13 November 2025
15:58 WIB
Klaim Harga Beras Stabil, Amran: Jangan Politisasi Pangan!
Memastikan harga beras stabil bahkan ada yang di bawah HET, Mentan Amran minta isu harga pangan tidak dijadikan alat politik. Sementara itu berdasarkan PIHPS, harga beras di atas HET.
Penulis: Siti Nur Arifa
Ilustrasi beras hasil dari mesin penggilingan. Validnews/Hasta Adhistra.
JAKARTA – Menteri Pertanian Andi Amran Sulaiman meminta berbagai pihak tidak menjadikan sektor pangan sebagai alat politik. Terutama pada komoditas beras yang menurutnya kerap dijadikan objek pemberitaan kenaikan harga, di saat harga di lapangan justru menunjukkan kondisi sebaliknya.
“Tolong untuk lebih berhati-hati memberikan pernyataan terkait harga. Kita harus jaga ini karena ini untuk rakyat kecil. Boleh berpolitik, tapi jangan dipolitisasi untuk sektor pangan,” kata Amran saat melakukan inspeksi di Surakarta, Jawa Tengah, Kamis (13/11).
Melakukan sidak langsung ke sejumlah daerah salah satunya Pasar Legi, Surakarta, Amran menegaskan harga beras saat ini dalam kondisi stabil bahkan ada yang di bawah Harga Eceran Tertinggi (HET). Dia memastikan, harga beras dari hasil sidak dan pengakuan para pedagang di pasar stabil, bertolak belakang dengan pemberitaan yang menyatakan harga beras justru mengalami kenaikan.
Baca Juga: Tertinggi 5 Tahun, Amran Lapor Prabowo Produksi Beras Naik 4,1 Juta Ton!
“Kami turun ke lapangan bersama Pak Wamentan dan Bulog. Ada tadi beras SPHP harganya Rp12 ribu per kilo, ada juga premium Rp13 ribu. HET kita untuk premium Rp14.900 dan untuk medium Rp13.500. Artinya sesuai, bahkan di bawah HET,” beber Mentan Amran.
Ikut mendampingi sidak, Wali Kota Surakarta Respati Ardi mengungkap Pemerintah Kota Solo memiliki tim pengendali inflasi daerah yang aktif memantau harga kebutuhan pokok setiap hari.
Sebab itu, dirinya meminta masyarakat untuk membuat laporan apabila terdapat harga pangan termasuk beras yang mengalami kenaikan signifikan.
“Kami ada tim inflasi daerah, jadi kalau ada harga yang sedikit naik pasti akan diintervensi dan langsung kami koordinasikan dengan Kementan dan Bulog. Tapi hari ini situasinya sangat baik. Kalau ada harga yang tidak sesuai HET, silakan dilaporkan,” kata Ardi.
Harga Beras Rata-Rata versi PIHPS
Di lain sisi, berdasarkan pantauan Validnews melalui Pusat Informasi Harga Pangan Strategis (PIHPS) Nasional yang dikelola Bank Indonesia terlihat, harga beras rata-rata nasional di semua Provinsi pada pasar tradisional justru berada pada kisaran di atas HET.
Detailnya, per 13 November, harga beras kualitas bawah I berada di harga Rp14.400/kg; beras kualitas bawah II Rp14.250/kg; beras kualitas medium I Rp15.850/kg; beras kualitas medium II Rp15.650/kg; beras kualitas super I Rp17.000/kg; terakhir beras kualitas super II Rp16.500/kg.
Sementara jika diperkecil pada lingkup pasar tradisional di Provinsi Jawa Tengah, harga beras kualitas bawah I berada di harga Rp13.950/kg; beras kualitas bawah II Rp13.600/kg; beras kualitas medium I Rp15.500/kg; beras kualitas medium II Rp14.550/kg; beras kualitas super I Rp16.850/kg; terakhir beras kualitas super II Rp15.700/kg.
Baca Juga: Ancaman Bom Waktu Di Balik Swasembada Beras
Artinya, rata-rata harga beras kualitas medium atau kualitas bawah menurut data PIHPS masih berada di atas HET yang sebesar Rp13.500.
Bersamaan dengan perbedaan data harga yang ada, Kementerian Pertanian mengaku akan memastikan dan terus turun langsung ke lapangan untuk memantau harga dan pasokan pangan agar tidak ada celah bagi oknum yang mencoba memanipulasi data dan opini publik.
“Beras adalah kebutuhan dasar rakyat. Tugas kami memastikan harganya stabil, petani untung, rakyat senang. Itu baru politik pangan yang sesungguhnya,” tutup Mentan Amran.