16 Oktober 2024
19:41 WIB
KTT COP29 Di Baku Fokus Pada Pembiayaan Iklim, Targetkan Ratusan Miliar Dolar
KTT COP29 Di Baku, Azerbaijan memfokuskan pada pembiayaan iklim dan menargetkan ratusan miliar dolar.
Foto Pre-COP Briefing Azerbaijan. Sumber: cop29/Dok
BAKU - Triliunan dolar dibutuhkan untuk mengatasi dampak perubahan iklim, namun para pemimpin COP29 yang akan datang di Azerbaijan menyatakan bahwa target realistis untuk konsensus adalah "ratusan miliar" dolar.
Para negosiator akan bertemu bulan depan untuk menetapkan tujuan pendanaan baru, menggantikan komitmen negara-negara kaya yang menyediakan $100 miliar per tahun bagi negara berkembang.
Yalchin Rafiyev, negosiator utama COP29, menekankan bahwa meskipun kebutuhan mencapai triliunan, sektor publik mungkin hanya dapat memobilisasi "ratusan miliar".
"Sasaran realistis untuk apa yang dapat disediakan dan dimobilisasi oleh sektor publik adalah ratusan miliar," katanya seperti dilansir Reuters, Rabu (16/10).
Baca Juga: KLHK Pertimbangkan Skema Pendanaan Iklim Libatkan Dunia Usaha
Pertemuan ini sangat penting karena negara-negara berkembang membutuhkan lebih banyak dana untuk beradaptasi dengan pemanasan global dan mengurangi emisi.
Dengan suhu global yang meningkat 1,3 derajat celsius di atas level pra-industri, tahun 2024 diperkirakan menjadi tahun terpanas dalam sejarah.
Tanpa tindakan lebih besar, target untuk membatasi pemanasan hingga 1,5 derajat celsius semakin sulit tercapai.
Lebih dari 100 pemimpin dunia diharapkan hadir di Baku, termasuk 61 presiden, 38 perdana menteri, dan 2 pangeran mahkota.
"Kami telah berhasil mempersempit pilihan, dan kemungkinan bentuk zona pendaratan mulai terlihat. Namun, kami dapat melihat dengan jelas perbedaan yang masih perlu dijembatani oleh Para Pihak," kata Presiden Terpilih COP29 Mukhtar Babayev.
Baca Juga: Akademisi Ingatkan Pembiayaan Krisis Iklim Tak Jadi Krisis Utang
Presiden Azerbaijan, Ilham Aliyev, mendesak negara-negara untuk menghentikan perselisihan tentang siapa yang paling bertanggung jawab atas pemanasan global dan bekerja sama demi solusi bersama.
"Meskipun negara-negara memiliki tanggung jawab yang sama tetapi berbeda, mereka harus mengesampingkan perbedaan pendapat, berhenti menyalahkan satu sama lain, dan menemukan titik temu. Kita tidak dapat membuang waktu untuk menentukan siapa yang bersalah atas pemanasan global, atau siapa yang menyebabkan lebih banyak kerusakan lingkungan," katanya.
Menteri Lingkungan Uni Eropa Sepakati Posisi Negosiasi untuk COP29
Menteri lingkungan Uni Eropa menyepakati posisi negosiasi blok tersebut menjelang KTT COP29 di Azerbaijan bulan depan.
Negosiasi akan berlangsung pada 11-22 November, membahas tujuan pendanaan iklim baru yang menggantikan komitmen $100 miliar per tahun dari negara-negara kaya untuk negara berkembang.
Negara-negara rentan menginginkan target pendanaan yang jauh lebih besar, namun Uni Eropa dan Kanada menilai peningkatan besar dari dana publik "tidak realistis." Pernyataan dewan menekankan bahwa investasi swasta harus mengambil porsi terbesar dalam transisi hijau.
Uni Eropa juga menyerukan agar China, ekonomi terbesar kedua dunia, ikut serta dalam pendanaan, meskipun China masih dikategorikan sebagai negara berkembang menurut parameter PBB.