c

Selamat

Sabtu, 15 November 2025

EKONOMI

19 Januari 2024

09:57 WIB

Konsumsi Listrik Per Kapita RI Masih di Bawah Rata-Rata ASEAN

Pemerintah bidik konsumsi listrik tahun 2024 ini sebesar 1.408 kWh per kapita.

Penulis: Yoseph Krishna

Konsumsi Listrik Per Kapita RI Masih di Bawah Rata-Rata ASEAN
Konsumsi Listrik Per Kapita RI Masih di Bawah Rata-Rata ASEAN
Seorang petugas memeriksa box panel listrik di Rumah Susun Sewa (Rusunawa) Tegal, Jawa Tengah, Selas a (7/2/2023). Antara Foto/Oky Lukmansyah

JAKARTA - Realisasi konsumsi listrik di Indonesia pada tahun 2023 lalu mencapai 1.337 kWh per kapita. Angka itu sedikit lebih besar dibanding target yang ditetapkan, yakni 1.336 kWh per kapita.

Realisasi itu masih di bawah rata-rata negara ASEAN yang mencapai 3.869 kWh per kapita. Namun demikian, Direktur Jenderal Ketenagalistrikan Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Jisman Hutajulu menyebutkan angka 1.337 kWh masih lebih tinggi dibanding sejumlah negara, seperti Myanmar, Kamboja, Timor Leste, hingga Filipina.

Berdasarkan data olahan Ditjen Gatrik, konsumsi listrik Myanmar pada 2023 lalu hanya 416 kWh per kapita, Kamboja 524 kWh per kapita, Timor Leste 401 kWh per kapita, dan Filipina sebesar 976 kWh per kapita.

"Kalau dilihat rata-rata ASEAN ini memang kita tidak jelek-jelek amat karena Myanmar, Kamboja, Timor Leste, Filipina masih di bawah kita," ujarnya dalam konferensi pers di Kantor Ditjen Ketenagalistrikan, Kamis (18/1).

Baca Juga: ESDM Punya PR Pasang Listrik Bagi 200.000 Rumah Tangga

Apalagi, Indonesia merupakan negara terbesar di Asia Tenggara dengan jumlah penduduk lebih dari 270 juta yang tersebar di belasan ribu pulau. Artinya, Jisman meyakini realisasi itu tidak terlalu kalah dibanding negara lain yang punya konsumsi listrik di atas rata-rata ASEAN.

Misalnya, realisasi konsumsi listrik di Malaysia pada 2023 lalu mencapai 5.336 kWh per kapita. Angka tersebut memang nyaris empat kali lipat lebih besar dibandingkan rata-rata se-Indonesia, tetapi jika dibandingkan konsumsi listrik di Jakarta sudah nyaris setara.

"Kalau dibandingkan dengan Jakarta, kita sudah sama dengan Malaysia ya. Jakarta itu sudah 5.000-an (kWh per kapita), jadi sudah cukup bagus. Ada juga negara seperti Brunei Darussalam yang sudah 10.500 kWh per kapita, itu beda lah ya, Singapura juga, karena negaranya kecil," papar Jisman.

Baca Juga: Pemerintah Pastikan Tarif Listrik Di Kuartal I 2024 Tetap

Asal tahu saja, tren konsumsi listrik RI selalu meningkat sejak 2020 sebesar 1.089 kWh per kapita, lalu pada 2021 sebesar 1.123 kWh per kapita, tahun 2022 1.173 kWh per kapita, dan terakhir tahun 2023 1.337 kWh per kapita.

Meski bisa dibilang sudah bersaing dengan negara-negara lain di Asia Tenggara, pemerintah akan tetap meningkatkan konsumsi listrik per kapita. Tahun ini, ditargetkan konsumsi listrik sebesar 1.408 kWh per kapita.

Jisman menjelaskan jika konsumsi listrik bisa lebih tinggi, hal tersebut dikarenakan alat-alat yang digunakan sudah lebih canggih. Artinya, peningkatan konsumsi listrik juga bisa dijadikan salah satu indikator kemakmuran masyarakat.

Karena itu, pemerintah ingin mengejar realisasi konsumsi listrik agar setidaknya bisa bersaing dengan Thailand yang pada 2023 lalu tercatat sebesar 2.662 kWh per kapita.

"Jadi kita berharap paling tidak nanti mengejar Thailand dulu," tandas Jisman Hutajulu.


KOMENTAR

Silahkan login untuk memberikan komentarLoginatauDaftar