04 Juli 2025
18:07 WIB
LPS Perkuat Sistem Teknologi dan Informasi Demi Keamanan Nasabah
LPS terus berupaya meningkatkan kesadaran terhadap berbagai ancaman yang ada untuk dapat senantiasa menjalankan tugas dan fungsi dengan baik.
Penulis: Fitriana Monica Sari
Editor: Khairul Kahfi
Ketua Dewan Komisioner LPS Purbaya Yudhi Sadewa menilai keamanan siber bukan lagi isu teknis semata, melainkan bagian dari manajemen risiko strategis khususnya bagi sektor keuangan, Jakarta, Jumat (4/7). Validnews/Fitriana Monica Sari
JAKARTA - Lembaga Penjamin Simpanan (LPS) berkomitmen memperkuat ketahanan siber, dengan terus meningkatkan keandalan sistem teknologi dan informasi. Hal itu dilakukan dalam upaya menjaga stabilitas sistem keuangan serta keamanan dan kenyamanan nasabah.
Ketua Dewan Komisioner LPS Purbaya Yudhi Sadewa menilai, keamanan siber bukan lagi isu teknis semata, melainkan bagian dari manajemen risiko strategis khususnya bagi sektor keuangan.
“Melalui peningkatan kapasitas, dan kolaborasi dengan pemangku kepentingan, LPS terus memastikan bahwa seluruh sistem dan informasi yang dimiliki dapat terproteksi dari berbagai potensi serangan yang dapat mengganggu kepercayaan publik terhadap sistem keuangan nasional,” ujarnya di Jakarta, Jumat (4/7).
Baca Juga: Berharap Amannya Data Perbankan
Dalam beberapa tahun terakhir, risiko siber telah menjadi ancaman yang semakin kompleks dan nyata bagi organisasi di seluruh dunia.
Yudhi menekankan, membicarakan isu keamanan siber kini tidak lagi hanya menjadi isu teknis, tetapi juga menjadi bagian dari risiko strategis yang dapat mempengaruhi kelangsungan operasional, reputasi, bahkan stabilitas ekonomi baik secara nasional maupun secara global.
Baca Juga: Marak Serangan Siber, OJK Minta Bank Perkuat Sistem Keamanan
Oleh karena itu, LPS terus berupaya meningkatkan kesadaran terhadap berbagai ancaman yang ada untuk dapat senantiasa menjalankan tugas dan fungsi dengan baik.
"Tidak kalah penting, hal ini juga demi menumbuhkan kepercayaan masyarakat terhadap industri perbankan, dan meyakinkan masyarakat bahwa tabungan mereka aman disimpan di bank,” tambahnya.
Indeks Menabung Juni 2025 Menguat
Terkait tabungan masyarakat, menurut data Indeks Menabung Konsumen (IMK) yang mengukur niat dan kemampuan masyarakat dalam menabung.
Pada Juni 2025, IMK mencatatkan penguatan sebesar 4,8 poin ke level 83,8 poin. Komponen Indeks Waktu Menabung (IWM) naik ke 95,3 poin, dan Indeks Intensitas Menabung (IIM) juga meningkat ke 72,4 poin.
Kenaikan ini mencerminkan perbaikan niat dan optimisme konsumen untuk menabung, didorong oleh berbagai stimulus ekonomi seperti subsidi, bansos, dan diskon transportasi.
Kemudian untuk Indeks Kepercayaan Konsumen (IKK), dalam rilis terbaru Juni 2025, IKK tercatat pada level 99,4 poin atau turun 0,3 poin dari bulan sebelumnya.
Perkembangan ini menunjukkan optimisme konsumen yang stabil sejalan dengan membaiknya penilaian terhadap kondisi ekonomi lokal dan lapangan kerja saat ini, di tengah persepsi konsumen yang tetap optimis terhadap prospek ekonomi dan pendapatannya pada masa mendatang.
Dengan adanya dua indeks ini, LPS kini memiliki alat yang bisa digunakan untuk memantau perilaku konsumen yang berfungsi untuk mendeteksi potensi risiko atas stabilitas sistem keuangan dari sisi konsumen.
Melalui informasi tersebut, LPS dapat menyusun respons yang lebih baik untuk memastikan langkah-langkah mitigasi yang optimal dalam melaksanakan fungsinya dalam menjamin simpanan nasabah dan melaksanakan resolusi bank.
Selain akan bermanfaat bagi LPS, dua indeks ini juga bisa dimanfaatkan secara luas oleh regulator lainnya, pelaku industri perbankan, maupun masyarakat.