02 Januari 2023
20:35 WIB
Penulis: Khairul Kahfi
JAKARTA – Menteri Perdagangan Zulkifli Hasan menjamin, akan terus memperkuat pasar dalam negeri dengan menjaga stabilitas harga dan ketersediaan barang kebutuhan pokok.
Kemudian, meningkatkan dan memberdayakan usaha mikro, kecil, dan menengah (UMKM) melalui digitalisasi.
“(Kemudian) memanfaatkan instrumen trade remedies, serta pengendalian impor secara selektif,” jelasnya dalam konferensi pers awal 2023, Jakarta, Senin (2/1).
Dia menuturkan, tepat pada 1 Januari 2023 masa jabatan sebagai Menteri Perdagangan memasuki hari ke-200.
Sejak dilantik sebagai Menteri Perdagangan pada 15 Juni 2022, Zulhas telah berjanji kepada presiden untuk dapat menurunkan harga dan menyediakan minyak goreng dengan harga terjangkau bagi masyarakat dalam waktu satu bulan.
“Tidak sampai satu bulan, hanya 21 hari sejak pelantikan, minyak goreng kemasan rakyat dengan merek MINYAKITA yang dijual sesuai dengan harga eceran tertinggi (HET) Rp14.000/liter berhasil diluncurkan pada 6 Juli 2022,” ungkapnya.
Baca Juga: Lindungi Pasar Dalam Negeri, Kemendag Sempurnakan Aturan PMSE
Dalam 100 hari kerja Menteri Perdagangan, lanjutnya, MINYAKITA sudah tersedia di 34 provinsi, termasuk NTT, Papua Barat, dan Papua dengan harga tetap sesuai HET, yaitu Rp14.000/liter.
Stabilisasi harga minyak goreng dan barang kebutuhan pokok lainnya sepanjang semester II-2022 juga berkontribusi meredam laju inflasi di tengah kenaikan harga bahan bakar minyak (BBM).
Hingga November 2022, inflasi Indonesia terus melandai. Inflasi umum tercatat 5,42% secara tahunan (year on year/yoy), didorong oleh inflasi volatile food sebesar 5,70% yoy yang merupakan angka terendah sejak Mei 2022.
Dia menyebutkan, strategi yang dilakukan Kemendag adalah komitmen turun langsung dari pasar ke pasar.
Hingga hari ini, dirinya jumlah pasar yang dikunjungi sudah mencapai 44 pasar, dari ujung barat Pasar Al-Mahira Lamdingin Kota Banda Aceh hingga ujung timur Pasar Sentral Remu Sorong Papua Barat.
“Ke depan, saya dan seluruh jajaran di Kementerian Perdagangan akan terus berkeliling memastikan harga dan ketersediaan barang kebutuhan pokok terkendali,” ujarnya.
Komitmen Perlindungan Konsumen Digital
Mendag menjelaskan, di sektor perdagangan dalam negeri, Kemendag melalui Ditjen Perlindungan Konsumen dan Tertib Niaga (PKTN) juga berkomitmen mengutamakan perlindungan konsumen dalam negeri, khususnya karena Indonesia adalah pasar yang besar.
Sepanjang 2022, Kemendag telah melakukan pengawasan terhadap 18 pelaku usaha besi-baja.
Untuk memberikan rasa aman, pemerintah juga menyegel produk baja yang tidak memenuhi persyaratan mutu standar nasional Indonesia (SNI) senilai Rp41,68 miliar di Kabupaten Serang, Banten.
“Dengan lebih dari 270 juta jiwa yang menjadi konsumen Indonesia, pengawasan terhadap produk yang diperdagangkan menjadi penting agar konsumen aman dan tidak dirugikan,” tegasnya.
Selain itu, sepanjang tahun lalu juga, Kemendag telah mengawasi dan berhasil menurunkan 37.488 tautan perdagangan di lokapasar (marketplace) karena tidak sesuai PP 80/2019 tentang Perdagangan Melalui Sistem Elektronik (PMSE).
Baca Juga: IK-CEPA Resmi Berlaku, "Jalan Tol" Perdagangan RI-Korsel Terbuka Luas
Hal ini merupakan wujud komitmen pemerintah dalam melindungi konsumen dan memastikan tata kelola PMSE berjalan dengan baik.
Pengawasan konten perdagangan dan tautan yang tidak sesuai ketentuan dan berpotensi merugikan konsumen, akan terus dilakukan secara intensif dan dilakukan penindakan secara tegas.
“Seiring maraknya aktivitas perdagangan melalui sistem elektronik,” jelasnya.
Tak lupa, pada 12 Agustus 2022, Mendag bersama jajaran juga telah memusnahkan 750 bal pakaian bekas senilai Rp8,5 miliar di Kawasan Pergudangan Gracia, Karawang, Jabar.
Pemusnahan ini merespons maraknya peredaran pakaian impor bekas di dalam negeri.
Dia menambahkan, Kemendag juga memberikan perlindungan konsumen untuk perdagangan komoditas termasuk aset kripto. Mulai 2022, setiap konsumen sudah dapat mengecek profil dan legalitas usaha para pialang atau pedagang secara daring melalui situs Bappebti.
“Ini adalah terobosan Kementerian Perdagangan untuk menjamin keamanan perdagangan aset kripto yang tumbuh sangat besar di Indonesia,” tambahnya.
Hingga Desember 2022, total nilai transaksi aset kripto sudah tembus lebih dari Rp290 triliun dengan 16 juta pelanggan. Bahkan, kenaikan pelanggan per bulannya telah menyentuh lebih dari 700 ribu setiap bulan.