-negara OIC, setelah China, Turki, dan India,” ungkapnya.

Baca Juga: Ini Empat Langkah Wujudkan Modest Fashion Indonesia Mendunia Ala Kemenkop UKM

Direktur IKM Kimia, Sandang, dan Kerajinan, Budi Setiawan mengatakan Kementerian Perindustrian telah menyiapkan beragam kebijakan dan program untuk memperkuat ekosistem industri fesyen, termasuk modest fashion.

Budi menjabarkan program yang dijalankan meliputi peningkatan kompetensi sumber daya manusia (SDM), pengembangan kualitas produk, penumbuhan wirausaha baru, fasilitasi sertifikasi produk dan kompetensi.

“Termasuk sertifikasi halal hingga pemberian bantuan mesin dan peralatan, inkubasi bisnis, serta penyediaan akses promosi dan pameran,” kata Budi.

Selain itu, Budi menambahkan Kementerian Perindustrian juga terus berkolaborasi dengan berbagai pihak, termasuk para pelaku industri kecil dan menengah (IKM).

“Kami berharap para pelaku IKM dapat menjadikan kesempatan ini sebagai batu loncatan untuk naik ke level yang lebih tinggi,” pungkasnya.


KOMENTAR

Silahkan login untuk memberikan komentarLoginatauDaftar