10 Maret 2025
16:01 WIB
KKP Tingkatkan Produktivitas Budidaya Nemo di Maluku
KKP terus berupaya meningkatkan produktivitas budidaya ikan hias nemo di Maluku.
Penulis: Gemma Fitri Purbaya
Ilustrasi Ikan badut/Clown Fish. Envato/Dmitry_Rukhlenko
JAKARTA - Kementerian Kelautan dan Perikanan (KKP) terus berupaya meningkatkan produktivitas budidaya ikan hias nemo di Maluku. Ini dilakukan untuk menjaga keberlanjutan ekosistem laut mengingat budidaya ikan hias nemo merupakan salah satu sumber pendapatan menjanjikan bagi masyarakat Maluku.
Direktur Jenderal Perikanan Budi Daya Tb Haeru Rahayu mengatakan budidaya adalah solusi yang dapat dilakukan untuk mencegah terjadinya kerusakan ekosistem perairan laut Maluku dari imbas tingginya permintaan ikan hias nemo.
Maka dari itu, KKP menekankan pentingnya meningkatkan produktivitas budidaya ikan hias nemo sebagai kunci pelestarian dan menjaga keseimbangan ekosistem laut.
"KKP selalu pastikan pengembangan budidaya ikan hias nemo di Maluku, tidak hanya memberikan manfaat ekonomi bagi masyarakat, tetapi juga mendukung kelestarian ekosistem laut Indonesia," kata Tebe dalam keterangan tertulisnya, Senin (10/3).
Baca Juga: Kolaborasi KKP-Kalikan Gelar Expo Ikan Hias Air Tawar Internasional
Balai Perikanan Budidaya Laut (BPBL) Ambon sendiri telah melakukan beberapa langkah strategis untuk memenuhi permintaan benih ikan hias nemo di Maluku.
Mulai dari benih yang telah dibesarkan di Keramba Jaring Apung sampai ukuran 3-4 cm akan dikirim ke eksportir atau reseller di Jakarta, Surabaya, dan Bali, melakukan pembinaan dan pendampingan teknis bagi pembudidaya untuk meningkatkan keterampilan dalam budidaya ikan hias, sampai rutin melakukan restocking ikan nemo di perairan Maluku untuk menjaga kelestarian.
"BPBL Ambon juga telah memberikan berbagai stimulus untuk mendukung budidaya ikan hias nemo, seperti benih ikan nemo berkualitas dan sarana prasarana produksi. Berbagai inovasi teknologi untuk meningkatkan produksi budidaya ikan nemo secara berkelanjutan dan ramah lingkungan seperti Recirculating Aquaculture System (RAS) dengan budidaya ikan nemo dengan anemon laut untuk memberikan kondisi yang lebih stabil dan menjaga kualitas air telah dilakukan," ungkap Kepala BPBL Ambon Sarwono.
Baca Juga:Ekspor Ikan Hias Semester I/2023 Capai US$20,5 Juta
Dia menargetkan pemberian bantuan hingga 3.000 benih ikan hias sampai tahun ini. Sementara sampai Maret 2025, nemo yang disalurkan sudah mencapai 2.500 ekor. Selain berkontribusi terhadap peningkatan ekonomi pembudidaya, BPBL Ambon juga berkontribusi positif terhadap Penerimaan Negara Bukan Pajak (PNBP). Dari Januari sampai Februari 2025, BPBL Ambon telah berhasil menjual ikan hias sebanyak 9.177 ekor atau senilai Rp26 juta.
Sebelumnya pada 2024, target bantuan benih ikan hias BPBL Ambon sebesar 3.000 ekor dan realisasi bantuan ikan hias yang berhasil didistribusikan pada pokdakan Maluku mencapai 7.800 ekor. Pada tahun yang sama, BPBL Ambon berkontribusi pada PNBP dengan menjual ikan hias hasil produksi sebanyak 29,8 ribu ekor.