c

Selamat

Sabtu, 15 November 2025

EKONOMI

16 Oktober 2024

17:25 WIB

Kredivo Akui Permintaan Paylater Naik Di Tengah Deflasi

Kredivo mengakui adanya peningkatan paylater di tengah deflasi.

Penulis: Nuzulia Nur Rahma

<p>Kredivo Akui Permintaan&nbsp;<em>Paylater&nbsp;</em>Naik Di Tengah Deflasi</p>
<p>Kredivo Akui Permintaan&nbsp;<em>Paylater&nbsp;</em>Naik Di Tengah Deflasi</p>

Ilustrasi Paylater. Shutterstock/dok

JAKARTA - Kredivo, platform kredit digital di Indonesia menanggapi isu peningkatan piutang pembiayaan lewat skema layanan bayar nanti atau buy now pay later (BNPL) di tengah daya beli masyarakat yang berada dalam tren penurunan.

Direktur Pemasaran dan Strategi Kredivo Lily Suriani mengatakan, pihaknya memang melihat adanya permintaan akan pembiayaan lewat paylater kian meningkat, terutama ketika kondisi ekonomi saat ini sedang menurun.

"Di kita demand-nya tinggi, karena kan bisa dibilang ini sesuatu yang mungkin ilmu ekonomi ya, ketika kondisi memang agak turun, kita lihat bahwa pergerakan permintaan kredit semakin meningkat," kata Lily kepada wartawan, Rabu (16/10).

Sebagai informasi sebelumnya Otoritas Jasa Keuangan (OJK) menyampaikan, piutang pembiayaan lewat skema layanan bayar nanti atau BNPL mencapai Rp7,99 triliun atau meningkat 89,20% secara tahunan (yoy).

Peningkatan pembiayaan paylater diikuti dengan rasio pembiayaan macet atau non performing financing (NPF) gross terjaga di posisi 2,52%, membaik dibandingkan bulan Juli yang tercatat 2,82%.

Baca Juga: Dorong Transportasi Publik, Kredivo Sediakan Opsi Pembayaran Paylater Di MRT

Di samping itu, daya beli masyarakat berada dalam tren penurunan. Hal ini ditunjukkan dalam data deflasi yang dirilis Badan Pusat Statistik (BPS), di mana deflasi terjadi selama lima bulan beruntun dari Mei hingga September 2024. 

BPS mencatat Indonesia mengalami deflasi sebesar 0,12% secara bulanan (mtm) pada September 2024. Terjadi penurunan indeks harga konsumen (IHK), dari 106,06 poin pada Agustus 2024 menjadi 105,93 poin pada September 2024.  

Secara tahunan, Indonesia mengalami inflasi 1,84% (yoy). Sementara inflasi secara tahun berjalan 0,74% (ytd).

Meski begitu, Lily mengatakan, pihaknya akan terus memastikan bahwa kebutuhan yang dibutuhkan oleh pengguna sesuai dengan mitigasi risiko dari Kredivo sendiri.

"Betul meningkat (pengguna paylater) gitu ya, tapi memang hal-hal yang perlu kita lakukan adalah untuk bisa terus melakukan literasi keuangan mengenai responsible lending," tekannya.

Baca Juga: Riset: Pengguna Paylater Didominasi Laki-Laki Dan Pasangan Menikah

Menurutnya, penggunaan paylater ini erat kaitannya dengan generasi Z yang sering berselancar di media sosial. Sehingga pihaknya menggencarkan edukasi melalui kanal-kanal tersebut.

"Karena mereka sangat in touch dengan media sosial. Kita terus penetrate gitu kan, literasi keuangan, bahwa peminjaman ataupun pembiayaan itu harus diikuti dengan kegiatan bijak, dalam arti kegiatan produktif seharusnya, bukan konsumtif seperti itu. Jadi itu yang kita selalu lakukan," terangnya.

Di samping itu, dia menjelaskan berdasarkan risiko kredit Kredivo masih cukup bagus. Meski tidak menyebutkan persentasenya Lily yakin pihaknya telah menjalankan aturan dasar sesuai arahan OJK.

"Karena kita sendiri berlisensi resmi kan dari OJK, jadi kita selalu diawasi. Untuk NPL sendiri kita melihat tidak ada pergerakan yang cukup signifikan very high, karena kita memang selalu menjaga mitigasi risiko di sisi kredivo," kata dia.


KOMENTAR

Silahkan login untuk memberikan komentarLoginatauDaftar