c

Selamat

Kamis, 6 November 2025

EKONOMI

11 Juli 2025

13:36 WIB

Ma’ruf Amin: Aset Keuangan Syariah Tumbuh 5,3%

Dengan total aset mencapai Rp9.529,2 triliun, pangsa pasar keuangan syariah mencapai 25,1% dari total keuangan nasional.

Penulis: Siti Nur Arifa

Editor: Fin Harini

<p id="isPasted">Ma&rsquo;ruf Amin: Aset Keuangan Syariah Tumbuh 5,3%</p>
<p id="isPasted">Ma&rsquo;ruf Amin: Aset Keuangan Syariah Tumbuh 5,3%</p>

Diskusi Kamisan Perkembangan dan Tantangan Ekonomi Syariah Indonesia bersama Ma'ruf Amin dan Ekonom Syariah, Jakarta, Kamis (10/7). Sumber: Indef

JAKARTA - Wakil Presiden RI ke-13 Ma’Ruf Amin mengungkap, sektor keuangan syariah di Indonesia telah menunjukkan perkembangan yang positif. Per Maret 2025, total aset keuangan syariah mencapai Rp9.529,2 triliun. Angka tersebut menunjukkan pertumbuhan sebesar 5,3% (yoy), lebih besar dari pertumbuhan total aset keuangan nasional yang sebesar 3,6% (yoy).

Market share keuangan syariah mencapai 25,1% dari total market share keuangan nasional. Rinciannya, dibandingkan dengan nasional, pasar modal syariah sebesar 37,6%, perbankan syariah sebesar 7,42% dan IKNB syariah sebesar 11,8%,” ujar Ma’ruf Amin dalam makalah Perkembangan Ekonomi Syariah di Indonesia yang diterima Validnews, Jumat (11/7).

Lebih lanjut, dirinya mengungkap pasar modal syariah yang mencakup saham syariah dan surat berharga syariah (seperti Sukuk Negara atau SBSN dan sukuk korporasi), masih mendominasi. Hal tersebut tidak hanya mencerminkan tingginya minat investor terhadap instrumen keuangan syariah berbasis risk-sharing, tetapi juga mengindikasikan semakin meningkatnya kepercayaan terhadap pasar modal syariah sebagai alternatif pembiayaan yang stabil dan berkelanjutan.

Baca Juga: Laporan SGIE 2024/2025: Indonesia Kokoh Di Tiga Besar Ekonomi Halal Dunia

Dalam konteks tersebut, pasar modal syariah berfungsi sebagai salah satu pilar utama dalam sistem keuangan syariah Indonesia, dengan peran yang semakin penting sebagai sumber pembiayaan jangka panjang yang dapat memenuhi kebutuhan investasi dalam pembangunan infrastruktur dan sektor-sektor lainnya.

“Keberhasilan pasar modal syariah dalam menarik minat investor juga dapat dilihat sebagai bukti bahwa pasar ini semakin diterima baik oleh investor domestik maupun asing, seiring dengan peningkatan transparansi, kemudahan akses, serta komitmen terhadap prinsip-prinsip syariah yang diusung,” imbuhnya, dalam diskusi Kamisan bersama kalangan ekonom syariah di Jakarta, Kamis (10/7).

Lebih lanjut, kontribusi sektor Industri Keuangan Non-Bank (IKNB), yang mencakup asuransi syariah, dana pensiun syariah, dana haji, pembiayaan syariah, dan lembaga keuangan mikro syariah, juga semakin meningkat.

“Meskipun kontribusinya relatif kecil dibandingkan dengan sektor pasar modal dan perbankan syariah, sektor ini menunjukkan perkembangan yang semakin signifikan dalam mendukung inklusi keuangan di Indonesia,” tambah Ma’ruf Amin.

Dirinya juga menyorot aktivitas lembaga keuangan syariah dalam sektor IKNB, yang berperan penting dalam memperluas jangkauan layanan keuangan kepada masyarakat yang sebelumnya belum terlayani oleh sistem perbankan.

Baca Juga: Wakili RI Di Forum PBB, BSI Paparkan Konsep Keuangan Syariah Bagi SDGs

Sebagai contoh, lembaga keuangan mikro syariah, misalnya, memberikan akses pembiayaan kepada masyarakat kecil dan menengah, yang menjadi segmen penting dalam mendukung pembangunan ekonomi yang lebih merata.

Selain itu, sektor perbankan syariah, meskipun kontribusinya relatif lebih kecil dibandingkan dengan pasar modal syariah, dinilai memainkan peran penting sebagai penyedia layanan keuangan ritel dan korporasi yang berbasis prinsip syariah.

“Perbankan syariah juga memiliki posisi strategis dalam menyediakan pembiayaan untuk sektor riil, termasuk pembiayaan proyek Kerjasama Pemerintah dengan Badan Usaha (KPBU) dan pembiayaan Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah (UMKM), yang merupakan pilar utama perekonomian Indonesia,” pungkasnya.


KOMENTAR

Silahkan login untuk memberikan komentarLoginatauDaftar