c

Selamat

Minggu, 16 November 2025

EKONOMI

30 April 2025

12:36 WIB

Laba PGAS Kuartal Pertama 2025 Anjlok 48%

Tekanan geopolitik, fluktuasi harga minyak, hingga fluktuasi kurs rupiah menjadi faktor utama yang mempengaruhi laba PGAS.

Penulis: Yoseph Krishna

Editor: Fin Harini

<p id="isPasted">Laba PGAS Kuartal Pertama 2025 Anjlok 48%</p>
<p id="isPasted">Laba PGAS Kuartal Pertama 2025 Anjlok 48%</p>

Petugas PT Perusahaan Gas Negara (PGN) melakukan perawatan jaringan gas (Jargas) di Kabupaten Sorong, Papua Barat. ANTARAFOTO/Olha Mulalinda

JAKARTA - PT PGN Tbk (PGAS) membukukan laba bersih sebesar US$62,01 juta sepanjang Januari-Maret 2025 lalu, atau setara dengan Rp1,03 triliun dengan asumsi kurs Rp16.690 per dolar AS.

Angka itu tercatat mengalami penurunan cukup tajam, yakni 48,80% jika dibandingkan capaian laba bersih pada kuartal pertama tahun 2024 yang kala itu mencapai US$121,13 juta atau sekitar Rp2,02 triliun dengan asumsi kurs yang sama.

Penurunan signifikan laba bersih tersebut dicapai Subholding Gas PT Pertamina di tengah kenaikan pendapatan. Yakni, dari US$949,33 juta pada Januari-Maret 2024 menjadi US$966,56 juta periode yang sama tahun ini.

Baca Juga: PGN Kekurangan Gas Akibat Natural Declining

Berdasarkan laporan keuangan yang dipublikasikan, terdapat kenaikan pada beban pokok pendapatan emiten pelat merah berkode saham PGAS itu dari US$737,55 juta pada Kuartal I/ 2024 menjadi US$825,94 juta sepanjang tiga bulan pertama tahun ini.

Corporate Secretary PT PGN Tbk Fajriyah Usman lewat keterangan tertulisnya menerangkan ada beberapa faktor yang kemudian berdampak pada profit dan margin perusahaan.

Dijelaskannya, tekanan geopolitik, fluktuasi harga minyak, maupun fluktuasi kurs rupiah terhadap dolar AS maupun yen Jepang menjadi faktor utama. Tetapi, perusahaan tetap berupaya mengimbangi lewat penguatan operasional, optimasi dana internal, serta efisiensi.

"Kami menyikapi volatilitas pasar dengan mempercepat proyek strategis dan menjaga kelancaran operasional agar manfaat gas bumi tetap berdampak luas bagi ekonomi nasional," ucap Fajriyah, Rabu (30/4).

Langkah strategis PGAS, kata dia, turut diperkuat dengan ditetapkannya perusahaan sebagai pemegang Hak Khusus pada Wilayah Jaringan Distribusi (WJD) Gas Bumi di Kota Batam oleh Badan Pengatur Hilir Minyak dan Gas Bumi (BPH Migas).

Baca Juga: PGN Beberkan Program Strategis Tahun Ini

Penetapan tersebut membuka peluang pengembangan jargas bagi sekitar 16.000 sambungan rumah tangga (SR), industri, serta komersial sampai tahun 2027 mendatang.

Karena itu, PGN ke depan bakal memperkuat koordinasi dengan pemerintah dan pemangku kepentingan terkait lain dalam rangka memastikan keandalan pasokan dan pemenuhan kebutuhan gas bumi.

"Kami menjalankan investasi strategis secara berkelanjutan agar utilisasi gas domestik meningkat dan menjadi penggerak pertumbuhan ekonomi nasional. Selain itu, PGN berkomitmen dalam memperkuat ketahanan energi dan terus menjajaki berbagai potensi sumber pasokan gas baru," pungkas Fajriyah Usman.


KOMENTAR

Silahkan login untuk memberikan komentarLoginatauDaftar