05 Januari 2024
18:30 WIB
Penulis: Fitriana Monica Sari
JAKARTA - PT Bank Tabungan Negara (Persero) Tbk (BTN) menggandeng PT Perusahaan Pengelola Aset (PPA) dalam melakukan penyelesaian aset berkualitas rendah atau non-performing loan (NPL).
Adanya kerja sama ini, membuat BTN berhasil memangkas NPL secara signifikan sekitar hampir Rp900 miliar.
Direktur Utama BTN Nixon LP Napitupulu mengatakan, transaksi penyelesaian aset berkualitas rendah itu telah diselesaikan oleh perseroan dan pihak-pihak terkait pada akhir tahun lalu. Hasilnya, transaksi ini memangkas rasio NPL secara signifikan.
“Penyelesaian ini diharapkan dapat mendukung peningkatan kualitas aset BTN yang berdampak pada peningkatan kinerja perseroan. Melalui penyelesaian ini, kami optimis dapat memperbaiki rasio NPL yang diharapkan dapat turut mendorong pertumbuhan bisnis perseroan,” ujar Nixon dalam keterangan resmi, Jumat (5/1).
Menurut Nixon, penyelesaian NPL ini merupakan wujud nyata sinergi BUMN sekaligus komitmen BTN untuk senantiasa memperbaiki kualitas aset. Jadi, BTN dapat berfokus dalam menyediakan solusi kepemilikan rumah bagi masyarakat.
“Upaya perbaikan kualitas aset di BTN sejalan dengan arah bisnis perseroan untuk aktif mendukung pemerintah dalam meningkatkan penyediaan hunian yang layak melalui layanan pembiayaan perumahan terbaik,” katanya.
Baca Juga: Pembiayaan KPR Subsidi BTN Naik 11,87% Pada Kuartal III
Sementara itu, Direktur Utama PPA Muhammad Teguh Wirahadikusumah menuturkan, PPA sebagai bagian dari Holding BUMN Danareksa berkomitmen untuk turut mendukung stabilitas perbankan nasional melalui solusi penyelesaian NPL.
PPA sebagai arranger membantu BTN dalam melakukan penyelesaian NPL melalui uji tuntas yang saksama, komunikasi dengan para pemangku kepentingan terkait, serta mengedepankan manajemen risiko yang terukur.
“Penyelesaian NPL BTN ini diharapkan dapat membuka peluang yang luas untuk bersinergi dengan industri perbankan, khususnya Himpunan Bank Milik Negara (Himbara) maupun swasta, sehingga dapat memberikan nilai dan kebermanfaatan bagi industri perbankan Indonesia,” pungkas Teguh.
Sekadar informasi, sinergi BTN dengan PPA telah dilakukan sejak beberapa tahun terakhir. Dalam hal ini, PPA sudah berpengalaman dalam bisnis pengelolaan aset bermasalah di beberapa bank swasta.
Laba BTN Kuartal III
Sebelumnya, BTN mencatatkan laba bersih pada kuartal III/2023 senilai Rp2,31 triliun atau sesuai target perseroan.
Perolehan tersebut ditopang bisnis perseroan yang positif. Mulai dari KPR, high yield loan, lonjakan fee based income, hingga bisnis syariah.
Nixon optimistis perseroan akan mencatatkan kinerja sesuai target pada akhir 2023.
"Mulai bergairahnya sektor perumahan dan insentif Pemerintah akan semakin mendorong bisnis pembiayaan sektor perumahan tumbuh positif hingga 2024. Momentum tersebut terus kami manfaatkan dengan berbagai inisiatif bisnis yang terus kami lakukan," ujar Nixon di Jakarta, Rabu (29/11/2023).
Hingga kuartal III/2023, bank yang berfokus pada pembiayaan perumahan ini mencatatkan total kredit dan pembiayaan senilai Rp318,30 triliun atau naik 9,87% secara tahunan (year-on-year/yoy).
Baca Jua\ga: Bank BTN Dorong Kaum Milenial Jadi Pengembang Perumahan
Peningkatan tersebut didorong pertumbuhan Kredit Pemilikan Rumah (KPR) Subsidi yang naik 11,87% yoy dari Rp140,97 triliun menjadi Rp157,71 triliun pada kuartal III/2023.
Di sisi lain, BTN juga telah menghimpun dana pihak ketiga (DPK) senilai Rp323,90 triliun atau naik 3,54% yoy dari Rp312,84 triliun pada kuartal III/2022.
Inisiatif BTN dalam menjaga biaya dana (cost of funds/CoF) juga turut meningkatkan porsi dana murah. Porsi dana murah (current account savings account/CASA) BTN tercatat naik 358 basis poin (bps) menjadi 49,48% per kuartal III/2023.
Dengan keseluruhan kinerja tersebut, per kuartal III/2023, total aset BTN mencapai Rp409,68 triliun atau naik 5,24% yoy.