25 September 2025
16:02 WIB
KUR BRI Untuk Sektor Pertanian Capai Rp50,95 T
Sektor pertanian menjadi penerima manfaat terbesar dengan penyaluran mencapai Rp50,95 triliun atau setara dengan 44,58% dari total KUR BRI sebesar Rp114,28 triliun per Agustus 2025.
Penulis: Fitriana Monica Sari
Ilustrasi KUR BRI. Sumber: BRI
JAKARTA – PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk atau BRI (BBRI) mendukung petani melalui berbagai inisiatif yang telah dijalankan. Upaya tersebut diwujudkan dalam bentuk pembiayaan, pendampingan usaha, hingga program pemberdayaan berbasis komunitas.
Direktur Micro BRI Akhmad Purwakajaya menjelaskan, dari sisi pembiayaan, sektor pertanian menjadi penerima manfaat terbesar Kredit Usaha Rakyat (KUR) BRI dengan penyaluran mencapai Rp50,95 triliun. Jumlah ini setara dengan 44,58% dari total KUR BRI sebesar Rp114,28 triliun per Agustus 2025.
"Melalui KUR, petani bisa mendapatkan dukungan permodalan yang mudah dan terjangkau," kata Akhmad dalam keterangan resmi, Jakarta, Kamis (25/9).
Peningkatan kapasitas usaha petani juga dihadirkan melalui program Klaster Usaha dalam Klasterku Hidupku, sebuah inisiatif pemberdayaan berbasis komunitas mikro.
Baca Juga: BRI Salurkan KUR Rp83,38 T, Pertanian Jadi Motor Utama
Melalui program ini, BRI membentuk kelompok usaha berdasarkan kesamaan sektor, kondisi geografis, serta kedekatan sosial antar pelaku usaha di suatu wilayah.
Adapun, jumlah Klaster Usaha binaan BRI telah mencapai 41.217 di seluruh Indonesia. Dari jumlah tersebut, sebagian besar berasal dari sektor pertanian dengan porsi 47,63%, disusul industri (30,02%) dan perdagangan (10,78%).
Selain program pemberdayaan dan pembiayaan, lanjutnya, BRI juga memperluas akses layanan keuangan bagi petani melalui jaringan AgenBRILink yang tersebar hingga pelosok. Sehingga, petani dapat lebih mudah membuka rekening, menabung, dan melakukan transaksi keuangan lainnya.
Tidak berhenti pada layanan dasar, para agen setempat juga aktif mengedukasi petani agar semakin terbiasa memanfaatkan layanan digital seperti BRImo dan QRIS.
Pemanfaatan layanan digital ini pun membantu meningkatkan efisiensi transaksi sekaligus menyediakan rekam jejak keuangan yang lebih jelas bagi pengelolaan usaha tani.
“Melalui berbagai inisiatif pemberdayaan tersebut, BRI menegaskan keberpihakannya pada petani dengan pendekatan yang menyeluruh. Mulai dari akses modal, pemberdayaan, hingga digitalisasi. Harapannya, petani dapat tumbuh lebih produktif, inklusif, dan berkelanjutan sekaligus memperkuat peran sektor pertanian sebagai penopang utama perekonomian nasional,” ujar Akhmad.
Baca Juga: BRI Catat Penyaluran KUR hingga Agustus 2025 Capai 65,31%
Sektor pertanian terus menjadi salah satu penopang utama perekonomian Indonesia. Berdasarkan data Badan Pusat Statistik (BPS), kontribusi sektor ini terhadap Produk Domestik Bruto (PDB) nasional mencapai 13,83% pada kuartal II/2025, menempatkannya di urutan kedua terbesar setelah industri pengolahan (18,67%) sepanjang enam bulan pertama di tahun 2025.
Semangat Hari Tani, lanjutnya, sejalan dengan Asta Cita swasembada pangan pemerintahan Presiden Prabowo, menjadi momentum penting bagi BRI untuk memperkuat perannya dalam mendukung sektor pertanian.
“BRI terus berkomitmen agar petani dapat tumbuh lebih produktif, inklusif, dan berkelanjutan. Peran tersebut diwujudkan melalui pembiayaan, pemberdayaan digitalisasi layanan, hingga kemitraan dengan berbagai pihak guna memperkuat rantai pasok pertanian,” pungkasnya.