13 Desember 2023
08:35 WIB
Editor: Fin Harini
BANDARLAMPUNG - Pemerintah Provinsi (Pemprov) Lampung melakukan intensifikasi budidaya tanaman cabai di beberapa kabupaten penghasil untuk mengatasi lonjakan harga komoditas tersebut.
"Adanya fenomena El Nino yang terjadi beberapa waktu ini memberikan dampak kepada pertanaman cabai di sini. Seperti adanya kekeringan yang mengakibatkan ketersediaan air untuk tanaman cabai sangat minim dan membuat tanaman cabai mati mencapai 30% dari total lahan tanaman cabai," ujar Kepala Dinas Ketahanan Pangan, Tanaman Pangan dan Hortikultura Provinsi Lampung Bani Ispriyanto di Bandarlampung, Selasa (12/12), dilansir dari Antara.
Baca Juga: Cabai Mahal, Mentan Akan Beri Masyarakat Bibit Cabai Untuk Ditanam
Kemarau juga mengakibatkan penyebaran hama penyakit akibat suhu tinggi, penurunan kualitas tanaman, hingga gangguan musim tanam. Akibatnya luas tanam turun, dari periode September-Oktober 2022 luasan mencapai 600 hektare, di periode yang sama pada 2023 luas tanam hanya 250 hektare.
"Semua itu mengakibatkan ketidakstabilan harga cabai, oleh karena itu dilakukan upaya intensifikasi tanaman cabai untuk beberapa kabupaten penghasil cabai di Lampung," katanya.
Dia menjelaskan program intensifikasi tanaman cabai itu dilakukan melalui pemberian pupuk NPK, pupuk organik cair dan padat di beberapa Kawasan. Yakni, di Kabupaten Lampung Tengah dengan luasan pertanaman 30 hektare, Kabupaten Lampung Selatan 25 hektare dan Kabupaten Pesawaran dengan luas tanaman cabai 25 hektare.
"Diharapkan melalui kegiatan intensifikasi ini bisa memaksimalkan produksi cabai di daerah sentra produksi, sehingga bisa mengatasi kenaikan harga cabai di pasaran," tambahnya.
Diketahui sebaran pertanaman cabai di Provinsi Lampung ada di Kabupaten Pringsewu tepatnya di Kecamatan Adiluwih dengan luas tanam 50 hektare dan umur tanaman 30 hari setelah tanam dengan estimasi mulai panen pada Januari 2024.
Di Kabupaten Pesawaran ada di Kecamatan Tegineneng dengan luas tanam 80 hektare umur 7 hari setelah tanam, estimasi panen di Februari 2024, kemudian luasan tanam 23 hektare umur tanaman 10 hari setelah tanam dan estimasi panen pada Februari 2024.
Juga di Kecamatan Way Ratai dengan luas tanam 30 hektare umur 20-30 hari setelah tanam dan estimasi panen pada Januari-Februari 2024.
Baca Juga: Niat Swasembada, Babel Seriusi Pembibitan Cabai Dan Bawang
Lalu di Kabupaten Lampung Selatan ada di Kecamatan Ketapang dengan luas tanam cabai jenis cabai merah seluas 10 hektare, umur 7 hari setelah tanam, estimasi panen pada Februari. Jenis cabai rawit luasan 12 hektare dan 5 hektare jenis cabai merah, keduanya memiliki umur tanaman sudah mulai masa akhir panen.
Kemudian di Kabupaten Lampung Barat di Kecamatan Balik Bukit, Way Tenong dan Sukau ada 10 hektare luas tanaman cabai dengan usia tanaman 50 hari setelah tanam dan estimasi panen pada Januari 2024.
Sementara itu, di Kabupaten Lampung Tengah ada 40 hektare lahan pertanaman cabai rawit dan 140 hektare lahan tanaman cabai merah yang ada di Kecamatan Padang Ratu, Bekri, Kalirejo, dan Sendang. Untuk usia tanaman cabai yaitu 10-20 hari setelah tanam dan estimasi panen pada Februari-Maret 2024.