17 September 2025
21:00 WIB
Kulik Peluang Divestasi Saham, Bahlil Akan Temui Freeport McMoRan
Menteri ESDM buka peluang divestasi saham Freeport lebih dari 10% untuk perpanjangan izin tambang dari 2041 menjadi 2061.
Penulis: Yoseph Krishna
Editor: Fin Harini
Menteri ESDM Bahlil Lahadalia saat menanggapi pertanyaan awak media di sela-sela The 11th Indonesia International Geothermal Convention and Exhibition 2025 di JICC Senayan, Jakarta, Rabu (17/9/2025). Antara/Arnidhya Nur Zhafira
JAKARTA - Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Bahlil Lahadalia mengungkapkan dirinya bakal menemui manajemen Freeport McMoRan dalam waktu dekat.
Pertemuan dengan Freeport Pusat itu bakal dilakukan dalam rangka membahas peluang divestasi saham PT Freeport Indonesia kepada pemerintah.
"Dalam kurun waktu dekat, saya akan ketemu dengan manajemen Freeport McMoRan," tutur Bahlil saat ditemui di kantornya, Rabu (17/9).
Dia menerangkan, belum ada angka pasti soal porsi saham yang dilepas Freeport McMoRan kepada Pemerintah Indonesia. Bahkan, ada peluang divestasi saham Anggota Holding BUMN Pertambangan MIND ID itu mencapai lebih dari 10%.
Baca Juga: Indonesia Siap Tambah Kepemilikan Saham Freeport 10%
"Saya tidak mengatakan angka pastinya, yang jelas negosiasi awal waktu kami lakukan itu 10%. Tapi, ini ada potensinya di atas 10%," ucap dia.
Sebelumnya, Bahlil telah membahas rencana divestasi saham Freeport dengan Presiden Prabowo Subianto di Istana Kepresidenan. Kepada RI 1, Bahlil juga mengungkap ada potensi divestasi yang lebih besar dari 10%.
Kepala Negara, sambung Bahlil, telah meminta percepatan komunikasi dengan manajemen Freeport McMoRan guna mematangkan kesepakatan itu. Eks-Ketua Umum HIPMI tersebut pun menjamin valuasi saham yang ditawarkan relatif lebih murah karena nilai buku aset Freeport dinilai sudah tipis.
Baca Juga: Divestasi 51% Saham Freeport Ditargetkan Rampung April 2018
"Untuk 10% lebih, biayanya sangat murah sekali. Karena valuasi asetnya kan kita anggap itu sudah nilai bukunya sangat tipis sekali. Tetapi itu kan terjadi untuk sampai dengan 2041," katanya.
Ditegaskannya, divestasi saham tersebut juga menjadi langkah penting dalam kesepakatan perpanjangan kontrak operasi tambang PT Freeport Indonesia (PTFI).
Kabarnya, pemerintah berencana memperpanjang izin tambang PTFI dari yang sebelumnya habis pada 2041. Setelah divestasi rampung, izin tersebut bakal diperpanjang selama 20 tahun sampai 2061.