c

Selamat

Minggu, 16 November 2025

EKONOMI

15 April 2024

12:17 WIB

Keripik Tempe Rohani; Dari Usaha Rumah Jadi Merek Terkenal 

Pemilik Keripik Tempe Rohani bercerita usaha ini bermula dari rumahan. Inovasi produk, termasuk membuat brownies tempe, dan marketing membuat nama Rohani jadi merek terkenal.

Penulis: Fitriana Monica Sari

Editor: Fin Harini

<p id="isPasted">Keripik Tempe Rohani; Dari Usaha Rumah Jadi Merek Terkenal&nbsp;</p>
<p id="isPasted">Keripik Tempe Rohani; Dari Usaha Rumah Jadi Merek Terkenal&nbsp;</p>

Proses penggorengan Keripik Tempe Rohani. Dok/BRI

MALANG - Bagi wisatawan yang datang ke Kota Malang dan sedang mencari oleh-oleh, kawasan Sanan yang berada di kelurahan Purwantoro, Kecamatan Blimbing, selalu menjadi destinasi yang tak pernah ketinggalan. 

Di sinilah pusat dari Sentra Industri Keripik Tempe Khas Malang yang selalu ramai oleh pengunjung saban tahun, terutama di bulan Ramadan hingga musim mudik Lebaran.  

Sebagai kawasan sentra industri, deretan usaha rumahan yang berada di dalam gang hingga outlet berjejeran di pinggir jalan bisa dijumpai di kawasan tersebut. 

Salah satu yang jadi favorit dan selalu dipenuhi pengunjung adalah Keripik Tempe Rohani yang outletnya terletak di sentra industri Sanan, tepatnya di Jalan Tumenggung Suryo No 90, Purwantoro, Blimbing, Malang. Saat ini, usaha panganan ini dijalankan oleh Maria Ulfa. 

Maria menuturkan, sebelum menjadi salah satu merek pilihan oleh-oleh khas Malang, Keripik Tempe Rohani bermula dari industri rumahan. 

Baca Juga: Laporan Keuangan, Bekal UMKM Dapatkan Fasilitas Pajak

Usaha ini awalnya dibangun oleh kedua orang tuanya pada tahun 1988. Adapun, nama Rohani sendiri dipilih karena merupakan nama sang ayah. 

“Awalnya, dulu kita belum ada outlet, masih usaha rumahan. Jadi, mulai dari proses produksi sampai pemasaran semuanya dari rumah. Alhamdulillah dari tahun ke tahun semakin meningkat, sampai di tahun 2011 itu kami ada kesempatan dan rezeki untuk punya outlet di pinggir jalan raya. Dari situ alhamdulillah Rohani semakin dikenal,” cerita Maria dalam keterangan resmi, Senin (15/4). 

Industri keripik tempe sebagai oleh-oleh khas yang dikelolanya ini bukan berarti tanpa tantangan. Banyaknya pelaku usaha serupa di kawasan Sanan yang membuat Maria harus terus memikirkan strategi bisnis yang tepat agar Keripik Tempe Rohani punya ciri khas tersendiri. 

“Strategi yang kita lakukan ada di peningkatan pelayanan, mempertahankan kualitas produk, dan juga melakukan inovasi. Jadi selain memproduksi keripik tempe, kami juga punya produk inovasi, seperti brownies tempe, spiku tempe, dan cookies tempe,” papar Maria.

 Selain itu, Maria mengikuti perkembangan zaman. Kalau dulu pemasaran hanya offline, sekarang ada online juga. Di channel-channel penjualan online, Keripik Tempe Rohani juga ditemukan.

“Supaya kita enggak ketinggalan zaman dengan anak muda sekarang,” lanjutnya.  

Suntikan Modal
Pada tahun 2011, Keripik Tempe Rohani ingin mengembangkan bisnisnya dan membutuhkan modal cukup besar. Saat itulah pinjaman KUR dari BRI yang diajukan oleh ibunya membantu proses tersebut. 

“Pinjaman KUR dari BRI ini sebenarnya kami terima waktu awal kami mulai punya outlet. Waktu itu kan butuh modal untuk mengisi toko, karena dari yang tadinya hanya di rumah pindah ke outlet pasti butuh banyak biaya seperti untuk display dan untuk barang-barang lain selain keripik tempe. Alhamdulillah kami mendapat pinjaman dari BRI yang membantu kami untuk muter usaha juga dan semakin berkembang sampai sekarang,” kenang Maria. 

Keripik Tempe Rohani sendiri juga merupakan UKM binaan Rumah BUMN. Maria menilai banyak kegiatan positif dari Rumah BUMN yang membantu kemajuan usahanya. 

“Kalau untuk pendampingan, kami juga UKM binaan Rumah BUMN. Nah, itu kami ada kesempatan bisa diajak pameran, kami sempat ikut event Pesta Rakyat Simpedes BRI. Sempat juga produk kami dibawa BRI ekspor ke Meksiko kalau enggak salah. Selain itu, kalau ada kelas-kelas bisnis dari Rumah BUMN, diundang juga supaya bisa lebih upgrade dengan ilmu bisnis,” imbuh Maria. 

Baca Juga: Ummu Ayya, Bisnis Tumbuh Bongsor Karena Rasa Gurih Alami Tanpa MSG

Tingginya Permintaan di Bulan Ramadan 
Di musim high season seperti Ramadan hingga mudik Lebaran, Maria mengaku permintaan produk Keripik Tempe Rohani juga ikut meningkat. 

“Jadi kalau misal penjualan harian biasanya hanya satu digit, sekarang bisa sampai dua digit. Untuk peningkatannya bisa sekitar 50-60%, bahkan sebelum pandemi itu sampai 100% per hari,” ungkapnya. 

Ia pun melakukan antisipasi dengan menyiapkan stok produksi yang sudah dijadwalkan sejak H-7 puasa. Bahkan, selama Ramadan, hampir tidak ada libur karena tingginya permintaan yang tidak hanya datang dari wisatawan, tapi juga dari reseller, toko oleh-oleh, hingga instansi yang sudah berlangganan. 

“Sebelum H-7 itu sudah kami tuntaskan pesanan reseller dan kami distribusikan, setelah itu kami bisa fokus di penjualan retail di toko. Jumlah pengunjung mulai meningkat di toko H-7 Lebaran. Kalau masih awal-awal puasa masih sepi, jadi bisa kita fokuskan pada orderan reseller itu," terang Maria.  

Ke depannya, Maria berharap agar ia dan usahanya, Keripik Tempe Rohani bisa semakin aktif lagi diajak mengikuti berbagai event BRI, baik itu pameran maupun pembinaan dari Rumah BUMN. 

Pada kesempatan berbeda, Direktur Bisnis Mikro BRI Supari menambahkan, penyaluran pembiayan kepada UMKM oleh BRI selalu mengedepankan pendampingan dan pemberdayaan yang secara langsung membantu dan mendorong peningkatan kapabilitas pelaku usaha tersebut. 

“BRI selalu konsisten dalam memberikan dukungan permodalan bagi pelaku UMKM dan memberikan pendampingan dan pemberdayaan kepada nasabah. Cerita produsen sekaligus pelaku UMKM Keripik Tempe Rohani Malang ini menjadi salah satu contoh bagaimana pendampingan dan pemberdayaan yang kami berikan dapat mendorong pelaku UMKM naik kelas,” tegasnya.


KOMENTAR

Silahkan login untuk memberikan komentarLoginatauDaftar