23 April 2025
19:40 WIB
Laris Manis! Baru Sebulan Muncul QRIS Tap Sudah Dipakai 20,8 Juta Orang
Volume transaksi QRIS Tap telah mencapai 42,9 juta dengan nominalnya sebesar Rp3,24 miliar dan pengguna mencapai sebanyak 20,8 juta user.
Penulis: Fitriana Monica Sari
Editor: Khairul Kahfi
Ilustrasi - Bank DKI mendukung program Bank Indonesia (BI) seiring peluncuran QRIS Tap NFC oleh Bank Indonesia yang dilakukan di Jakarta pada Jumat (14/3). Antara/HO-Bank DKI
JAKARTA - Bank Indonesia (BI) melaporkan perkembangan layanan pembayaran QRIS Tanpa Pindai (QRIS Tap) berbasis Near Field Communication (NFC). QRIS Tap memungkinkan pengguna melakukan pembayaran QRIS cukup menempelkan ponsel ke mesin pemindai.
Deputi Gubernur BI Filianingsih Hendarta mengatakan, jumlah pengguna dan merchant QRIS Tap terus bertambah sejak diluncurkan pada 14 Maret 2025 hingga 16 April 2025.
"QRIS Tap ini kan baru satu bulan ya sejak kita luncurkan tanggal 14 Maret, posisinya sampai dengan 16 April kalau kita lihat itu merchant sudah mencapai 1,44 juta yang menggunakan," kata Filianingsih dalam konferensi pers yang dipantau secara daring, Jakarta, Rabu (23/4).
Baca Juga: Permudah Pembayaran Digital, BI Resmi Luncurkan QRIS Tap
Dia melanjutkan, volume transaksi QRIS Tap telah mencapai 42,9 juta dengan nominalnya sebesar Rp3,24 miliar dan pengguna (user) mencapai sebanyak 20,8 juta.
Filianingsih optimistis bahwa jumlah tersebut akan terus meningkat, hal itu dibarengi dengan pengembangan yang dilakukan pada layanan QRIS Tap.
Filianingsih menuturkan, Bank Indonesia akan terus mengembangkan layanan QRIS Tap dengan memperluas merchant di seluruh moda transportasi umum, baik Damri, MRT, LRT, dan KRL ke depannya.
"Jadi ini merupakan salah satu fitur baru NFC dan ini kita akan commit bahwa kalau kita ingat QRIS ini kan merupakan inisiatif BSPI (Blue Print Sistem Pembayaran) ya, ini kita sudah implementasi sejak 2019, dan ini memang menjadi game changer," ungkap Filianingsih.
Menurutnya, keberadaan QRIS telah membuat berbagai kemudahan bagi semua lapisan masyarakat dalam melakukan transaksi.
Oleh karena itu, Bank Indonesia akan terus memperluas layanan QRIS, termasuk ke luar negeri. Tak hanya di negara yang sudah ada saat ini seperti Singapura, Malaysia, dan Thailand saja, layanan QRIS juga akan terus diperluas ke beberapa negara lainnya.
"Dalam waktu dekat, kita yang sudah antre... itu kita akan segera dengan Jepang, India, Korea Selatan, China, dan Saudi Arabia," ujarnya.
Baca Juga: KRL Belum Dapat Gunakan QRIS Tap, BI: Cuma Masalah Waktu
Filianingsih pun turut menyampaikan update jumlah pengguna QRIS kuartal I/2025 yang saat ini sudah mencapai 56,3 juta user. Kemudian, volume transaksi QRIS sebesar 26 miliar dengan nominal Rp262,1 triliun.
Adapun, merchant yang telah menggunakan QRIS hingga saat ini didominasi oleh UMKM, totalnya sudah mencapai 38,1 juta.
Sebelumnya, dalam tahap awal, pengembangan QRIS Tap berbasis NFC melibatkan 15 Perusahaan Jasa Pembayaran (PJP) dan empat Penyelenggara Infrastruktur Pembayaran (PIP).
Kepala Departemen Kebijakan Sistem Pembayaran BI Dicky Kartikoyono merinci, 15 PJP first mover tersebut antara lain BRI, Bank Mega, CIMB Niaga, BCA, BNI, Bank Mandiri, Bank DKI, Permata Bank, Gopay, Netzme, Nobu, Shopee Pay, Dana, Bank Sinarmas, dan BPD Bali.
Sementara, untuk empat Penyelanggara Infrastruktur Pembayaran (PIP) di antaranya Rintis, ALTO, Jalin, dan Artajasa.