27 Agustus 2025
15:26 WIB
Kemenperin Beri Insentif Dukung Penjualan Mobil di GIIAS 2025
Kemenperin siap memberikan insentif guna menunjang kinerja industri otomotif nasional. Kemenperin berharap GIIAS Surabaya 2025 dapat membantu meningkatkan daya beli masyarakat membeli kendaraan.
Editor: Khairul Kahfi
SURABAYA - Kementerian Perindustrian mendukung penuh upaya peningkatan penjualan kendaraan bermotor, salah satunya lewat kegiatan Gaikindo Indonesia International Auto Show (GIIAS) Surabaya 2025 pada 27-31 Agustus 2025.
Direktur Jenderal Industri Logam, Mesin, Alat Transportasi dan Elektronika (ILMATE) Kemenperin Setia Diarta berharap GIIAS Surabaya 2025 dapat membantu meningkatkan daya beli masyarakat.
"Kemenperin juga memberikan insentif guna menunjang untuk membantu industri otomotif," katanya melansir Antara, Jakarta, Rabu (27/8).
Baca Juga: Harga Jadi Ganjalan Penjualan Mobil LCGC
Dia mengatakan, acara ini akan melanjutkan dan bahkan memperluas kesuksesan yang telah diraih pada GIIAS 2025 di Tangerang.
"Hal ini menegaskan posisi Surabaya sebagai salah satu kota strategis dalam peta industri otomotif Indonesia," ujarnya.
Ketua Umum Gaikindo Yohannes Nangoi menyampaikan pencapaian GIIAS Surabaya selama ini tidak terlepas dari dukungan pemerintah, baik dari Kementerian Perindustrian dan Pemprov Jawa Timur.
"GIIAS Surabaya adalah bagian dari upaya Gaikindo untuk menghadirkan perkembangan industri otomotif Indonesia kepada masyarakat Jawa Timur. Sebuah pencapaian penting yang tidak mungkin tercapai tanpa dukungan penuh dari berbagai pihak," kata Nangoi.
Yohannes Nangoi menyoroti potensi baru yang dibawa oleh partisipasi merek-merek baru di GIIAS Surabaya 2025.
Dia mengatakan, kehadiran tujuh merek baru dari kategori kendaraan roda empat dan roda dua menjadi bukti nyata antusiasme dan potensi pasar otomotif yang besar di Jawa Timur.
"Yang juga membanggakan dan menjadi bukti bertumbuhnya industri otomotif di Jawa Timur adalah di tahun ini terdapat 7 merek baru yang pertama kali bergabung di GIIAS Surabaya, dari kategori kendaraan roda empat dan roda dua. Hal ini menunjukkan potensi pasar yang besar di wilayah ini," katanya.
Baca Juga: Global 'Goyang', Menperin Minta Toyota-Suzuki-Daihatsu Tak Naikkan Harga dan PHK
GIIAS Surabaya 2025 akan menghadirkan total 30 merek kendaraan bermotor, di antaranya 21 merek kendaraan penumpang, antara lain BAIC, BYD, Chery, Citroen, Daihatsu, Denza, GAC AION, Geely, GWM, Honda, Jaecoo, Lexus, Mazda, MG, Mitsubishi Motors, Nissan, Seres, Suzuki, Toyota, Vinfast, dan Wuling.
Untuk kategori kendaraan komersial, DFSK juga turut berpartisipasi. Sementara itu, delapan merek kendaraan roda dua yang berpartisipasi yaitu Aprilia, Kupprum, Moto Guzzi, Piaggio, Royal Enfield, Scomadi, United E-Motor, dan Vespa. Sebanyak 14 merek dari industri pendukung juga meramaikan penyelenggaraan GIIAS Surabaya 2025.
Penjualan Kendaraan Juli 2025
Secara bulanan, Gaikindo mencatat penjualan mobil domestik selama Juli 2025 menunjukkan tren positif. Penjualan dari pabrik ke diler (wholesales) naik 4,76% (mtm) dari 57.799 unit menjadi 60.552 unit. Sementara penjualan dari diler ke konsumen (retail sales) juga naik 1,8% (mtm) dari 61.687 unit menjadi 62.770 unit.
Meski naik, Sekretaris Umum Gaikindo Kukuh Kumara menjelaskan, peningkatan penjualan Juli belum tentu disebabkan karena pameran GIIAS 2025.
“Terlalu dini kalau kita bilang GIIAS. Karena (hasil GIIAS) kan masih di-recap. Tapi ya mudah-mudahan ini indikasi ya. Kalau GIIAS baru akan terasa pada penjualan Agustus nanti,” kata Kukuh Kumara kepada Antara, Senin (11/8).
Baca Juga: Ekonom: Perusahaan Otomotif Jangan Raup Margin Berlebihan Supaya Penjualan Naik
Secara kumulatif Januari-Juli 2025, segmen wholesales berhasil mencatatkan penjualan sebanyak 435.390 unit. Sementara segmen retail sales, terdapat peningkatan dibandingkan dengan bulan sebelumnya, yakni 453.278 unit.
Di sisi lain, total ekspor produsen otomotif nasional juga meningkat secara bulanan, dari 41.224 unit menjadi 50.339 unit
Kendati, jika dibandingkan Juli 2024, kinerja wholesales saat ini turun 18,4% (yoy) dari 74.230 unit, sedangkan retail sales turun 17% (yoy) dari 75.588 unit.
“Memang dibanding Juni ada peningkatan kan, tapi dibanding Juli tahun yang lalu itu kan masih terjadi penurunan. Jadi kita masih perlu hati-hati mudah-mudahan hasil dari GIIAS itu nanti bisa terefleksi di bulan Agustus,” ujar dia.