c

Selamat

Sabtu, 15 November 2025

EKONOMI

21 April 2025

19:43 WIB

Kemendag Tetap Optimis Capai Target Ekspor Tumbuh 7,1% Tahun 2025

Kementerian Perdagangan (Kemendag) mengaku tetap optimis dan tidak akan mengubah target ekspor nasional tahun ini yang ditetapkan tumbuh sebesar 7,1%.

Penulis: Erlinda Puspita

<p id="isPasted">Kemendag Tetap Optimis Capai Target Ekspor Tumbuh 7,1% Tahun 2025</p>
<p id="isPasted">Kemendag Tetap Optimis Capai Target Ekspor Tumbuh 7,1% Tahun 2025</p>

Direktur Jenderal Perundingan Perdagangan Internasional Kementerian Perdagangan (Kemendag) Djatmiko Bris Witjaksono dalam Media Briefing "Kebijakan Tarif Amerika Serikat" di Kantor Kemendag, Jakarta Pusat, Senin (21/4). ValidNewsID/ Erlinda PW

JAKARTA - Direktur Jenderal Perundingan Perdagangan Internasional (Dirjen PPI) Kementerian Perdagangan (Kemendag) Djatmiko Bris Witjaksono mengaku, pemerintah tidak akan merevisi target pertumbuhan ekspor nasional tahun ini yang telah ditetapkan 7,1% (year on year/yoy). Menurutnya, meski situasi perekonomian global saat ini sulit, namun pemerintah bersama pelaku usaha akan berusaha optimis meningkatkan ekspor Indonesia.

"Untuk target ekspor, tentunya pemerintah bekerja sama dengan kawan-kawan pelaku usaha tetap berupaya optimis menyikapi situasi ini meski tidak mudah. Kita akan tetap berusaha semaksimal mungkin mecapai target yang telah ditetapkan, kita tidak mencoba mengoreksi," ujar Djatmiko dalam Media Briefing "Kebijakan Tarif Amerika Serikat" di Kantor Kemendag, Jakarta Pusat, Senin (21/4).

Djatmiko menuturkan, pihaknya akan terus memperluas pasar ekspor Indonesia melalui berbagai perjanjian kerja sama perdagangan dan ekonomi dengan negara-negara non tradisional. Beberapa perjanjian dagang yang saat ini telah berlaku bagi Indonesia, misalnya Indonesia - Japan Economic Partnership Agreement (IJEPA) yang telah disahkan melalui Peraturan Presiden (Perpres) Nomor 36 Tahun 2008 dan berlaku sejak 1 Juli 2008.

Baca Juga: Maret 2025, Indonesia Masih Hobi Ekspor Produk Nonmigas Ke China Dan AS

Perjanjian tersebut, menurut Djatmiko, sudah diterapkan sejak lama. Namun, kedua negara telah memperbarui isi perjanjian yang saling menguntungkan mengikuti perkembangan ekonomi saat ini. Komponen terbaru perjanjian ini memuat akses pasar yang memperluas peluang ekspor produk Indonesia.

"Protokol perjanjian ini sudah kita tanda tangani tahun lalu dan diharapkan tahun ini bisa kita implementasikan," ucap dia.

Tak hanya perjanjian secara bilateral, Indonesia juga tengah melakukan protokol perjanjian secara regional, misalnya ASEAN - New Zealand.

Tiga Kemitraan Ekonomi
Dari catatan Validnews, tahun 2025 Kemendag tengah mengejar tiga kemitraan ekonomi yang masih ada di tahap protokol persetujuan atau ratifikasi dengan penerbitan Peraturan Presiden (Perpres). Ketiga kemitraan tersebut, antara lain protokol ASEAN Agreement on the Movement of Natural Persons atau ASEAN MNP Agreement; Asean Australia New Zealand Free Trade Area (AANZFTA); dan Indonesian-Japan Economic Partnership Agreement (IJEPA).

Pada ASEAN MNP Agreement, Menteri Perdagangan (Mendag) Budi Santoso pernah menyampaikan terdapat peluang ekonomi bagi Indonesia, antara lain kualitas pendidikan kejuruan dan teknik yang makin mendukung daya saing jasa profesional Indonesia, atau permintaan terhadap tenaga profesional di pasar ekspor.

Baca Juga: Didorong Sektor Non-Migas, Ekspor Maret 2025 Naik 5,95%

"Pengesahan protokol ini bisa meningkatkan kesejahteraan Indonesia sebesar US$1,17 juta melalui surplus produsen maupun konsumen. Kedua, bisa meningkatkan output tenaga kerja, terutama di sektor profesional yang ada di lingkup jasa bisnis, pendidikan, konstruksi, dan kesehatan," kata Budi dalam Raker dengan DPR Komisi VI, Jakarta, dikutip Jumat (14/2).

Kemitraan kedua yaitu AANZFTA juga memiliki potensi bagi Indonesia dalam meningkatkan arus perdagangan barang, jasa, dan investasi; memberikan kepastian iklim usaha; peningkatan kapasitas UMKM; pengadaan barang dan jasa pemerintah; serta perdagangan dan pembangunan berkelanjutan.

Bahkan Budi memperkirakan kemitraan ekonomi ini bisa menaikkan ekspor Indonesia ke seluruh pihak AANZFTA sebesar 0,16% jika telah diimplementasikan.

Lebih lanjut, terkait target pertumbuhan ekspor Indonesia, sebelumnya Mendag Budi Santoso pernah mengungkapkan, ekspor nasional akan tumbuh 7,1% di tahun ini.

"Ekspor nasional Indonesia di tahun 2025 ditargetkan akan tumbuh sebesar 7,1% (year on year/yoy) atau senilai US$294,45 miliar," tutur Budi dalam Konferensi Pers Capaian Kemendag 2024 dan Program Kerja 2025, di Kantor Kemendag, Senin (6/1).


KOMENTAR

Silahkan login untuk memberikan komentarLoginatauDaftar