25 Oktober 2024
19:32 WIB
Lazada Persiapkan UMKM Hadapi Ketidakpastian Ekonomi
Lazada menggelar Seller Conference – Level Up 2024 untuk membantu UMKM menghadapi ketidakpastian ekonomi yang membayangi.
Penulis: Nuzulia Nur Rahma
Editor: Fin Harini
Tampilan aplikasi Lazada pada layar ponsel dan monitor. ValidNewsID/Arief
JAKARTA - Di tengah kondisi perekonomian global yang masih diwarnai ketidakpastian dengan laju pertumbuhan belum optimal, Lazada menggelar acara Lazada Seller Conference – Level Up 2024 untuk memandu UMKM.
"Dengan pasar ekonomi ini sedikit menurun, kita sebagai tim Lazada akan berkomitmen untuk memberikan dukungan yang terbesar untuk seller dan juga untuk customer," kata Head of Operations Lazada Indonesia, Amelia Tediarjo dalam konferensi pers, Jumat (25/10).
Rencananya, Lazada Seller Conference akan digelar perusahaan e-commerce milik Alibaba itu pada 26 Oktober di Jakarta, dan di Surabaya pada 30 Oktober. Amel mengatakan acara ini bertujuan untuk membekali penjual ataupun calon penjual online untuk dapat berkembang dan membangun bisnisnya di tengah kompetisi pasar yang semakin ketat.
Baca Juga: Lazada Sebut Tiga Tantangan Industri E-commerce, Apa Saja?
Amel menjelaskan, sektor Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah (UMKM) bisa menjadi rentan di tengah berbagai tantangan ekonomi belakangan ini. Untuk itu pihaknya memberikan berbagai bantuan dan perbekalan agar UMKM bisa lebih siap nantinya.
"Kita akan pastikan bahwa kita memberikan equipment yang cukup dari segi persiapan campaign, untuk itu kita memastikan bahwa seller menyelesaikan apa yang harus diselesaikan," jelasnya.
Dia juga mengatakan dengan teknologi milik Alibaba, Amel yakin Lazada bisa memberikan penawaran dan pengalaman berbelanja yang lebih baik dan memuaskan.
"Ini untuk memastikan bahwa customer akan datang untuk belanja dan kita akan menggunakan teknologi dari Alibaba dan juga Lazada," tuturnya.
Di samping itu, di tengah penurunan daya beli Amel juga mengatakan pihaknya akan memberikan penawaran yang menarik dan terbaik. Ini dilakukan dengan bekerja sama dengan berbagai partner dan chanel-chanel yang ada.
"Jadi yang kita akan lakukan adalah kita akan memastikan bahwa penawaran kita dari segi seller dan brand ke customer itu menarik," kata Amel.
Sebagaimana diketahui, daya beli masyarakat berada dalam tren penurunan. Hal ini ditunjukkan dalam data deflasi yang dirilis Badan Pusat Statistik (BPS), di mana deflasi terjadi selama lima bulan beruntun dari Mei hingga September 2024.
BPS mencatat Indonesia mengalami deflasi sebesar 0,12% secara bulanan (mtm) pada September 2024. Terjadi penurunan indeks harga konsumen (IHK), dari 106,06 poin pada Agustus 2024 menjadi 105,93 poin pada September 2024.
Secara tahunan, Indonesia mengalami inflasi 1,84% (yoy). Sementara inflasi secara tahun berjalan 0,74% (ytd).
Optimis Harbolnas Bisa Dulang Cuan
Di samping itu dia mengatakan, menjelang Hari Belanja Online Nasional (Harbolnas) pihaknya meyakini bisa mendulang lebih banyak cuan. Meski tidak menyebutkan target yang akan dicapai, Amel memastikan daya angkat dari perayaan ini akan bagus
"Kita akan memastikan bahwa dari segi performance uplift itu akan bagus dan juga kita akan memastikan dari segi pertumbuhan dari tahun lalu dan dari campaign sebelumnya itu juga akan mendapatkan uplift, terutama bahwa 11.11 dan 12-12 adalah campaign terbesar di Lazada," ucap dia.
Apalagi menurut Amel akhir tahun identik dengan perayaan Natal dan pergantian tahun baru sehingga terdapat banyak libur sekolah, hal ini membuat beberapa kategori barang di Lazada mengalami kenaikan signifikan.
Baca Juga: Lazada Buat Program Inkubasi Berkelanjutan Bagi Penjual Lokal
Dia mencontohkan, beberapa kategori barang seperti elektronik, make up, skincare, diperkirakan akan paling diminati pengguna saat berbelanja di Lazada.
Meski begitu dia juga mengatakan beberapa kategori kebutuhan sehari-hari juga diperkirakan meningkat lantaran banyak masyarakat yang memilih untuk berada di rumah bersama keluarga dan teman pada akhir tahun.
"Dari segi holiday season itu kita melihat bahwa ada beberapa kategori yang mengalami peningkatan penjualan pastinya. Tapi tidak menutup bahwa customer ini juga akan ada di rumah, untuk stay di rumah bersama dengan keluarga dan juga teman-teman. Jadi bisa dibilang banyak tipe-tipe kategori yang meningkat di akhir tahun," tandasnya.