c

Selamat

Jumat, 7 November 2025

EKONOMI

26 Maret 2025

16:56 WIB

Kemenperin: Industri RI Masih Diminati Investor dan Bakal Serap 24.000 Tenaga Kerja

Kondisi industri RI pada awal 2025 dinilai masih berdaya saing. Industri sudah memiliki rencana pembangunan pabrik hingga penyerapan tenaga kerja.

Penulis: Aurora K M Simanjuntak

Editor: Fin Harini

<p id="isPasted">Kemenperin: Industri RI Masih Diminati Investor dan Bakal Serap 24.000 Tenaga Kerja</p>
<p id="isPasted">Kemenperin: Industri RI Masih Diminati Investor dan Bakal Serap 24.000 Tenaga Kerja</p>

Pekerja melakukan pengemasan produksi kosmetik L'Oreal di kawasan Jababeka, Cikarang, Bekasi Jawa Barat, Kamis, (7/3/2024). Antara Foto/Paramayuda

JAKARTA - Kementerian Perindustrian (Kemenperin) mengklaim, industri RI masih menarik minat para investor untuk menanamkan modal. Dengan serangkaian rencana investasi, industri bisa menyerap 24.568 tenaga kerja baru.

Hal itu disampaikan Juru Bicara Kemenperin Febri Hendri Antoni Arif. Dia mengatakan, kondisi sektor manufaktur RI di awal 2025 cukup berdaya saing, dan ada sejumlah rencana pembangunan pabrik baru.

"Berdasarkan laporan SIINAS, selama Januari-Februari, ada sekitar 198 perusahaan industri yang melaporkan mereka proses membangun fasilitas produksi, dan rencana penyerapan tenaga kerja sebanyak 24.568," ujarnya dalam Konpers IKI Maret 2025, Rabu (26/3).

Baca Juga: Kinerja Industri Pengolahan Melambat, IKI Maret 2025 Turun Ke Angka 52,98

Febri menyampaikan, rencana pembangunan pabrik dan penyerapan tenaga kerja hingga puluhan ribu orang ini menandakan minat investor masih tinggi untuk menanamkan modalnya di sektor manufaktur Indonesia.

Dia juga menilai, kondisi manufaktur dalam negeri baik-baik saja. Ini tercermin pula dari Indeks Kepercayaan Industri (IKI) pada Maret 2025 yang berada di zona ekspansi, yakni sebesar 52,98.

"Masih banyak kok investor yang mau dan sedang berinvestasi, membangun fasilitas produksinya di Indonesia dan dengan rencana menyerap tenaga kerja yang jauh lebih banyak," tutur Febri.

Kemenperin juga melaporkan, secara umum kegiatan usaha sektor manufaktur pada Maret 2025 tergolong baik dan stabil. Ada sebanyak 47% pelaku industri yang menjadi responden IKI menyatakan, kegiatan usahanya stabil.

Kemudian, sebanyak 31,1% industri manufaktur yang menyatakan kondisi usahanya membaik. Sementara itu, pelaku usaha yang menyatakan kondisi usahanya menurun ada sebanyak 21,9%.

"Kegiatan usaha secara umum masih tergolong baik. Sebanyak 78,1% responden menyatakan kegiatan usahanya membaik dan stabil," jelas Febri.

Meski demikian, untuk kondisi industri dalam 6 bulan mendatang, Jubir Agus Gumiwang melaporkan, optimisme pelaku usaha mengalami penurunan.

Baca Juga: Gelombang PHK Buramkan Proyeksi Pertumbuhan Ekonomi

Dia memaparkan, pada Maret 2025 optimisme pelaku usaha sebesar 69,2%. Angka itu lebih rendah ketimbang optimisme Februari 2025 yang mencapai 72,2%.

Namun, jumlah pelaku usaha yang menganggap kondisi usahanya bakal tetap stabil selama 6 bulan mendatang mengalami peningkatan. Dari 21,2% pada Februari 2025, menjadi 24,5% pada Maret 2025.

Bahkan, pesimisme pelaku usaha terhadap kondisi industri 6 bulan ke depan pun sedikit turun. Dari 6,6% pada Februari 2025, menjadi 6,3%.

"Yang memandang pesimis itu persentasenya berkurang, tapi yang optimis juga berkurang," tutur Febri.


KOMENTAR

Silahkan login untuk memberikan komentarLoginatauDaftar