12 September 2024
08:00 WIB
Kembangkan Industri Alas Kaki, Kemenperin Groundbreaking BPIPI Sidoarjo
Gedung dan sarana prasarana yang baru diharapkan bisa meningkatkan kinerja dan peran strategis BPIPI untuk menumbuhkan dan mengembangkan IKM alas kaki nasional.
Penulis: Aurora K MÂ Simanjuntak
Groundbreaking Pembangunan Gedung Perkantoran BPIPI Sidoarjo di Sidoarjo, Jatim, Rabu (11/9/2024). ANTARA/Indra Setiawan
JAKARTA - Kementerian Perindustrian (Kemenperin) akan membangun Balai Pemberdayaan Industri Persepatuan Indonesia (BPIPI) sebagai upaya untuk mendongkrak kinerja industri sekaligus produk-produk alas kaki besutan dalam negeri.
Inspektur Jenderal Kemenperin M. Rum mengatakan, pihaknya telah melakukan groundbreaking atau peletakan batu pertama Pembangunan Gedung Perkantoran BPIPI Sidoarjo, Jawa Timur.
M. Rum berharap BPIPI bisa memacu para pelaku industri kecil dan menengah (IKM) alas kaki untuk menghasilkan produk yang lebih baik. Utamanya, dengan memperhatikan aspek service, safety, quality, cost, delivery, serta morale.
"BPIPI diharapkan dapat menjadi katalisator dalam pengembangan industri alas kaki, khususnya yang masih berskala IKM, secara nasional," ujarnya dalam keterangan resmi, Rabu (11/9).
Baca Juga: Pengusaha Tekstil: Banjir Barang Impor, RI Terancam Deindustrialisasi
Itjen Kemenperin menyampaikan, perkembangan sektor industri alas kaki lokal juga tidak terlepas dari peran berbagai stakeholder yang terus membina, mempromosikan, dan mengampanyekan penggunaan produk alas kaki dalam negeri melalui berbagai kegiatan.
BPIPI nantinya berlokasi di Komplek Pasar Wisata Tanggulangin, Kedensari, Kabupaten Sidoarjo. Ini merupakan hasil kolaborasi antara Kemenperin, Pemerintah Provinsi Jawa Timur dan Kabupaten Sidoarjo, serta Asosiasi Persepatuan Indonesia (APRISINDO) yang berfokus pada pembinaan pelaku industri alas kaki berskala IKM.
Kemenperin mencatat, hingga 2024, BPIPI telah melakukan pendampingan kepada lebih dari 13.000 SDM alas kaki. Itu meliputi 3.608 orang pengusaha IKM dan 9.396 tenaga kerja terampil industri yang tersebar di seluruh Indonesia.
"Dengan memperhatikan tugas dan fungsi dalam meningkatkan kualitas produk alas kaki yang berstandar nasional maupun internasional, pada tahun 2024 Kemenperin akan melakukan pembangunan Gedung Perkantoran baru BPIPI Sidoarjo," kata M. Rum.
Baca Juga: Kemenperin Lepas Ekspor Tekstil Ke Dubai Senilai US$350 Ribu
Gedung BPIPI nantinya menerapkan konsep Green Building sebagai upaya untuk mengurangi konsumsi energi listrik. Desain bangunannya memaksimalkan pencahayaan alami serta mengatur sirkulasi udara agar dapat meminimalkan penggunaan air conditioner.
Upaya menjaga cadangan air tanah juga dilakukan dengan dengan memanfaatkan penyerapan air hujan secara optimal melalui resapan biopori dan memperhatikan kelestarian lingkungan dengan adanya instalasi pengolahan air limbah (IPAL).
BPIPI terdiri atas bangunan utama gedung perkantoran, asrama, masjid beserta beberapa bangunan pendukung lainnya. Total luas bangunan sekitar 9.000 meter persegi, dan seluruh bangunan tersebut berada di atas lahan Kemenperin seluas 14.044 meter persegi.
Adapun pembangunan BPIPI akan dilaksanakan dengan estimasi waktu hingga Desember 2025. Kegiatan pembangunan itu akan menyerap Produk Dalam Negeri (PDN) sebesar 95,82%, dengan total perhitungan nilai TKDN dalam proyek ini mencapai 46,76%.