c

Selamat

Senin, 10 November 2025

EKONOMI

08 November 2025

17:11 WIB

Kemendag Dorong Ekspor Lewat CIIE 2025, RI Pamerkan Produk Unggulan Di Shanghai

Indonesia terus memperluas akses pasar, salah satunya dengan keikutsertaan pada pameran China International Import Expo (CIIE) ke-8 di Shanghai, Tiongkok.

Penulis: Erlinda Puspita

<p id="isPasted">Kemendag Dorong Ekspor Lewat CIIE 2025, RI Pamerkan Produk Unggulan Di Shanghai</p>
<p id="isPasted">Kemendag Dorong Ekspor Lewat CIIE 2025, RI Pamerkan Produk Unggulan Di Shanghai</p>

Suasana China International Import Expo (CIIE) ke-8 di Shanghai, Tiongkok pada 5-10 November 2025. Humas Kemendag/Dok

SHANGHAI - Kementerian Perdagangan (Kemendag) terus mendorong peningkatan ekspor produk Indonesia ke pasar Tiongkok, salah satunya melalui China International Import Expo (CIIE) ke-8 di Shanghai, Tiongkok pada 5-10 November 2025.

Direktur Jenderal Pengembangan Ekspor (Dirjen PEN) Kemendag, Fajarini Puntodewi menilai ajang ini sebagai salah satu platform strategis Indonesia untuk memperluas akses pasar.

Puntodewi menuturkan, melalui pameran CIIE tersebut, maka Indonesia berkesempatan untuk memperkenalkan produk unggulan nasional, serta memperkuat citra Indonesia sebagai mitra dagang yang andal di kawasan Asia Timur. Ia juga menilai, kesempatan ini menjadi peluang Indonesia memperdalam akses pasar ke Tiongkok yang terus tumbuh dinamis.

"CIIE menjadi salah satu platform penting untuk memperkenalkan keunggulan produk kita secara langsung kepada konsumen dan mitra bisnis Tiongkok. Melalui Paviliun Indonesia, kami ingin menegaskan produk Indonesia berkualitas tinggi sekaligus mampu mengusung nilai budaya, keberlanjutan, dan inovasi,” ujar Puntodewi dalam keterangan resmi, Sabtu (8/11).

Baca Juga: RI-China Raih 9 Kesepakatan Dagang Di Ajang Trade Expo Indonesia 2025

Paviliun Indonesia secara resmi dibuka Duta Besar RI untuk Tiongkok Djauhari Oratmangun pada Rabu, (5/11). Turut hadir pada pembukaan, yaitu Konsul Jenderal RI di Shanghai Berlianto Situngkir, Kepala Indonesia Trade Promotion Center (ITPC) Shanghai Adhi Kusuma Yudha Halim, serta Kepala Indonesia Investment Promotion Center (IIPC) Beijing Evita Sanda.

Menurut Puntodewi, Indonesia telah konsisten berpartisipasi dalam pameran ini sejak pertama kali digelar pada 2018 lalu. Keikutsertaan Indonesia kali ini, kata dia, menjadi bukti komitmen Indonesia untuk memperkuat kerja sama ekonomi, perdagangan, dan investasi dengan Tiongkok.

Tercatat di tahun ini ada sekitar 10 perusahaan Indonesia yang menampilkan berbagai produk unggulan ekspor, antara lain kopi, mie instan, makanan ringan, sarang burung walet, dan produk khas Nusantara lainnya.

Puntodewi pun menekankan pemanfaatan pameran internasional seperti CIIE ini agar terus dioptimalkan untuk memperkuat jejaring bisnis dan akses pasar, dan mendorong ekspor bernilai tambah.

"Partisipasi Indonesia di CIIE 2025 diharapkan menjadi tonggak penting dalam meningkatkan penetrasi produk ekspor Indonesia, terutama sektor pertanian dan olahan makanan ke pasar Tiongkok. Upaya ini merupakan bagian dari strategi jangka panjang kami untuk memperkuat posisi Indonesia sebagai mitra dagang utama Tiongkok di kawasan ASEAN," imbuh Puntodewi.

Dorong Ekspor Durian
Selain pameran utama, Indonesia juga berpartisipasi dalam The Second International Durian Industry Innovation and Development Summit Forum. Keikutsertaan ini merupakan bagian dari strategi memperluas ekspor durian Indonesia yang kini semakin digemari konsumen Tiongkok, sekaligus memperkuat posisi Indonesia sebagai salah satu pemasok utama buah tropis di negara tersebut.

“Dengan potensi besar pada sektor pertanian, makanan olahan, dan produk khas Nusantara yang berdaya saing tinggi, partisipasi Indonesia di CIIE 2025 menjadi langkah nyata dalam mendukung target peningkatan nilai ekspor nonmigas Indonesia ke Tiongkok. Hal itu juga sekaligus memperkuat hubungan dagang bilateral kedua negara,” lanjut Puntodewi.

Baca Juga: Indonesia Bawa Sarang Walet dalam Pameran Dagang China

Data Kemendag mencatat, selama periode Januari—September 2025, total perdagangan Indonesia Tiongkok tercatat sebesar US$110,65 miliar, naik 13% dari periode yang sama tahun sebelumnya yang tercatat US$97,07 miliar. Sementara pada 2024, total perdagangan kedua negara tercatat US$136,59 miliar dengan ekspor Indonesia sebesar US$62,74 miliar dan impor sebesar US$73,85 miliar.

Ekspor utama Indonesia ke Tiongkok di antaranya besi dan baja, bahan bakar mineral, nikel, lemak dan minyak hewan/nabati, serta bubur kayu. Sedangkan impor Indonesia utama dari Tiongkok di antaranya mesin-mesin/pesawat mekanik, mesin/peralatan listrik, besi dan baja, plastik dan barang dari plastik, serta kendaraan dan bagiannya.


KOMENTAR

Silahkan login untuk memberikan komentarLoginatauDaftar