c

Selamat

Minggu, 16 November 2025

EKONOMI

05 Desember 2023

13:23 WIB

LPEI dan Pemda Dorong Produk Khas Sumbar Tembus Pasar Ekspor

LPEI dan Pemprov Sumbar mendorong produk khas seperti rendang, rempah-rempah, kerajinan agar lebih mendunia.

Penulis: Aurora K M Simanjuntak

LPEI dan Pemda Dorong Produk Khas Sumbar Tembus Pasar Ekspor
LPEI dan Pemda Dorong Produk Khas Sumbar Tembus Pasar Ekspor
Lembaga Pembiayaan Ekspor Indonesia (LPEI) dan Pemerintah Provinsi Sumatera Barat menandatangani nota kesepahaman (MoU) untuk mengembangkan UMKM, terutama yang siap ekspor. Dok. LPEI

JAKARTA - Lembaga Pembiayaan Ekspor Indonesia (LPEI) dan Pemerintah Provinsi Sumatera Barat menandatangani nota kesepahaman (MoU) untuk mengembangkan usaha mikro, kecil dan menengah (UMKM), terutama yang siap ekspor.

Kementerian Keuangan melalui LPEI dan Pemprov Sumbar bekerja sama untuk mengembangkan kapasitas Industri Kecil dan Menengah (IKM), Koperasi, BUMDesa, BUMDESMA, dan Usaha Kecil dan Menengah (UKM) yang berorientasi ekspor di Provinsi Sumbar. 

Kepala Kantor Wilayah Ditjen Perbendaharaan Provinsi Sumbar, Syukriah HG mengatakan pemberdayaan UMKM berorientasi ekspor juga bertujuan untuk mendongkrak pertumbuhan ekonomi regional. 

"MoU antara LPEI dan Pemerintah Provinsi Sumatera Barat diarahkan untuk memberdayakan UMKM yang siap ekspor," ujarnya dalam keterangan resmi, Selasa (5/12).

Syukuriah menilai Sumbar memiliki potensi besar menyasar pasar ekspor. Itu karena Sumbar kaya akan budaya, kuliner, bahkan yang autentik yakni rendang. Selain itu, beragam kerajinan, rempah-rempah, dan fesyen.

"Ini memberikan berbagai peluang bagi pelaku usaha berorientasi ekspor di Sumatera Barat," imbuhnya.

Baca Juga: Dapat Fasilitas LPEI, Gula Kelapa Banyumas Tembus Ekspor 10 Negara

Syukuriah juga melaporkan berdasarkan data Badan Pusat Statistik (BPS), nilai ekspor Sumatera Barat mencapai US$193,53 juta atau setara RP3 triliun pada Oktober 2023.

Dia menyebutkan ada beberapa produk unggulan ekspor dari Sumbar, yaitu Crude Palm Oil (CPO), produk kimia, dan karet. Adapun negara tujuan utama ekspornya adalah Pakistan dengan pangsa sebesar 34,53%.

Kemudian, negara tujuan ekspor komoditas lokal dari Sumbar diikuti oleh India dengan pangsa ekspor sebesar 31,80%, serta Bangladesh dengan pangsa sebesar 9,71%.

Perbanyak Desa Devisa dan Ekspor Rendang
Lebih lanjut, Syukuriah menyoroti peran desa devisa di Sumbar. Desa devisa merupakan program yang bertujuan meningkatkan daya saing komoditas lokal Sumbar, dan memberikan pendampingan agar pelaku usaha mengekspor produknya.

"Mimpi kita bersama menjadikan tidak hanya satu desa devisa di Sumatera Barat, namun banyak nagari (desa) menjadi kota dan kabupaten devisa di Sumatera Barat. Insya Allah bisa," harap Syukriah.

Pada kesempatan yang sama, Direktur Pelaksana Hubungan Kelembagaan LPEI Chesna F. Anwar menyebutkan salah satu produk asli Sumatra Barat yang berpotensi besar untuk tembus pasar ekspor adalah rendang.

Dia menuturkan rendang adalah salah satu makanan Indonesia yang diakui kelezatannya di dunia. Dia mencontohkan Bulgaria, yang memiliki satellite kitchen untuk memproduksi rendang hingga 30 ton per bulan.

"Di Bulgaria ada satellite kitchen yang memiliki kebutuhan memproduksi 30 ton rendang per bulan untuk didistribusikan ke berbagai negara di Eropa," terang Anwar.

Baca Juga: Melihat Kayanya Antioksidan Pada Daging Rendang

Sejalan dengan itu, LPEI memberikan pendampingan kepada pelaku ekspor di Sumatera Barat. Di antaranya, dengan melaksanakan Coaching Program for New Exporters (CPNE), dan Program Desa Devisa.

Anwar menjelaskan kedua program bertujuan untuk pengembangan ekspor dan pendapatan devisa yang berkelanjutan melalui komoditas unggulan desa. Selain itu, marketing hand holding alias menjembatani dengan skema B2B dan B2C guna membuka pasar ekspor bagi pelaku usaha di Sumbar.

"Diperlukan kolaborasi semua pihak untuk membangun fondasi program-program pengembangan ekspor agar menjadikan Desa Devisa di Sumatera Barat bisa merebak dan sukses mengangkat ekonomi masyarakat," tutur Anwar.

Gubernur Sumbar Mahyeldi Ansharullah pun meyakini dengan adanya MoU, para pelaku usaha, khususnya UMKM di Sumatra Barat bisa meningkatkan kinerja ekspornya.

"Saya berharap implementasi MoU ini dapat berjalan dengan cepat karena kerja sama ini akan meningkatkan ekspor produk Sumatera Barat ke mancanegara, sehingga menguatkan perekonomian di daerah," ucap Mahyeldi.


KOMENTAR

Silahkan login untuk memberikan komentarLoginatauDaftar