03 Desember 2024
10:32 WIB
Ketua Kadin Optimistis ICA-CEPA Perbesar Investasi Kanada Di Indonesia
Kadin Indonesia meyakini ICA-CEPA dapat mempermudah dan memperbesar investasi Kanada di Indonesia. Perjanjian ini juga membawa keuntungan terbukanya akses ekspor pasar produk Indonesia ke Kanada.
Editor: Khairul Kahfi
Mendag RI Budi Santoso bersama Menteri Usaha Kecil, Promosi Ekspor, dan Perdagangan Internasional Kanada, Mary Ng menyaksikan penandatanganan tiga MoU antara pelaku usaha Indonesia dan Kanada di Jakarta, Senin (2/12). Dok Humas Kemendag
JAKARTA - Ketua Umum Kamar Dagang dan Industri (Kadin) Indonesia Anindya Bakrie mengatakan, Kemitraan Ekonomi Komprehensif Indonesia-Kanada (Indonesia-Canada Comprehensive Economic Partnership/ICA-CEPA) dapat mempermudah dan memperbesar investasi Kanada di Indonesia.
Tak hanya investasi, lanjut Anindya, ICA-CEPA membawa keuntungan terbukanya akses pasar produk-produk Indonesia untuk diekspor ke Kanada.
"Ini merupakan suatu kemitraan bersejarah yang dilakukan antar-kedua negara. Karena ICA CEPA itu gampang bicaranya, namun tidak mudah merealisasikannya. Kemitraan Ekonomi Indonesia-Kanada ini bisa terjadi dalam waktu 2-3 tahun ke depan, dan itu relatif sangat cepat," terang Anindya melansir Antara, Jakarta, Senin (3/12) .
Baca Juga: Resmi Diteken, ICA-CEPA Buka Akses Pasar Indonesia Ke Amerika Utara
Sektor-sektor utama yang berpotensi untuk Kemitraan Ekonomi Indonesia-Kanada di antaranya adalah ketahanan energi, ketahanan pangan, mineral kritis, dan kerja sama di bidang pertahanan.
Lainnya, Anindya menambahkan, beberapa sektor yang bisa didanai melalui penanaman modal asing langsung (Foreign Direct Investment/FDI) dari ICA-CEPA antara lain mencakup sektor manufaktur, teknologi, agrikultur, dan energi.
"Mereka punya fund-fund (pendanaan) besar yang dinamakan Maple, 'Daun Maple 9'. Jadi, ada sembilan hal yang bisa dikerjakan karena mereka adalah fund managers besar yang bisa melakukan investasi," ujarnya.
Dari keempat bidang yang bisa diinvestasikan, sektor energi terutama dalam konteks transisi energi, saat ini diketahui tengah membutuhkan banyak pendanaan dan teknologi.
"Jadi, ini suatu hal yang besar, dan merupakan awal dari banyak hal ke depan. Dan, perlu dicatat jika ICA-CEPA ini membawa keuntungan bagi kepentingan Indonesia dan Kanada," jelasnya.
Ketum Kadin Indonesia yang baru ini mengingatkan, perjanjian kemitraan CEPA yang Indonesia jalin tidak hanya dengan Kanada, namun juga dengan sejumlah negara lain di antaranya Uni Emirat Arab dan Australia.
"Artinya, ICA-CEPA akan semakin memperbesar arus investasi asing ke Indonesia. Sebab, momentumnya sangat tepat, mengingat Presiden Prabowo yang dalam 2,5 minggu kunjungan beliau ke luar negeri berhasil membawa pulang komitmen investasi asing sebesar US$18,5 miliar," sebutnya.
Baca Juga: ICA-CEPA Ditandatangani, Ini Keuntungannya Bagi Indonesia-Kanada
Sebelumnya, dalam acara yang bertajuk "Team Canada Trade Mission Plenary Session and CEPA Forum" yang diselenggarakan oleh Misi Perdagangan Kanada di Indonesia (Team Canada Trade Mission) diawali dengan penandatanganan Pernyataan Bersama Penyelesaian ICA-CEPA oleh Mendag RI Budi Santoso dan Menteri Promosi Ekspor, Perdagangan Internasional, dan Pembangunan Ekonomi Kanada Mary Ng.
Mendag Budi menjelaskan, Perundingan Indonesia-Kanada CEPA telah selesai setara substantif dan diumumkan oleh kedua kepala negara di sela KTT APEC pada 15 November 2024 di Lima, Peru. Kedua negara sepakat perjanjian dapat ditandatangani pada pertengahan 2025 dengan perkiraan waktu implementasi pada 2026.
Total nilai perdagangan Indonesia-Kanada dalam lima tahun terakhir (2019–2023) meningkat sebesar 11,24% dengan nilai perdagangan pada 2023 sebesar US$3,4 miliar.
Sementara itu, total nilai perdagangan Indonesia-Kanada pada periode Januari-September 2024 adalah sebesar US$2,6 miliar, meningkat 4,07% dibandingkan dengan periode yang sama di 2023.
Pada 2023, produk-produk ekspor unggulan Indonesia ke Kanada meliputi perangkat telepon, limbah (waste and scrap), karet alam, dan peti atau koper.
Sementara itu, produk-produk impor Indonesia dari Kanada meliputi gandum (wheat dan meslin), pupuk mineral dan kimia, kacang kedelai, bubur kertas kimiawi, dan bubur kayu.