c

Selamat

Sabtu, 15 November 2025

EKONOMI

25 September 2025

18:11 WIB

Kilang Kelolaan Pertamina Topang 70% Kebutuhan BBM Dalam Negeri

Rencana peningkatan kapasitas kilang paralel dengan upaya Pertamina menggenjot produksi hulu migas.

Penulis: Yoseph Krishna

<p id="isPasted">Kilang Kelolaan Pertamina Topang 70% Kebutuhan BBM Dalam Negeri</p>
<p id="isPasted">Kilang Kelolaan Pertamina Topang 70% Kebutuhan BBM Dalam Negeri</p>

Petugas melintasi unit Treated Distillate Hydro Treating (TDHT) Green Refinery PT Kilang Pertamina Internasional (KPI) RU IV Cilacap, Jawa Tengah. Antara Foto/Idhad Zakaria

JAKARTA - PT Pertamina bakal terus mengoptimalkan produksi bahan bakar minyak (BBM) pada seluruh kilang kelolaan, mulai dari Kilang II Dumai di Sumatra, hingga Kilang VII Kasim di Papua.

VP Corporate Communiaction PT Pertamina Fadjar Djoko Santoso lewat keterangan tertulis mengungkapkan kilang-kilang kelolaan perusahaan merupakan fasilitas utama untuk mengolah minyak dan gas bumi (migas) menjadi sumber energi, mulai dari BBM, avtur, LPG, hingga petrokimia.

Saat ini, keenam kilang yang dikelola Pertamina lewat Subholding Refinery & Petrochemical PT Kilang Pertamina Internasional (KPI) telah memenuhi 70% kebutuhan BBM di dalam negeri.

Baca Juga: Bahlil Buka Pintu Untuk Swasta Bangun Kilang Minyak Di Indonesia

"Bahkan, Pertamina telah mampu menyediakan 100% pasokan Avtur sebagai bahan bakar pesawat terbang, dan Solar (Diesel) dari produksi kilang dalam negeri," ucap Fadjar, Kamis (25/9).

Dia menjelaskan kapasitas produksi enam kilang eksisting kelolaan KPI telah menyentuh 1,05 juta barel per hari. Perusahaan pun menargetkan kapasitas produksi bisa melonjak ke angka 1,4 juta barel per hari, sejalan dengan penyelesaian Refinery Development Masterplan Program (RDMP) Balikpapan, Kalimantan Timur.

Peningkatan kapasitas produksi kilang, sambung Fadjar, jadi cerminan komitmen Pertamina untuk memperkuat peran dalam mengelola energi nasional. Sebagai perusahaan pelat merah, Pertamina disebutnya terus menjaga pasokan energi, terutama BBM dan LPG.

"Wujud komitmen atas ketahanan energi, Pertamina terus meningkatkan kapasitas produksi kilang nasional, agar pasokan BBM dan LPG aman. Melalui produksi dalam negeri ini, Pertamina juga mendukung pemerintah dalam mengurangi beban devisa negara, sekaligus membuka lapangan kerja bagi sumber daya manusia (SDM) di wilayah Pertamina beroperasi," tegasnya.

Di samping meningkatkan produksi kilang, Pertamina secara paralel juga terus menggenjot lifting minyak dan gas bumi (migas). Sampai akhir tahun 2024 lalu, Subholding Hulu PT Pertamina telah mencatat produksi migas 1 juta barel setara minyak per hari (BOEPD).

Baca Juga: Prabowo Rencanakan Bangun Kilang Minyak Jumbo 1 Juta Barel Per Hari

Jumlah tersebut setara dengan 69% produksi minyak nasional dan 37% produksi gas nasional. Adapun produksi migas tersebut bakal disalurkan menjadi bahan baku kilang-kilang milik Pertamina.

Upaya mendongkrak kapasitas kilang dan produksi migas, jelasnya, diharapkan bisa memperkuat peran PT Pertamina sebagai perusahaan energi terintegrasi dari hulu, pengolahan produksi hulu, sampai ke hilir untuk menyalurkan energi ke masyarakat.

"Pertamina menjadi perusahaan energi terintegrasi dari hulu migas, mengolah produksi hulu menjadi energi, hingga penyaluran energi ke konsumen. Langkah ini dilakukan melalui berbagai fasilitas dan moda transportasi," pungkas Fadjar Djoko Santoso.


KOMENTAR

Silahkan login untuk memberikan komentarLoginatauDaftar