c

Selamat

Senin, 17 November 2025

EKONOMI

06 Maret 2025

20:00 WIB

Kemenperin: Investor Eropa Dan China Minat Kembangkan Industri Bambu RI

Investor China, Jerman dan negara Eropa lainnya ingin mengembangkan bambu lokal RI sebagai bahan baku unggulan produk mebel, furnitur, kerajinan.

Penulis: Aurora K M Simanjuntak

Editor: Khairul Kahfi

<p>Kemenperin: Investor Eropa Dan China Minat Kembangkan Industri Bambu RI</p>
<p>Kemenperin: Investor Eropa Dan China Minat Kembangkan Industri Bambu RI</p>

Wamenperin Faisol Riza bersama Wamendag Dyah Roro Esti Widya Putri sedang melihat produk mebel bambu di pameran B2B Indonesia International Furniture Expo (IFEX) 2025, Jakarta, Kamis (6/3). ValidnewsID/Aurora KM Simanjuntak

JAKARTA - Wakil Menteri Perindustrian Faisol Riza mengungkapkan, investor asal China hingga Eropa berminat mengembangkan industri pengolahan bambu di Indonesia. Di mata investor, bahan baku asal RI tersebut sangat berkualitas untuk diolah menjadi produk mebel dan furnitur.

Dia mengatakan, investor mengecap kualitas bambu asal Indonesia lebih bagus daripada China yang notabene punya julukan sebagai Negeri Tirai Bambu. Sejalan dengan tingginya minat investor untuk mengembangkan industri bambu di Indonesia, Kemenperin pun siap memberikan fasilitasi.

"Beberapa hari lalu kami memfasilitasi juga calon investor yang berasal dari Eropa, Jerman dan China yang ingin mengembangkan industri bambu di Indonesia sebagai bahan baku," ujar Wamenperin di Indonesia International Furniture Expo (FEX) 2025, JiExpo, Jakarta, Kamis (6/5).

Baca Juga: Menapaki Jejak Menuju Produksi Furnitur Yang Berkelanjutan

Kendati demikian, Faisol tidak menyebutkan nominal investasi yang akan disuntikkan oleh para investor tersebut. Sebab, sekarang ini para investor masih melakukan penjajakan.

Investor juga sudah melirik lahan, termasuk untuk budi daya bambu di kawasan Nusa Tenggara Timur. Namun, Wamenperin juga belum bisa memastikan daerah mana yang akan dibidik investor.

"Kelihatannya tahun ini sudah jalan (penjajakan untuk mengembangkan industri bambu), mereka fokusnya di Nusa Tenggara Timur (NTT)," jelas Faisol.

Lebih lanjut, ia menyampaikan, sederet investor Eropa dan China pun sudah melihat potensi 9 juta batang bambu lokal Indonesia yang dapat dijadikan bahan baku untuk pabrik manufaktur.

"Ada lebih dari 9 juta batang bambu di Indonesia yang merupakan bahan baku dilihat oleh mereka. Lebih bagus dari bahan baku bambu di China, karena kekuatannya jadi alternatif pengganti kayu," kata Wamenperin.

Faisol menjelaskan, batang-batang bambu di Indonesia lebih bagus ketimbang China dari segi daya tahan atau kekuatannya. Dengan begitu, bambu sebagai pengganti kayu bisa dipakai untuk memproduksi mebel yang kokoh.

Ia menambahkan, karakteristik bambu yang ada di Indonesia juga lebih padat, sehingga pelaku industri harus menyesuaikan kembali spesifikasi mesin pengolah bambu yang dikembangkan di China. Ini supaya bisa menyesuaikan kekuatan bambu asal RI.

"Karena begitu padat, sehingga alat untuk pengolah bambu yang mereka kembangkan di China harus di-adjust kembali agar sesuai dengan kekuatan bambu yang ada di Indonesia," tegas Faisol.

Baca Juga: Waspada Tarif Tinggi AS, Industri Mebel RI Sasar Pasar Timur Tengah

Wamenperin menyebutkan, bambu betung atau pring petung menjadi salah satu jenis bambu yang dianggap paling kuat sebagai pengganti kayu.

"Itu salah satu bambu yang dianggap paling kuat untuk menjadi bahan baku pengganti bahan baku kayu. Ini penting sekali, karena makin lama kayu di Indonesia juga makin habis," sebutnya.

Pada kesempatan ini, Wamenperin secara resmi membuka pameran Business to Business (B2B) furnitur unggulan, yakni Indonesia International Furniture Expo (IFEX) 2025. Ajang itu digelar pada 6-9 Maret 2025 di JIExpo Kemayoran.

IFEX turut memamerkan produk-produk furnitur unggulan dengan desain unik dan inovatif yang menonjolkan keindahan alam Indonesia.

IFEX 2025 menargetkan mampu menarik 14.000 pengunjung yang berasal lebih dari 100 negara. IFEX juga diharapkan memberikan kontribusi signifikan pada pertumbuhan ekonomi Indonesia dari sektor industri furnitur dan kerajinan.


KOMENTAR

Silahkan login untuk memberikan komentarLoginatauDaftar