c

Selamat

Senin, 17 November 2025

EKONOMI

28 November 2023

10:57 WIB

Masih Bakal Naik, Produski Gas HCML Ditarget Sentuh 300 MMSCFD

HCML menargetkan dapat meningkatkan produksi gas bumi sebesar 300 Juta Standar Kaki Kubik per Hari (Million Standard Cubic Feet per Day/MMSCFD) dalam beberapa tahun ke depan.

Penulis: Khairul Kahfi

Editor: Fin Harini

Masih Bakal Naik, Produski Gas HCML Ditarget Sentuh 300 MMSCFD
Masih Bakal Naik, Produski Gas HCML Ditarget Sentuh 300 MMSCFD
Production Manager HCML Suryo Birowo dalam kegiatan kunjungan SKK Migas dan Media ke lapangan Gas Metering Station (GMS) HCML di Pasuruan, Senin (27/11). ValidNewsID/Khairul Kahfi

PASURUAN - Production Manager Husky-CNOOC Madura Limited (HCML) Suryo Birowo menyampaikan, HCML menargetkan dapat meningkatkan produksi gas bumi sebesar 300 Juta Standar Kaki Kubik per Hari (Million Standard Cubic Feet per Day/MMSCFD) dalam beberapa tahun ke depan. 

Saat ini, total produksi gas yang dioperasikan HCML dari empat lapangan mencapai 270 MMSCFD.

Capaian ini pun menjadikan HCML menjadi produsen gas bumi terbesar di Jawa Timur. Dirinya pun bersyukur torehan produksi yang berhasil digapai sekarang berhasil meningkat jauh ketimbang lima tahun sebelumnya. 

"Selama lima tahun kita hanya berproduksi di 110 MMSCFD, tetapi dalam dua tahun bisa langsung meroket hingga 1,5 kali lipat. Puncak produksi kita di 270 MMSCFD dengan penjualan gas di 250 MMSCFD," katanya dalam kegiatan kunjungan SKK Migas dan Media ke lapangan Gas Metering Station (GMS) HCML di Pasuruan, Senin (27/11).

Dia menjabarkan, sejauh ini sudah ada enam lapangan yang rencana pengembangannya atau Plan of Development (PoD) telah direstui pemerintah. Dari jumlah tersebut, empat lapangan di antaranya sudah melaksanakan kegiatan produksi.

Baca Juga: Sokong Pasokan Gas, HCML Siap Dukung Pengembangan Industri Jatim

Pertama, Lapangan BD berhasil memproduksi sekitar 100 MMSCFD dan 6.000 barel per hari (BPH) kondensat yang telah beroperasi sejak 2017. 

Kemudian, Lapangan 2M (MDA-MBH) dengan jumlah produksi 120 MMSCFD, beroperasi sejak Oktober 2022. Dan teranyar, Lapangan MAC dengan jumlah produksi sekitar 50 MMSCFD. 

"Jika semua berproduksi (optimal) dan market terserap, kita target mencapai 300 MMSCFD sustainable gas production," tambah Suryo. 

Mengacu data HCML, produksi Lapangan BD saat ini mencapai 100 MMSCFD. Gas Bumi ini pun langsung dijual untuk industri lain di Jawa Timur mencapai 95 MMSCFD dan industri pupuk sebesar 5 MMSCFD. 

Kemudian, produksi Lapangan 2M (MDA-MBH) mencapai 120 MMSCFD. Hasil produksinya langsung dijual sebanyak 85 MMSCFD ke industri pupuk, 25 MMSCFD ke sektor kelistrikan, 5 MMSCFD ke industri lain di Jatim, serta 5 MMSCFD yang masih dalam proses negosiasi. 

Selanjutnya, Lapangan MAC yang produksinya mencapai 50 MMSCFD, sebanyak 15 MMSCFD dijual ke industri pupuk serta 35 MMSCFD dijual ke industri lainnya di Jatim. Adapun, Suryo mengonfirmasi, dua lapangan lain yakni Lapangan MDK dan Lapangan MBF dalam fase pengembangan. 

Pada kesempatan sama, VP Operations HCML Perkasa Sinagabariang mengungkapkan, HCML siap memperpanjang kontrak untuk dapat mengoptimasi dan mengeksplorasi potensi yang disinyalir masih ada di Madura Strait. 

Sebagai info, Perjanjian Kontrak Bagi Hasil (Production Sharing Contract Agreement/PSC) Blok Madura Strait baru akan habis pada 2032 mendatang.

"Kita akan melakukan eksplorasi dari potensi-potensi yang belum dikembangkan. Saat ini sudah beberapa potensi lapangan, namun belum sempat dibor," ujar Perkasa.

Baca Juga: Lampaui Target, SKK Migas Jabanusa 2023 Tembus 193 Ribu BOPD

Menurutnya, potensi pengembangan gas ke depan oleh HCML akan sangat positif. Salah satunya, didorong oleh ketersediaan fasilitas pipa dari Kangean menuju Gresik. Perkasa optimistis, kehadiran fasilitas ini dapat memudahkan rencana pemanfaatan gas hasil produksi. 

Selain itu, biaya investasi juga dapat ditekan. Di sisi lain, HCML saat ini sudah memiliki fasilitas pendukung lain dari sejumlah lapangan eksisting seperti Floating Storage Production and Offloading (FPSO), Mobile Offshore Production Unit (MOPU) dan Floating Production Unit (FPU).

Adapun, perpanjangan kontrak Blok Madura Strait juga bakal memberikan kepastian penambahan cadangan. Saat ini, jumlah cadangan Blok Madura Strait disebut mencapai 2 Trillion Cubic Feet (TCF). Nantinya dengan izin kontrak yang baru, jumlah ini berpotensi meningkat sekitar 0,5 hingga 1 TCF.

"Kalau angka optimisnya mungkin total mencapai 3 TCF. Akan disampaikan kuartal I/2024," imbuhnya.

Meski demikian, Perkasa belum bisa merinci lebih jauh besaran investasi untuk kontrak bagi hasil yang baru. Terpenting, penambahan cadangan nantinya bakal menjaga tingkatan cadangan yang diprediksi bakal berkurang seiring produksi yang telah berjalan sejak 2017 silam. 


KOMENTAR

Silahkan login untuk memberikan komentarLoginatauDaftar