c

Selamat

Minggu, 16 November 2025

EKONOMI

29 Mei 2023

20:19 WIB

Kampanyekan Keanekaragaman Pangan, Bapanas Sasar Anak Muda

Bapanas menilai, meski sudah ada perbaikan, namun konsumsi pangan belum cukup beraneka ragam.

Penulis: Sakti Wibawa

Editor: Fin Harini

Kampanyekan Keanekaragaman Pangan, Bapanas Sasar Anak Muda
Kampanyekan Keanekaragaman Pangan, Bapanas Sasar Anak Muda
Panduan Isi Piringku. (ANTARA/HO/Kemenkes)

BANDUNG - Direktur Penganekaragaman Konsumsi Pangan Badan Pangan Nasional (Bapanas) Rinna Syawal mengatakan, gerakan Penganekaragaman Konsumsi Pangan Beragam, Bergizi, Seimbang dan Aman (B2SA) yang diinisiasi Bapanas menyasar anak muda, khususnya pelajar.

Pasalnya, pada tahun 2045 mendatang, usia 20 tahun merupakan generasi emas Indonesia.

"Gerakan penganekaragaman konsumsi pangan berkorelasi erat dengan upaya menurunkan rentan rawan pangan dan gizi serta penurunan stunting," katanya dalam keterangan resminya, Senin (29/5).

Ia mengungkapkan, gerakan penganekaragaman pangan B2SA memiliki urgensi yang tinggi dalam membentuk dan meningkatkan kualitas konsumsi masyarakat. Pola konsumsi masyarakat saat ini belum berimbang. Menurutnya, kualitas konsumsi masyarakat tercermin dan dapat diukur dari skor Pola Pangan Harapan (PPH).

Berdasarkan data Bapanas, saat ini skor PPH Indonesia berada di angka 92,9 sementara target skor PPH nasional pada tahun 2024 adalah 95,2. Sedangkan skor PPH ideal adalah 100.

"Dengan capaian skor PPH Indonesia saat ini menunjukkan bahwa pola konsumsi masyarakat secara umum masih didominasi karbohidrat meskipun telah mengalami penurunan dibanding sebelumnya," paparnya.

Baca Juga: Gerakan Penganekaragaman Pangan Kurangi Ketergantungan Pada Beras

Dirinya memaparkan, untuk membentuk pola konsumsi pangan yang seimbang masyarakat bisa berpatokan kepada konsep “Isi Piringku” di dalam praktik B2SA.

Isi piringku sendiri artinya dalam satu piring idealnya terbagi ke dalam 3 komponen yaitu 1/3 makanan pokok, 1/3 sayuran, 1/3 lauk pauk dan buah-buahan.

Sumber karbohidrat bisa berupa nasi, jagung, sorgum, sagu, atau lainnya. Dengan porsi makanan pokok sebanyak sepertiga isi piring, maka konsumsi tidak akan kelebihan karbohidrat.

“Kemudian sepertiga lagi adalah sayur-sayuran, dan sepertiga sisanya lauk pauk dan buah-buahan. Data nasional menunjukkan bahwa konsumsi sayur kita masih rendah. Anak muda jangan sampai kurang suka makan sayur,” ujarnya.

Sementara itu, Plh Wali Kota Bandung Ema Sumarna mengatakan, kegiatan Mabar B2SA ini sejalan dengan Visi dan Misi Kota Bandung dalam peningkatan kualitas Sumber Daya Manusia (SDM) yang berdaya saing.

“Hari ini kolaborasi Pemkot yang dibantu Badan Pangan Nasional melalui kegiatan Mabar B2SA. Saya kira ini sejalan dengan upaya meningkatkan kualitas SDM yang berdaya saing tentunya pola asupan makanan juga menentukan,” ujarnya.

Baca Juga: Jalan Berliku Mengupayakan Keragaman Pangan

Ia berharap, dengan peserta yang berasal dari para pelajar di Kota Bandung maka upaya membiasakan diri mengatur pola makan yang baik dapat dimulai sejak dini.

“Dalam memilih makanan jangan hanya mengandalkan kedekatan suka atau ‘karesep’, tanpa memperhatikan bagaimana nilai gizi dan proteinnya apakah tersedia atau tidak dan seimbang atau tidak,” pesannya.


KOMENTAR

Silahkan login untuk memberikan komentarLoginatauDaftar