c

Selamat

Minggu, 16 November 2025

KULTURA

07 Juli 2022

19:39 WIB

Melihat Kayanya Antioksidan Pada Daging Rendang

Sering dianggap kurang sehat, kuliner rendang justru merupakan salah satu makanan yang kaya akan antioksidan.

Penulis: Tristania Dyah Astuti

Editor: Rendi Widodo

Melihat Kayanya Antioksidan Pada Daging Rendang
Melihat Kayanya Antioksidan Pada Daging Rendang
Ilustrasi rendang. Shutterstock

JAKARTA - Kuliner rendang sering dianggap sebagai pemicu beragam penyakit seperti meningkatkan kadar kolesterol dan darah tinggi. Banyak mitos yang muncul di masyarakat bahwa peningkatan kolesterol dan darah tinggi pun mengambinghitamkan daging dan santan.

Faktanya, kadar kolesterol meningkat tidak sepenuhnya dipicu oleh daging. Dalam penelitian yang dipublikasikan di American Journal of Clinical Nutrition tahun 2021, menunjukan daging merah tanpa lemak justru menjadi salah satu sumber protein yang baik dan sehat.

Dokter Spesialis Gizi Klinis, Yohan Samudra mengatakan lemak hewan atau lemak pada daging yang sebenarnya menjadi “musuh” bagi tubuh. Jika lemak pada olahan masakan seperti rendang ikut dikonsumsi maka akan meningkatkan kadar kolesterol dalam tubuh.

Selain daging, santan juga kerap disebut sebagai pemicu kolesterol. Yohan menuturkan santan merupakan bahan pangan yang mengandung tinggi lemak jenuh, sehingga tidak akan rusak jika mengalami proses pemasakan yang lama seperti rendang dan aman untuk dikonsumsi penderita kolesterol sekali pun.

Akan tetapi, karena mengandung lemak jenuh, tidak disarankan untuk mengonsumsi dalam jumlah banyak. 

“Santan kan banyak lemak jenuh, kalau dikonsumsi berlebihan (secara jumlah) tetap dapat meningkatkan risiko kolesterol tinggi dan komplikasinya seperti serangan jantung dan stroke,” jelas Yohan dihubungi, Kamis (7/7).

Ketika mengonsumsi rendang yang gurih meski hanya bumbunya, namun dalam takaran cukup banyak maka kelebihannya dapat disimpan menjadi lemak jahat dalam tubuh. Akibatnya tidak hanya meningkatkan kolesterol tapi juga memicu risiko kesehatan lain seperti darah tinggi dan obesitas.

Menurut Yohan, kuliner rendang justru merupakan salah satu makanan sehat, bahkan kaya akan antioksidan.

“Rendang sendiri sebenarnya makanan yang cukup sehat karena meski bikinnya dengan santan tapi dicampur berbagai macam rempah sehingga kaya antioksidan yang justru menjaga kesehatan juga,” kata Yohan.

Ia menambahkan, daging dalam rendang menjadi kurang baik karena sudah melewati proses masak atau marinasi sehingga sudah menyerap banyak garam. 

Garam inilah yang memicu meningkatnya tekanan darah atau hipertensi setelah makan olahan daging tak terkecuali rendang. Karena itu perlu dibatasi jumlah konsumsinya.

Baik kolesterol atau hipertensi, lanjut Yohan, keduanya tidak meningkat secara langsung hanya karena mengonsumsi satu jenis makanan. Umumnya kondisi ini meningkat secara perlahan, dipengaruhi oleh gaya hidup dan pola konsumsi dalam beberapa hari terakhir, namun sering tidak disadari.

Sebab itu, penting untuk mengatur pola konsumsi dan membatasi jumlah asupan makanan yang mengandung tinggi kolesterol dan garam. Agar tetap bisa menikmati berbagai hidangan pun tetap sehat.

 


KOMENTAR

Silahkan login untuk memberikan komentarLoginatauDaftar