c

Selamat

Rabu, 5 November 2025

EKONOMI

16 April 2025

12:30 WIB

Kemendag Catat Transaksi Penjajakan Bisnis UMKM Kuartal I Sentuh Rp233,48 M

Business matching UMKM berhasil mencatatkan nilai transaksi sebesar US$13,86 juta atau Rp233,48 miliar. Transaksi mencakup pemesanan pembelian US$3,91 juta dan potensi transaksi US$9,95 juta.

Editor: Khairul Kahfi

<p>Kemendag Catat Transaksi Penjajakan Bisnis UMKM Kuartal I Sentuh Rp233,48 M</p>
<p>Kemendag Catat Transaksi Penjajakan Bisnis UMKM Kuartal I Sentuh Rp233,48 M</p>

Menteri Perdagangan Budi Santoso bersama Menteri Ekonomi Kreatif Teuku Riefky Harsya menandatangani kesepakatan bersama (MoU) tentang pengembangan produk UMKM kreatif di Jakarta, Minggu (23/3). Dok Kemendag

JAKARTA - Menteri Perdagangan Budi Santoso menyampaikan, fasilitasi Kemendag pada kegiatan penjajakan bisnis (business matching) bagi pelaku UMKM berhasil mencatatkan nilai transaksi sebesar US$13,86 juta atau sekitar Rp233,48 miliar (kurs Rp16.846 per dolar AS) untuk periode Januari-Maret 2025. 

Kemendag memerinci, nilai transaksi business matching UMKM tersebut terdiri atas pemesanan pembelian (purchase order/PO) senilai US$3,91 juta dan potensi transaksi US$9,95 juta. Dia juga mengapresiasi capaian tersebut sambil menegaskan produk-produk UMKM dari Indonesia diminati pasar global.

"Hal ini menunjukkan bahwa produk-produk UMKM dari Indonesia diminati pasar global,” katanya dalam keterangan resmi, Jakarta, dikutip Rabu (16/4).

Baca Juga: Kemendag: Penjajakan Bisnis UMKM Februari Raih Potensi Ekspor US$3,55 Juta

Sepanjang kuartal I/2025, Kemendag telah melaksanakan 219 kegiatan business matching. Kegiatan ini terdiri atas 145 pertemuan pelaku UMKM dengan para perwakilan perdagangan RI di luar negeri (pitching) dan 74 pertemuan dengan pembeli (buyer) mancanegara.

Menurut Dirjen Pengembangan Ekspor Nasional (PEN) Kemendag Fajarini Puntodewi, keberhasilan yang dicapai merupakan kontribusi banyak pihak, terutama para pembina UMKM. Pembina UMKM telah berperan aktif dalam membimbing serta merekomendasikan pelaku usaha binaan masing-masing.

“Kolaborasi yang solid ini menjadi faktor utama dalam meraih hasil yang maksimal,” kata Puntodewi.

Puntodewi menambahkan, Kemendag akan terus memperkuat sinergi kegiatan ekspor. Kemendag akan memperkuat kerja sama dengan para pembina UMKM, kementerian, dan lembaga untuk mengoptimalkan hasil capaian business matching

Business matching sendiri menjadi upaya memperluas akses pasar pelaku UMKM melalui program Kemendag, yaitu UMKM Berani Inovasi, Siap Adaptasi (BISA) Ekspor. Dia memastikan, program business matching akan terus berlanjut pada kuartal II/2025 dengan mempertahankan intensitas pelaksanaan serta melibatkan lebih banyak UMKM.

“Kami juga terus berkoordinasi dengan pembina UMKM dalam mengkurasi pelaku UMKM yang sesuai dengan permintaan buyer,” ujar Puntodewi.

Baca Juga: Potensi Ekspor Rempah dan Pertanian UMKM Indonesia Capai US$5,22 Juta

Puntodewi optimistis, potensi transaksi yang dihasilkan business matching akan terus meningkat seiring dukungan penuh dari para perwakilan perdagangan RI di luar negeri untuk promosi ke mancanegara. Puntodewi memastikan, koitmen Kemendag untuk terus mengawal setiap potensi transaksi hingga terkonversi menjadi realisasi transaksi.

Kemendag akan terus berupaya menciptakan peluang transaksi dagang untuk mendorong kinerja ekspor Indonesia di tengah tantangan dan ketidakpastian perekonomian global

Kami berusaha untuk meningkatkan ekspor melalui berbagai strategi, termasuk membuka pasar baru dan perluasan pemanfaatan perjanjian dagang,” katanya.

Kemendag menjalankan promosi produk Indonesia ke luar negeri melalu perwakilan perdagangan RI di luar negeri. Para perwakilan perdagangan, yang terdiri atas Atase Perdagangan, Konsul Perdagangan, dan Indonesian Trade Promotion Center (ITPC), memegang peran strategis dalam memfasilitasi pertemuan antara pelaku UMKM dan buyer di luar negeri.


KOMENTAR

Silahkan login untuk memberikan komentarLoginatauDaftar