c

Selamat

Senin, 17 November 2025

EKONOMI

20 September 2023

20:07 WIB

Masih Perkasa Hingga Agustus, APBN Masih Bertahan Surplus Rp147,2 T

APBN hingga akhir Agustus masih mencatatkan surplus sebesar Rp147,2 triliun atau 0,7% dari produk domestik bruto (PDB).

Penulis: Khairul Kahfi

Editor: Fin Harini

Masih Perkasa Hingga Agustus, APBN Masih Bertahan Surplus Rp147,2 T
Masih Perkasa Hingga Agustus, APBN Masih Bertahan Surplus Rp147,2 T
Menteri Keuangan Sri Mulyani menyampaikan paparannya dalam rapat paripurna ke-4 DPR di kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta, Selasa (29/8/2023). Antara Foto/Aditya Pradana Putra

JAKARTA - Menkeu Sri Mulyani menyampaikan, per Agustus 2023, Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN) masih mengalami surplus Rp147,2 triliun. Capaian ini berasal dari pendapatan negara yang masih lebih tinggi daripada belanja negara.

“APBN kita hingga akhir Agustus masih mencatatkan surplus sebesar Rp147,2 triliun atau 0,7% dari produk domestik bruto (PDB) atau tumbuh 36,5% (year-on-year/yoy),” sebutnya dalam agenda APBN Kita Edisi September 2023 yang dipantau secara daring, Jakarta, Rabu (20/9).

Hingga bulan kedelapan 2023, pemerintah telah mengumpulkan pendapatan negara sebanyak Rp1.821,9 triliun atau berhasil tumbuh 3,2% dibanding periode sama di tahun lalu. Adapun capaian penerimaan negara hingga Agustus 2023 telah mencapai 74% dari target yang dipatok sebesar Rp2.463 triliun.

Penerimaan negara berasal dari pajak yang tumbuh 6,4% (yoy) mencapai Rp1.247 triliun; disusul kepabeanan-cukai yang tumbuh -16,8% (yoy) mencapai Rp171,6 triliun; dan PNBP yang tumbuh 4,3% (yoy) menjadi Rp402,8 triliun.

“(Secara khusus), penerimaan PNBP ini sudah 91,3% dari target (Rp441,4 triliun),” sebutnya.

Baca Juga: Usainya Tren Harga Tinggi Komoditas Hantui Penerimaan Pajak 2024

Kemudian di waktu yang sama, pemerintah juga telah membelanjakan APBN sebesar Rp1.674,7 triliun atau mengalami pertumbuhan tipis 1,1% dibandingkan total belanja negara posisi akhir Agustus 2022. Capaian belanja negara hingga Agustus 2023 telah mencapai 54,7% dari total pagu anggaran sebesar Rp3.061,2 triliun.

Menkeu mencacah, belanja tersebut terdiri dari belanja pemerintah pusat yang tumbuh 0,6% (yoy) mencapai Rp1.170,8 triliun; terdiri dari belanja K/L yang tumbuh 1% (yoy) mencapai Rp581,6 triliun dan belanja non-K/L yang tumbuh -2,2% (yoy) mencapai Rp589,1 triliun.

“Untuk Transfer Ke Daerah (TKD) Rp503,9 triliun sudah direalisasi sampai Agustus atau tumbuh 5,2% (yoy). Kita sudah belanja transfer ke daerah 61,9% dari pagu Rp814,7 triliun,” jabarnya.

Dirinya juga menyampaikan, bahwa keseimbangan primer APBN sampai akhir Agustus 2023 mencapai surplus Rp422,1 triliun. Capaian surplus ini mengalami kenaikan 23,2% dibanding periode sama di tahun lalu di kisaran Rp342,6 triliun. 

“Untuk pembiayaan (anggaran) sebesar Rp160,1 triliun ini turun tajam 44,4% (yoy). Sementara, posisi APBN kita sampai dengan akhir Agustus juga masih memiliki SILPA sebesar Rp307,4 triliun,” katanya.

Proyeksi Pertumbuhan Kuartal III
Menkeu optimistis memproyeksi, pertumbuhan ekonomi Indonesia pada kuartal ketiga masih tetap di atas level 5%. Hal ini dibuktikan dengan kinerja APBN yang masih terpantau cukup solid dan kuat hingga akhir Agustus 2023 yang surplus.

“Kondisi perekonomian (Indonesia) masih cukup solid terkendali, meskipun dihadapkan pada guncangan dan perlemahan global serta suku bunga global yang cukup tinggi,” urainya. 

Baca Juga: Kemenkeu: Empat Jenis Pajak Akan Jaga Penerimaan Negara 2023

Ke depan, dirinya berharap, kondisi APBN yang sehat dan kuat dapat melindungi masyarakat sekaligus menjaga momentum perekonomian nasional untuk lanjut bertumbuh. Sekali lagi, pemerintah akan terus mewaspadai dinamika global yang secara perlahan dan pasti akan berimbas pada APBN maupun ekonomi.

“Maka, kita harus terus menjaga kesehatan APBN dan ekonomi kita, dengan terus melakukan kalibrasi terhadap pergerakan ekonomi dan dinamika global,” ujarnya. 


KOMENTAR

Silahkan login untuk memberikan komentarLoginatauDaftar