c

Selamat

Kamis, 6 November 2025

EKONOMI

26 Juni 2025

14:25 WIB

KCIC: Whoosh Sukses Layani 10 juta Penumpang

Kereta Cepat Indonesia China (KCIC) mencatat, layanan kereta cepat Whoosh telah melayani sebanyak 10.014.707 penumpang melalui 29.786 perjalanan selama 17 Oktober 2023-25 Juni 2025

Editor: Khairul Kahfi

<p>KCIC: Whoosh Sukses Layani 10 juta Penumpang</p>
<p>KCIC: Whoosh Sukses Layani 10 juta Penumpang</p>

Warga berfoto di depan kereta cepat setibanya di Stasiun Kereta Cepat Halim, Jakarta, Sabtu (16/9/2023). Antara Foto/Raisan Al Farisi/foc.

JAKARTA - Kereta Cepat Indonesia China (KCIC) mencatat, layanan kereta cepat Whoosh telah melayani 10 juta penumpang sejak dioperasikan secara komersial menjelang akhir 2023 lalu.

General Manager Corporate Secretary KCIC Eva Chairunisa menyampaikan, capaian ini merupakan tonggak sejarah baru dalam perkeretaapian nasional.

"Pencapaian ini (pelayanan 10 juta penumpang) menunjukkan antusiasme yang tinggi dari masyarakat terhadap layanan Kereta Cepat Whoosh," ujar Eva dalam keterangan resmi melansir Antara, Jakarta, Kamis (26/6).

Baca Juga: Lebih 80 Ribu WNA Gunakan Whoosh Dalam Tiga Bulan

Selama periode 17 Oktober 2023 hingga 25 Juni 2025, KCIC telah melayani sebanyak 10.014.707 penumpang melalui 29.786 perjalanan Whoosh yang dioperasikan dengan aman dan selamat.

Kereta Cepat Whoosh pertama kali dicanangkan pada 2015, kemudian dilanjutkan dengan peletakan batu pertama pada 2016.

Setelah melalui masa konstruksi dan serangkaian uji coba operasional, layanan Whoosh akhirnya diresmikan dan mulai beroperasi secara komersial pada Oktober 2023, menjadikan Indonesia sebagai negara pertama di Asia Tenggara yang memiliki layanan kereta cepat.

Eva menyebut, jumlah penumpang yang tinggi ini juga menjadi hasil dari berbagai strategi peningkatan layanan dan kemudahan akses transportasi.

Calon penumpang kereta cepat Whoosh antre untuk memasuki area peron di Stasiun Halim, Jakarta, Senin (16/12/2024). Antara Foto/Galih Pradipta

Lebih lanjut, Eva mengakui, tanpa adanya integrasi dengan moda transportasi pengumpan seperti kereta feeder, LRT Jabodebek, layanan bus, hingga taksi, capaian 10 juta penumpang sulit terwujud.

Selain itu, perjalanan panjang pembangunan Whoosh juga menjadi bagian dari proses transfer teknologi dan pengetahuan dari tenaga profesional kepada SDM Indonesia.

Kini, seluruh operasional Kereta Cepat Whoosh telah sepenuhnya dijalankan oleh SDM Indonesia, mencerminkan kemajuan signifikan dalam penguasaan teknologi tinggi di sektor transportasi nasional.

"Capaian 10 juta penumpang ini bukan sekadar angka, tetapi simbol nyata kemajuan bangsa dalam menghadirkan moda transportasi modern, ramah lingkungan, dan berstandar tinggi," ungkapnya.

Baca Juga: Kembangkan Bisnis Nontiket, KCIC - Pixel Optimalkan Teknologi Media Iklan

Dari sisi keberlanjutan dan efisiensi, hasil kajian dari Pusat Pengujian, Pengukuran, Pelatihan, Observasi dan Layanan Rekayasa Universitas Indonesia (Polar UI) menunjukkan, emisi karbon Whoosh hanya sebesar 6,9 gram CO₂ per penumpang-kilometer.

Angka ini jauh lebih rendah dibandingkan kendaraan pribadi yang menghasilkan sekitar 12,7 gram CO2 per penumpang-kilometer.

Dengan demikian, Whoosh telah berkontribusi secara langsung terhadap pengurangan emisi karbon hingga 54%, sekaligus menekan potensi biaya kecelakaan lalu lintas hingga Rp2,91 miliar per tahun.

"Ini adalah bukti bahwa Indonesia mampu mewujudkan transformasi besar di sektor transportasi untuk meningkatkan konektivitas dan mobilitas masyarakat," imbuh Eva.


KOMENTAR

Silahkan login untuk memberikan komentarLoginatauDaftar