31 Mei 2024
20:34 WIB
KUR Jadi Andalan Bakpia Kurnia Sari Kembangkan Usaha
Dari jualan keliling, kini Bakpia Kurnia Sari memiliki 10 outlet yang seluruhnya berlokasi di Yogyakarta. Untuk mendukung 10 outlet tersebut, Bakpia Kurnia Sari mengambil KUR.
Penulis: Fitriana Monica Sari
Editor: Fin Harini
Proses produksi Bakpia Kurnia Sari. Dok Bakpia Kurnia Sari
YOGYAKARTA – Keuletan mencari varian rasa dan suntikan modal jadi pilihan Riyanto membesarkan Bakpia Kurnia Sari. Bermula dari berjualan keliling, kini Bakpia Kurnia Sari memiliki 10 outlet yang kebanjiran konsumen terutama ketika musim liburan.
Riyanto sendiri sebenarnya bukan pemilik pertama dari Bakpia Kurnia Sari yang berlokasi di Ringroad Barat Yogyakarta. Dirinya hanya melanjutkan usaha yang telah diwariskan oleh kedua orang tuanya.
Didirikan sejak tahun 1962, pada saat itu, usaha bakpia yang dirintis orang tuanya tak berjalan dengan begitu baik. Proses penjualannya pun masih dilakukan dari pintu ke pintu.
Baca Juga: Hingga April 2024, Penyaluran KUR BRI Capai Rp59,96 Triliun
Barulah di tahun 1985, Riyanto mengambil alih dan melakukan sejumlah perbaikan, termasuk pada pembaruan resep bakpia agar rasanya bisa lebih diterima oleh lidah masyarakat sekitar.
“Dulu, sebelum punya toko sendiri, saya dan keluarga hanya menjajakan bakpia ini dengan berkeliling dari satu tempat ke tempat lainnya. Kemudian, untuk karyawan sendiri juga masih belum punya. Jadi, untuk produksinya ya masih sendirian. Mulai dari bikin adonan bakpia sampai menambahkan isiannya," ujar Riyanto, Jumat (31/5).
Dengan berbagai uji coba, kini Bakpia Kurnia Sari sudah memiliki aneka varian rasa, demi memenuhi selera konsumen yang beragam. Ada varian rasa kacang hijau yang klasik, ada pula varian baru seperti kacang merah, keju, cokelat, tiramisu, ubi ungu, green tea, dan oreo.
Namun, pemasaran masih di sekitaran Yogyakarta lewat 10 outlet yang seluruhnya berlokasi di Kota Pelajar itu.
Seiring pertumbuhan minat konsumen dan outlet, karyawan juga bertambah. Kini Bakpia Kurnia Sari punya kurang lebih 200 orang di bagian produksi.
“Untuk penjualan masih di Yogyakarta. Tetapi, ada pula konsumen dari luar kota yang minta dikirimkan ke daerah mereka. Ada yang memesan dari Jakarta, ada pula dari Surabaya,” ucap dirinya.
Ajukan Pinjaman
Meski kini sudah sangat berkembang, tetap saja usaha yang dijalani oleh Riyanto masih perlu pendanaan dalam jumlah yang tak sedikit.
Apalagi, saat ini, ia harus membayar biaya produksi bakpia untuk ke-10 outletnya dan menggaji seluruh karyawan yang dipekerjakan. Itulah mengapa, ia memutuskan untuk mengajukan pinjaman KUR BRI.
KUR BRI ini pertama kali dia ketahui karena tak sengaja melihat sebuah iklan. Menurut Riyanto, bunga KUR sangat terjangkau bagi pelaku UMKM sepertinya. Sehingga, hal tersebut semakin meyakinkan dirinya untuk mengambil pinjaman melalui KUR BRI.
Baca Juga: BRI Targetkan Penyaluran KUR Rp165 T Rampung Pada September 2024
“Bunga KUR dari BRI ini murah sekali menurut saya. Saya bisa meminjam uang sebanyak Rp500 juta untuk usaha saya,” tegasnya.
Adapun pinjaman yang ia terima itu digunakan untuk operasional usaha secara keseluruhan, termasuk pula membeli bahan-bahan untuk pembuatan bakpia dan mesin-mesin pendukung yang diperlukan.
“Saya berharap supaya ke depannya BRI bisa memberikan pinjaman KUR dalam jumlah yang lebih besar. Dan saya juga berharap agar usaha Bakpia Kurnia Sari bisa semakin berkembang, menambah outlet lagi, dan semakin diminati oleh para konsumen,” tutur Riyanto.