14 Oktober 2025
15:11 WIB
Lampaui Target, Bahlil: Lifting Minyak September Tembus 619 Ribu BOPD
Bahlil optimistis wujudkan mimpi lifting minyak yang termaktub dalam APBN TA 2025 sekitar 605 ribu ribu barel per hari (BOPD). Lifting minyak nasional September telah mencapai sekitar 619 ribu BOPD.
Penulis: Yoseph Krishna
Menteri ESDM Bahlil Lahadalia dan Kepala BPS Amalia Adininggar Widyasanti di Kantor Kementerian ESDM, Jakarta, Selasa (14/10). ValidNewsID/Yoseph Krishna
JAKARTA - Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Bahlil Lahadalia mengungkapkan, lifting minyak nasional periode September sampai 5 Oktober 2025 telah mencapai sekitar 619 ribu barel per hari (BOPD).
Data tersebut didapat Bahlil dari tim yang bertugas menjalankan percepatan lifting minyak, seperti Ditjen Minyak dan Gas Bumi (Migas) Kementerian ESDM, serta Satuan Kerja Khusus Pelaksana Kegiatan Usaha Hulu Minyak dan Gas Bumi (SKK Migas).
"(Lifting migas) bulan September-Oktober itu bisa sampai dengan 619 ribu BOPD. Tapi angka kumulatifnya dari Januari sampai dengan 5 Oktober kemarin, sudah rata-rata mencapai 605 ribu-607 ribu BOPD," tegasnya dalam acara Penandatanganan Nota Kesepahaman bersama BPS di Kantor Kementerian ESDM, Jakarta, Selasa (14/10).
Baca Juga: Bahlil Bidik Lifting Migas Tembus 1,59 Juta BOEPD Tahun Depan
Dari catatan ini, Bahlil optimistis, lifting minyak sampai akhir tahun ini bisa mencapai target yang termaktub dalam APBN TA 2025 sebanyak 605 ribu BOPD.
"Lifting kami itu target APBN 605 ribu BOPD, realisasi 2024 580 ribu BOPD. Artinya, target APBN 2025 Insyaallah akan tercapai, bahkan lebih dari target lifting," sambung Bahlil.
Sebelumnya, eks-Ketua Umum HIPMI itu menegaskan, pihaknya bakal mendorong percepatan izin bagi Kontraktor Kontrak Kerja Sama (KKKS) industri hulu migas.
Percepatan proses perizinan disebutnya sebagai salah satu kunci utama dalam memenuhi target lifting sebesar 605 ribu barel per hari (BOPD) sesuai yang termaktub dalam APBN TA 2025.
Baca Juga: Soal Lifting Minyak 2025, Pakar: Bisa Tembus 600 Ribu BOPD Saja Sudah Syukur
Dalam gelaran CEO Forum 2025 di Kantor SKK Migas, Bahlil menyebut, target lifting itu jadi bagian dari program prioritas Presiden Prabowo Subianto untuk mewujudkan swasembada dan kedaulatan energi.
"Sudah barang tentu ini bukan hanya menjadi slogan, tapi ini merupakan cita-cita mulia dari negara yang dipimpin oleh Bapak Presiden Prabowo," ucapnya, Rabu (30/7).
Terobosan Dongkrak Lifting Minyak
Karena itu, Bahlil bakal berkoordinasi intens dengan KKKS untuk mencari terobosan dalam rangka mendongkrak lifting minyak, termasuk untuk mencari akar permasalahan dari lambatnya perizinan dan mempercepat prosesnya.
Dia pun bakal turun langsung untuk membantu proses segala jenis perizinan yang diperlukan. Presiden Prabowo Subianto telah meminta Bahlil untuk berkantor di Kantor Satuan Kerja Khusus Pelaksana Kegiatan Usaha Hulu Minyak dan Gas Bumi (SKK Migas).
Baca Juga: SKK Migas: Enam Kontraktor Migas Telah Capai Target Lifting
Bahlil menyebut, kepala negara memintanya turun gunung menjadi Kepala Administrasi Hulu Migas. Artinya, ketika ada persoalan perizinan, dirinya bisa langsung menyelesaikan permasalahan tersebut.
Tapi di lain sisi, dia meminta KKKS agar segera melaksanakan pengembangan apabila perizinan sudah dipercepat oleh pemerintah.
"Jika ada persoalan perizinan, maka saya yang akan membantu menyelesaikan perizinan. Tapi saya mohon bagi yang sudah selesai izinnya, dan atau yang tidak ada persoalan lagi, tolong segera jalan. Kalau tidak, maka kami akan melakukan langkah-langkah yang terukur, sudah barang tentu by regulasi," tandas Bahlil.