13 Februari 2025
10:45 WIB
Kemenperin Catat Pangsa Pasar Mobil Listrik RI 2024 Melejit 60%
Pangsa pasar untuk penjualan mobil listrik naik sebesar 60% sepanjang 2024. Torehan ini menandakan masyarakat makin berminat mengendarai EV.
Penulis: Aurora K MÂ Simanjuntak
Editor: Khairul Kahfi
Dirjen ILMATE Kemenperin Setia Diarta (tengah) mencatat terjadi peningkatan pangsa pasar penjualan mobil berbasis listrik (EV) sebesar 60% sepanjang 2024, Jakarta, Rabu (12/2). ValidnewsID/Aurora KM Simanjuntak
JAKARTA - Kementerian Perindustrian mencatat, terjadi peningkatan pangsa pasar (market share) penjualan mobil berbasis listrik atau electric vehicle (EV) sebesar 60% sepanjang 2024.
Dirjen Industri Logam, Mesin, Alat Transportasi dan Elektronika (ILMATE) Kemenperin Setia Diarta menilai, peningkatan penjualan EV ini menandakan pertumbuhan minat masyarakat untuk menggunakan kendaraan rendah emisi atau energi bersih naik signifikan.
"Market share penjualan domestik pada 2024, untuk jenis xEV seperti Hybrid, PHEV dan BEV, mengalami peningkatan sebesar 60% dari tahun sebelumnya," ujarnya dalam acara Beyond Zero: Mobilitas untuk Netralitas Karbon di JIExpo, Jakarta, Rabu (12/2).
Hanya saja, Dirjen ILMATE tidak melaporkan secara rinci market share untuk mobil listrik pada 2023. Selain itu, total penjualan, khusus EV, pada periode 2023.
Baca Juga: Multi-Pathway, Strategi Toyota Transisi Otomotif RI Menuju Netralitas Karbon
Namun, dengan adanya peningkatan market share, Setia mendorong para pemain otomotif RI untuk membangun ekosistem industri dengan mobilitas yang lebih bersih, berkelanjutan, dan berdaya saing tinggi.
"Ini menunjukkan adanya pertumbuhan minat dan concern masyarakat terhadap kendaraan energi terbarukan," ucap Dirjen ILMATE.
Kendati secara keseluruhan, Setia melaporkan, penjualan mobil di dalam negeri masih lesu. Ini termasuk mobil jenis BEV, diesel, hybrid, PHEV, FCEV, dan mobil berbahan bakar minyak alias BBM.
Dia menerangkan, total produksi mobil sepanjang 2024 sebanyak 1,2 juta unit. Namun, penjualannya tak sebanding dengan jumlah produksi, yakni baru sekitar 865 ribu unit.
"Produksi pada industri kendaraan bermotor roda empat mencapai 1,2 juta unit dengan penjualan domestik sebanyak 865 ribu unit," katanya.
Sementara itu, industri kendaraan bermotor roda dua dan tiga mencatatkan jumlah produksi sebanyak 6,9 juta unit sepanjang 2024. Adapun penjualan domestik tercatat sebanyak 6,3 juta unit.
Kemenperin mencatat, jumlah pabrikan di Indonesia untuk KBM roda 4 sebanyak 30 pabrikan, sedangkan KBM roda 2 dan 3 sebanyak 70 pabrikan. Adapun kapasitas produksi pabrik mobil sebanyak 2,35 juta unit per tahun, sementara untuk motor dan roda 3 sebanyak 10,7 juta unit per tahun.
Baca Juga: Gaikindo: Penjualan Mobil 2024 Turun 13,9%, Bidik 900.000 Unit Di 2025
Berdasarkan data Gabungan Industri Kendaraan Bermotor Indonesia (Gaikindo), total penjualan mobil tercatat sebanyak 865.723 unit pada 2024. Capaian itu menurun sebesar 14,3% secara tahunan.
Adapun Gaikindo menargetkan penjualan mobil pada 2024 mencapai angka 1 juta unit. Sementara pada 2025, target penjualannya sebanyak 850 ribu unit.
Penurunan target penjualan mobil tersebut disebabkan oleh beberapa faktor. Di antaranya, sentimen kenaikan PPN menjadi 12%, penerapan opsen pajak, kondisi perekonomian yang belum stabil, dan penurunan suku bunga.
Kemudian, makin banyak merek-merek kendaraan bermotor masuk ke Indonesia sehingga konsumen mempunyai lebih banyak pilihan, serta kebijakan pemerintah ke depan.