17 Juni 2025
18:31 WIB
Kejar Swasembada Pangan, RI Berguru Ke Belanda
Kementerian Pertanian Indonesia menjalin kerja sama dengan Kementerian Pertanian Belanda di sektor pertanian. Tujuannya, mendorong Indonesia mencapai swasembada pangan.
Penulis: Erlinda Puspita
Editor: Fin Harini
Wakil Menteri Pertanian Republik Indonesia (Wamentan RI) Sudaryono (kiri) dan Vice Minister of Agriculture, Fisheries, Food Quality and Nature Nederland Guido Landheer (kanan) dalam jumpa pers di Jakarta, Selasa (17/6/2025). Antara/Harianto
JAKARTA – Pemerintah Indonesia dan Belanda saat ini telah menjalin kerja sama di sektor pertanian, dengan fokus mendorong produksi hortikultura secara modern dan berkelanjutan melalui penerapan teknologi serta pertukaran pengetahuan antara kedua negara.
Wakil Menteri Pertanian (Wamentan) Sudaryono menyampaikan, pihaknya telah menerima kunjungan delegasi Pemerintah Belanda yang terdiri dari pejabat kementerian pertanian Negeri Kincir Angin tersebut, hingga pelaku bisnis di sektor pertanian.
“Pertemuan telah mencapai komitmen untuk bekerja sama, berkolaborasi, dan telah menandatangani nota kesepahaman (MoU) antara dua kementerian, yang ditandatangani oleh Menteri Pertanian kedua negara, Indonesia dan Belanda,” jelas Sudaryono dalam keterangan resminya, Selasa (17/6).
Sebelumnya, Sudaryono sempat menyampaikan beberapa perusahaan Belanda menunjukkan antusiasme untuk berkontribusi di sektor pertanian Indonesia, namun terhambat oleh kendala.
Baca Juga: Menyigi Kesiapan Negeri Mencapai Swasembada Pangan
Meski tak menjelaskan secara rinci kendala yang dihadapi pelaku usaha Belanda, Sudaryono mengklaim, saat ini pihaknya siap mengatasi kendala-kendala yang ada untuk mendorong kemudahan investasi dan kebermanfaatan bagi petani lokal.
Kementan RI menyatakan siap memberikan dukungan penuh terhadap inisiatif yang memberi manfaat nyata bagi rakyat, negara, dan petani melalui langkah konkret yang cepat, efisien, dan kolaboratif.
Sudaryono mengakui, Indonesia perlu belajar dari Belanda. Pasalnya negara tersebut memiliki luas wilayah yang jauh lebih kecil dari Indonesia, yakni hanya sekitar 4 juta hektare (ha), namun berhasil menjadi eksportir pertanian terbesar kedua di dunia. Hal ini bisa terjadi menurutnya karena ada inovasi, teknologi, dan efisiensi yang tinggi.
Melalui kerja sama ini, maka Sudaryono berharap Indonesia bisa mempercepat produktivitas hortikultura, memperkuat ketahanan pangan, serta memastikan manfaat nyata bisa dirasakan petani dan mitra usaha dari kedua negara secara berkelanjutan.
“Kami harus banyak belajar dari pengalaman Belanda yang ratusan tahun di bidang pertanian, khususnya hortikultura, rumah kaca (greenhouse), benih, irigasi, dan lain sebagainya,” jelas Sudaryono.
Baca Juga: Kejar Swasembada Gula 2028, Pemerintah Bakal Revisi Dua Aturan
Pada kesempatan yang sama, Vice Minister of Agriculture, Fisheries, Food Quality, and Nature Nederland, Guido Landheer menjelaskan, pihaknya membawa delegasi ke Indonesia yang terdiri dari perusahaan greenhouse, penyemai benih, dan pemasok teknis.
Selain itu, turut hadir perusahaan keuangan Belanda yang bertujuan untuk berbagi pengetahuan dengan petani dan pemerintah Indonesia dalam meningkatkan ketahanan pangan.
Menurut Guido, kerja sama ini bukan hanya untuk meningkatkan ekspor Belanda ke Indonesia, melainkan untuk memperkuat kemampuan produksi dalam negeri Indonesia agar target swasembada pangan bisa terwujud melalui dukungan pengetahuan dan pengalaman Belanda.
Guido pun menyambut baik penandatanganan MoU tersebut, dan mendukung kolaborasi inovasi, pertukaran pengetahuan, dan keterbukaan perdagangan sebagai bentuk kemitraan erat antara Indonesia dan Belanda.
“Kami membawa inovasi, tetapi kami juga ingin memahami kondisi di Indonesia. Itulah alasan kami hadir, untuk belajar situasi di sini, berbagi pengetahuan,” tandas Guido.