c

Selamat

Sabtu, 15 November 2025

EKONOMI

08 Agustus 2025

14:34 WIB

Kemenperin Bangun Ekosistem Industri Fesyen Dan Kriya Yang Inklusif

Balai Pemberdayaan Industri Fesyen dan Kriya (BPIFK) Kementerian Perindustrian (Kemenperin) dan HIPPI menggelar Rupa Karsa Bali untuk memperluas akses pasar industri fesyen dan kriya.

Penulis: Ahmad Farhan Faris

<p id="isPasted">Kemenperin Bangun Ekosistem Industri Fesyen Dan Kriya Yang Inklusif</p>
<p id="isPasted">Kemenperin Bangun Ekosistem Industri Fesyen Dan Kriya Yang Inklusif</p>

Perajin menata kerajinan hiasan kulkas dan gantungan kunci bertema makanan khas Indonesia di Salatiga, Jawa Tengah, Kamis (11/11/2021). Antara Foto/Aloysius Jarot Nugroho

JAKARTA - Direktur Jenderal Industri Kecil, Menengah, dan Aneka (IKMA) Kementerian Perindustrian, Reni Yanita mengatakan untuk membangun ekosistem industri fesyen dan kriya yang inklusif diperlukan kolaborasi antarpihak.

Karena itu, Balai Pemberdayaan Industri Fesyen dan Kriya (BPIFK) Kementerian Perindustrian (Kemenperin) berkolaborasi dengan Himpunan Pengusaha Pribumi Indonesia (HIPPI) menggelar acara Rupa Karsa Bali 2025.

Kegiatan tersebut diselenggarakan untuk meningkatkan daya saing, serta memperluas akses pasar bagi industri kecil dan menengah (IKM) di bidang fesyen dan kriya, khususnya wilayah Bali.

‎"Kolaborasi tersebut bertujuan untuk membangun ekosistem industri fesyen dan kriya yang lebih inklusif, inovatif, dan siap bersaing di pasar global," kata Reni dilansir dari Antara pada Jumat (8/8).

Baca Juga: Kemenperin Gelar Webinar Ngespill Kiat IKM Kerajinan Tembus Pasar Ekspor

Kata dia, kolaborasi dengan HIPPI merupakan contoh nyata sinergi yang mampu membuka akses lebih luas bagi pelaku IKM, khususnya bidang fesyen dan kriya, dari sisi pasar, inovasi dan peningkatan kualitas produk.

Bahkan, lanjut Reni, Kementerian Perindustrian turut menandatangani Perjanjian Kerja Sama (PKS) antara BPIFK dengan HIPPI Kota Denpasar untuk pemberdayaan industri fesyen dan kriya melalui kolaborasi kreatif.

‎”‎Mereka berkomitmen untuk tidak hanya mendorong pertumbuhan IKM secara berkelanjutan, tetapi juga bisa naik kelas agar dapat menembus pasar internasional,” ujar Reni.

Baca Juga: Sepuluh Wirausaha Industri Fesyen dan Kriya Masuk Program CBI Kemenperin

Adapun, ruang lingkup kerja sama itu mencakup tiga pilar utama yaitu fasilitasi bimbingan teknis, sosialisasi dan pendampingan, lalu pengembangan inovasi produk dan peningkatan kreativitas, serta penyediaan informasi pasar, promosi, pemasaran produk dan kemitraan bagi IKM di bidang fesyen dan kriya.

“Kegiatan ini tidak hanya menjadi etalase karya para IKM, tetapi juga menjadi panggung yang mempertemukan pelaku IKM dengan jejaring pasar, desainer, dan komunitas kreatif. Sinergi ini harus terus diperluas untuk memperkuat industri kreatif Indonesia secara menyeluruh," imbuhnya.


KOMENTAR

Silahkan login untuk memberikan komentarLoginatauDaftar