c

Selamat

Kamis, 6 November 2025

EKONOMI

28 Agustus 2025

08:38 WIB

Bahlil Bidik Lifting Migas Tembus 1,59 Juta BOEPD Tahun Depan

Lifting migas ditargetkan sebesar 1,59 juta BOEPD, dengan rincian lifting minyak 610 BOPD, sedangkan salur gas bumi 984 ribu BOEPD.

Penulis: Yoseph Krishna

Editor: Fin Harini

<p id="isPasted">Bahlil Bidik <em>Lifting</em> Migas Tembus 1,59 Juta BOEPD Tahun Depan</p>
<p id="isPasted">Bahlil Bidik <em>Lifting</em> Migas Tembus 1,59 Juta BOEPD Tahun Depan</p>

Pekerja mengecek pompa angguk yang beroperasi di Lapangan Duri, yang merupakan salah satu lapangan injeksi uap terbesar di dunia di Blok Rokan, Riau. Antara Foto/Akbar Nugroho Gumay

JAKARTA - Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) menargetkan lifting minyak dan gas bumi (migas) pada 2026 mendatang di kisaran 1,59 juta barel setara minyak per hari (BOEPD).

Menteri ESDM Bahlil Lahadalia dalam Rapat Kerja bersama Komisi XII DPR menjelaskan angka itu merupakan gabungan dari lifting minyak yang dipatok 610 ribu barel per hari (BOPD) dan gas bumi di angka 984 ribu BOEPD.

"Itu gabungan ya, migas 1,59 juta BOEPD. Terdiri dari lifting minyak bumi kita canangkan kurang lebih sekitar 610 ribu BOPD, kemudian gas bumi itu 984 ribu BOEPD," ucapnya di Gedung Parlemen, Rabu (27/8) malam.

Dari target itu, ada peningkatan pada lifting minyak dari yang diharapkan tahun ini sebesar 605 ribu BOPD. Sedangkan untuk lifting gas bumi, justru menurun dari target 2025 yang dipatok sekitar 1 juta BOEPD.

Baca Juga: Soal Lifting Minyak 2025, Pakar: Bisa Tembus 600 Ribu BOPD Saja Sudah Syukur

"Di 2025 itu (minyak) kita canangkan 605 ribu BOPD, Insyaallah tercapai, sekalipun memang sekarang ada gangguan di beberapa pipa, kemudian kebakaran di Sumatra, tapi kita lagi melakukan percepatan," kata Bahlil.

Sampai Juli 2025 lalu, realisasi rerata lifting minyak berada di angka 575,5 ribu barel per hari atau masih jauh dari harapan yang termaktub dalam APBN tahun ini 605 ribu BOPD.

Selain itu, rerata lifting minyak Januari-Juli 2025 juga masih di bawah realisasi lifting sepanjang tahun 2024 yang kala itu mencapai kisaran 579,7 ribu BOPD. Namun demikian, Kementerian ESDM tetap memperkirakan realisasi lifting sampai akhir tahun 2025 nanti bisa memenuhi target APBN.

Berikutnya untuk salur gas bumi, realisasi sampai Juli 2025 baru menyentuh 980,7 barel setara minyak per hari. Dari target 1 juta BOEPD tahun ini, Kementerian ESDM menaksir realisasi sampai akhir tahun hanya sebesar 992 ribu BOEPD.

Rokan Sumbang Terbesar
Catatan Kementerian ESDM menunjukkan PT Pertamina Hulu Rokan (PHR) masih menempati peringkat pertama sebagai kontraktor kontrak kerja sama (KKKS) yang menyumbang lifting minyak terbesar per 31 Juli 2025 dengan capaian 152,77 ribu BOPD. Angka itu merupakan 92,6% dari target lifting minyak PHR yang tahun ini dipatok sebesar 165 ribu BOPD.

Membuntuti PHR, ada ExxonMobil Cepu Limited (EMCL) yang sudah mencatatkan lifting minyak sebesar 153,91 ribu BOPD atau 113,2% dari target sepanjang tahun 2025 136 ribu BOPD. Kemudian PT Pertamina EP sebesar 66,96 ribu BOPD, 92,4% dari target 72,5 ribu BOPD.

Baca Juga: Pacu Lifting Minyak, Bahlil Janjikan Percepatan Izin Bagi KKKS

Sedangkan untuk salur gas, KKKS yang tercatat menjadi kontributor nomor satu ialah BP Berau Ltd. dengan capaian 1,61 juta standar kaki kubik per hari (MMSCFD), sedikit melampaui target tahun ini sebesar 1,6 MMSCFD.

Di peringkat kedua, ada PT Pertamina EP yang mencatat realisasi salur gas sebanyak 0,62 MMSCFD, diikuti Medco E&P Grissik Ltd. sebesar 0,53 MMSCFD, ENI East Sepinggan Ltd. 0,40 MMSCFD, seerta PT Pertamina Hulu Mahakam dengan realisasi salur gas 0,39 MMSCFD.


KOMENTAR

Silahkan login untuk memberikan komentarLoginatauDaftar