c

Selamat

Jumat, 7 November 2025

EKONOMI

19 Juni 2025

13:19 WIB

Kemenperin Optimistis Industri Mamin Dalam Negeri Terus Tumbuh

Kemenperin meyakini industri makanan dan minuman domestik bisa terus tumbuh karena peluang pasar yang besar. Salah satunya, PepsiCo Indonesia yang turut berinvestasi hingga Rp3,3 triliun di Indonesia.

Penulis: Erlinda Puspita

Editor: Khairul Kahfi

<p id="isPasted">Kemenperin Optimistis Industri Mamin Dalam Negeri Terus Tumbuh</p>
<p id="isPasted">Kemenperin Optimistis Industri Mamin Dalam Negeri Terus Tumbuh</p>

Kemenperin meresmikan pabrik PepsiCo di Cikarang, Rabu (18/6). Dok Kemenperin

JAKARTA - Wamenperin Faisol Riza mengaku optimistis dengan kinerja industri makanan dan minuman (mamin) di Indonesia saat ini dan ke depan. Dia menilai, industri mamin merupakan sektor yang strategis dan berhasil berkontribusi signifikan pada perekonomian nasional. 

Hal ini menurutnya didorong dari potensi sumber daya alam yang melimpah dan permintaan domestik yang terus meningkat. Ketahanan dan positifnya kinerja industri makanan dan minuman Indonesia, terbukti dari kinerja pasca pandemi covid-19, yakni PDB sektor ini berhasil tumbuh 6,04% di kuartal I/2025.

”Ini lebih tinggi dari pertumbuhan PDB industri pengolahan nonmigas yang sebesar 4,31% dan PDB nasional sebesar 4,87%,” kata Faisol dalam keterangan resminya, Jakarta, dikutip Kamis (19/6).

Baca Juga: Sulitnya IKM Mamin Penuhi Standar Keamanan Pangan

Dari keberhasilan pertumbuhan tersebut, artinya industri mamin berhasil berkontribusi pada PDB industri nonmigas sebesar 41,15% di kuartal I/2025. Sektor ini juga, menurut Faisol, berhasil mencatatkan nilai ekspor hingga US$11,78 miliar, termasuk minyak kelapa sawit.

“Capaian ini memberikan andil sebesar 22,42% dari total nilai ekspor industri pengolahan nonmigas pada kuartal I/2025,” sambungnya.

Faisol juga mengungkapkan, dari sisi investasi, sektor industri makanan dan minuman berhasil merealisasikan investasi senilai Rp22,64 triliun di awal 2025.

Realisasi investasi ini terdiri dari penanaman modal asing (PMA) sebesar Rp9,03 triliun dan penanaman modal dalam negeri (PMDN) sebesar Rp13,60 triliun. 

Kondisi ini, menurut Wamenperin, sebagai wujud kepercayaan diri yang tinggi industri mamin dalam menjalankan bisnisnya.

Sejalan dengan optimism kinerja industri mamin di dalam negeri, Faisol pun mengapresiasi PT PepsiCO Indonesia atas investasinya di Indonesia yang mencapai US$200 juta atau setara Rp3,3 triliun dalam pembangunan pertamanya di Indonesia. 

Diketahui, pabrik PepsiCO sudah mulai beroperasi sejak 13 Januari 2025 lalu dengan tiga lini produksi. Pabrik ini berkapasitas 24 ribu ton per tahun yang berdiri atas lahan seluas 60 ribu meter persegi dan menyerap hampir 400 tenaga kerja sejauh ini.

“Kehadiran pabrik ini bukan hanya memperkuat industri makanan ringan nasional, tetapi juga menciptakan lapangan kerja dan mendorong substitusi impor. Ini juga menandakan bahwa peluang pasar dalam negeri masih sangat terbuka, dan sektor industri ini masih sangat menjanjikan,” tutur Faisol.

Dia membeberkan, pasar makanan ringan di Indonesia saat ini didominasi oleh generasi milenial dan generasi Z yang total jumlahnya mencakup 55% dari populasi konsumen seluruh Indonesia. 

Hal ini sejalan dengan tren pertumbuhan positif dengan nilai pasar mencapai US$3,87 miliar pada 2023 dan diproyeksikan tumbuh 8,13% per tahun (CAGR) hingga 2029.

Baca Juga: Kemenperin: Momentum Lebaran 2025 Gagal Kerek Permintaan Produk Manufaktur RI

Tak hanya fokus pada peningkatan produksi, Kemenperin juga mengapresiasi inisiatif PepsiCo yang menggandeng 200 petani kentang dan 200 petani jagung dari Jawa Barat dan Jawa Tengah. Inisiatif ini ditujukan untuk program pengembangan bibit unggul, peningkatan produktivitas, dan pemberdayaan petani lokal.

Selain itu, Faisol mengklaim, PT PepsiCo Indonesia juga turut menerapkan prinsip keberlanjutan dalam proses produksi, yaitu penggunaan 100% air daur ulang dan energi listrik terbarukan.

“Kami berharap PT PepsiCo Indonesia terus menciptakan dampak positif, tidak hanya melalui penciptaan lapangan kerja dan peningkatan nilai tambah, tetapi juga dengan kontribusinya terhadap keberlanjutan lingkungan dan penguatan ekonomi lokal,” lanjut Faisol.

Lebih lanjut, Dirjen Industri Agro Putu Juli Ardika menyampaikan, Kemenperin akan terus berkomitmen memacu kinerja industri mamin nasional melalui berbagai program strategis, misalnya fasilitas teknologi modern, peningkatan daya saing produk, penyediaan sumber daya manusia industri yang kompeten, serta penguatan rantai pasok dari hulu ke hilir.

“Kami yakin pabrik baru PepsiCo Indonesia ini akan memperkuat struktur industri dalam negeri, meningkatkan nilai tambah komoditas lokal, serta memperluas peluang kerja dan ekonomi masyarakat sekitar,” kata Putu.


KOMENTAR

Silahkan login untuk memberikan komentarLoginatauDaftar