c

Selamat

Jumat, 7 November 2025

EKONOMI

18 Oktober 2024

17:44 WIB

Kementan: Prabowo Dukung Penuh Program Sawah 3 Juta Ha

Program cetak sawah 3 juta hektare yang akan dikerjakan tahun 2025 mendapat dukungan penuh Presiden Terpilih Prabowo Subianto.

Editor: Khairul Kahfi

<p>Kementan: Prabowo Dukung Penuh Program Sawah 3 Juta Ha</p>
<p>Kementan: Prabowo Dukung Penuh Program Sawah 3 Juta Ha</p>

ilustrasi pertanian di kawasan Indonesia timur. Dok Kementan

JAKARTA - Staf Khusus Mentan Bidang Kebijakan Pertanian Sam Herodian memastikan, program cetak sawah 3 juta hektare yang akan dikerjakan tahun 2025 mendapat dukungan penuh dari Presiden Terpilih Prabowo Subianto.

"Kita patut bersyukur dan kita beruntung karena ada keberlanjutan dari pemerintah yang lalu ke pemerintah ke depan," kata Sam dalam siaran resmi yang diterima, Jakarta, Jumat (18/10).

Sam bersyukur, transisi pemerintah dari Presiden Jokowi ke Presiden Terpilih Prabowo Subianto bisa berjalan mulus. Karena keduanya sama-sama memiliki perhatian besar pada sektor pertanian.

"Dan kita (Kementan era Jokowi) bisa mencuri start untuk melakukan ekstensifikasi untuk yang 3 juta hektare. Jadi kita siapkan intensifikasi, baik yang di lahan rawa maupun di lahan yang konvensional," ujar Sam.

Cetak sawah menurut Sam, merupakan langkah maju menuju Indonesia yang lebih kuat dari sisi ketahanan pangan. Tidak hanya mampu menambah luas tanam, program tersebut Kementan klaim juga mampu meningkatkan indeks pertanaman, dari yang tadinya satu kali menjadi dua kali, bahkan tiga kali dalam setahun.

"Saat ini, kita ketahui indeks pertanaman kita (IP) baru 1,5 artinya kalau indeksnya kita naikkan menjadi 2 bahkan 3 itu sudah menambah seperempat dari ketersediaan yang ada sekarang dan itu sangat cukup," tuturnya.

Baca Juga: Stop Impor Beras Jadi Target Pertanian di Kepemimpinan Prabowo

Dia mengingatkan, kegiatan cetak sawah tidak bisa terjadi secepat kilat karena harus diproses secara bertahap. Mulai dari pembukaan, penanaman, pemupukan hingga pemanenan.

Karena itu, Kementan perlu mendapat dukungan dari berbagai pihak, termasuk lintas kementerian, dalam proses cetak sawah yang tidak bisa dilakukan seperti membalik telapak tangan.

"Tidak bisa tahun ini langsung jadi karena semuanya butuh proses. Inilah yang sedang kita lakukan, sudah kita mulai dengan menyiapkan sarana prasarananya dan SDM dari teman-teman milenial untuk mengelolanya," terangnya.

Sam percaya diri, Indonesia menjadi swasembada dan lumbung pangan dunia bukan hanya isapan jempol belaka, namun juga bisa jadi kenyataan dalam waktu yang tidak lama.

Baca Juga: Luas Panen Padi 2024 Turun 0,17 Juta Hektare

Terlebih, Sam tekankan, Kementan di bawah komando Menteri Pertanian Andi Amran Sulaiman telah menunjukkan perubahan besar terutama karena dia merupakan orang lama dan memiliki pengalaman panjang di sektor pertanian.

Dia mencontohkan, sewaktu menjadi Menteri Pertanian lima tahun lalu berhasil menjadikan Indonesia swasembada pangan sebanyak tiga kali.

"Pak Amran ini bukan pemain baru... Bayangkan waktu itu tiga kali swasembada dan saat ini kita siap untuk mengulangnya. Bahkan, ke depan kita siap ekspor dan membantu negara lain yang kekurangan," sebutnya.

Sebelumnya, Mendagri Tito Karnavian memastikan, sebanyak 140 kabupaten/kota telah menyampaikan usulan cetak sawah. Adapun cetak sawah ini diperlukan untuk mencapai swasembada pangan.

Ia menyebutkan, daerah yang mengajukan cetak sawah di antaranya adalah Simeulue dengan usulan lahan 1.260 hektare (ha), kemudian Subulussalam dengan usulan 155 ha, Batang Hari sebanyak 1.580 ha, Bulungan 11.448 ha, Mamuju 1.188 ha, Sorong 1.000, dan Raja Ampat 500 ha.

Tito menyampaikan, 140 daerah yang sudah menyampaikan usulan cetak sawah berarti sudah mengidentifikasi potensi daerahnya untuk membuat lahannya menjadi cetak sawah yang baru.

“Ini nanti kita akan sampaikan kepada Bapak Menteri Pertanian (Mentan) data ini. Kemudian untuk mungkin dicek lapangan nantinya oleh tim beliau,” jelasnya dalam Rapat Koordinasi Pengendalian Inflasi Daerah Tahun 2024, Jakarta, Senin (15/7).


KOMENTAR

Silahkan login untuk memberikan komentarLoginatauDaftar